Usai gagal lolos ke Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018, tim nasional Belanda akhirnya dapat mencicipi lagi nikmatnya tampil di turnamen sepakbola mayor. Keberhasilan De Oranje finis di peringkat kedua Grup C pada babak kualifikasi Piala Eropa 2020 memastikan satu tiket berjibaku di ajang tersebut.
Ronald Koeman di bangku pelatih dan para pilar seperti Virgil van Dijk, Frenkie de Jong sampai Memphis Depay beroleh sanjungan publik. Mereka dianggap sebagai faktor kunci kesuksesan Belanda bangkit dari keterpurukan.
Walau demikian, ada satu nama lain yang presensinya begitu esensial bagi pemenang Piala Eropa 1988 tersebut. Dialah gelandang berusia 29 tahun kelahiran Rotterdam, Georginio Wijnaldum.
Sebagai figur berpengalaman, Wijnaldum adalah tandem yang tepat bagi De Jong maupun Donny van de Beek. Kemampuannya yang cukup komplet, bikin Wijnaldum bisa memainkan sejumlah peran di sektor tengah. Keserbabisaannya inilah yang membuat permainan Belanda asuhan Koeman semakin berwarna.
Oleh sang hoofdtrainer, Wijnaldum sering diplot untuk melakukan penetrasi ke daerah pertahanan musuh dari lini kedua sekaligus memecahkan kebuntuan Belanda saat Depay, Ryan Babel, Steven Bergwijn, Luuk de Jong sampai Quincy Promes mandul.
Hal ini terbukti dengan keberhasilan Wijnaldum mencetak 8 gol sepanjang fase kualifikasi. Dirinya bahkan tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di Grup C bersama Serge Gnabry (Jerman) sekaligus top skorer bagi Belanda mengungguli Babel maupun Depay.
Sejumlah gol yang dicetak penggawa milik Liverpool itu sendiri teramat krusial bagi perjalanan Belanda selama babak kualifikasi. Misalnya saja dwigol yang ia ciptakan saat membawa De Oranje menekuk Belarusia dengan skor 2-1. Pun begitu dengan sepasang gol yang dilesakkannya ke jala Irlandia Utara ketika menang via kedudukan akhir 3-1. Terakhir, tentu saja trigolnya ke gawang Estonia di laga pamungkas yang berujung pada kemenangan telak 5-0.
Andai kondisinya bugar, saya yakin sekali bahwa satu tempat di skuat Belanda yang terjun pada putaran final Piala Eropa 2020 mendatang sudah pasti menjadi milik Wijnaldum.
Memukau di Liverpool
Terasa makin asyik, kontribusi ciamik bekas penggawa Feyenoord, PSV Eindhoven dan Newcastle United itu tidak hanya muncul saat mengenakan kostum oranye. Bersama klubnya saat ini, Wijnaldum juga memamerkan kilau yang luar biasa.
Masih terpampang jelas dalam ingatan saya tendangan first time Wijnaldum saat Liverpool berjumpa Sheffield United pada pekan ketujuh Liga Primer Inggris musim ini. Gol cantik tersebut jadi satu-satunya gol yang tercipta dalam laga tersebut sekaligus memastikan The Reds membawa pulang angka penuh dari Stadion Bramall Lane.
Sementara dini hari kemarin (5/12), Wijnaldum menggelontorkan sebiji gol bagi Liverpool saat membungkam sang rival sekota, Everton, dalam laga Derby Merseyside yang berakhir dengan skor telak 5-2 untuk The Reds.
Menengok kisah di musim lalu, Wijnaldum juga bertransformasi jadi figur penting saat membantu Liverpool membalikkan keadaan di babak semifinal Liga Champions leg kedua versus Barcelona.
Kalah 0-3 di pertemuan pertama bikin Liverpool mengusung misi mustahil saat giliran menjamu Lionel Messi dan kawan-kawan di Stadion Anfield. Namun siapa yang menyangka jika misi tersebut sukses dituntaskan The Reds dan Wijnaldum, jadi salah satu aktor paling penting usai membukukan sepasang gol guna membawa Liverpool menang 4-0 serta berhak lolos ke final.
Tak seperti Babel, Depay atau De Jong di timnas Belanda serta Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah kala berseragam Liverpool, Wijnaldum jarang beroleh atensi lebih dari fans maupun media. Padahal, kontribusinya sangat penting bagi masing-masing tim.
Sepertinya, Wijnaldum sendiri tak begitu menginginkan sorotan masif kepadanya. Sebab yang terpenting, dirinya tampil baik dan presensinya mendatangkan benefit untuk tim. Sebuah mentalitas dari seorang team player sejati.
“Dia adalah pemain yang luar biasa. Saya tidak betul-betul tahu berapa banyak posisi yang bisa ia mainkan. Namun di sektor tengah, ia bisa memerankan semuanya dan itu sangat bagus. Saya senang memiliki Wijnaldum di skuat ini,” terang pelatih Liverpool, Jürgen Klopp, seperti dikutip dari medcom.
Akan tetapi, mulai sekarang, ada baiknya penggemar timnas Belanda maupun Liverpool, harus melayangkan apresiasi lebih untuk Wijnaldum. Alasannya sederhana, pria yang awalnya tidak tertarik dengan sepakbola lantaran bercita-cita menjadi pesenam itu memang layak mendapat sanjungan seperti yang dilontarkan secara terbuka oleh Klopp.