Inter Tak Boleh Kehabisan Bensin

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pemain. Mereka sudah berjuang keras untuk melewati segala kesulitan yang ada. Andai kami tidak bermain dengan hati dan intensitas, kami takkan memenangkan pertandingan,” tutur Antonio Conte seperti dilansir footballitalia.

Beraksi di Stadion Giuseppe Meazza serta didukung oleh puluhan ribu tifosi fanatiknya, Internazionale Milano, dibuat pontang-panting oleh perlawanan Hellas Verona besutan Ivan Juric dini hari tadi (10/11).

Menekan sejak awal, I Nerazzurri malah tertinggal lebih dahulu. Pelanggaran yang dilakukan Samir Handanovic terhadap Mattia Zaccagni di kotak terlarang membuat wasit Paolo Valeri menunjuk titik putih di menit ke-19. Maju sebagai algojo, Valerio Verre, berhasil menuntaskan tugasnya seraya memaksa suporter tim tuan rumah membisu. Kedudukan 0-1 bagi keunggulan tim tamu sendiri bertahan sampai babak pertama usai.

Di babak kedua, intensitas permainan Inter naik drastis. Mereka begitu ngotot mengincar gol agar dapat menyamakan skor. Mujur, bukan hanya satu gol yang sukses diciptakan anak asuh Conte, melainkan dua buah sekaligus. Masing-masing dari sundulan akurat Matias Vecino pada menit ke-65 dan tendangan cantik Nicolo Barella di menit ke-83 sehingga angka penuh sanggup dikantongi.

Menyaksikan Inter menang, pasti membuat Interisti di manapun berada semringah. Setidaknya, Handanovic dan kawan-kawan bisa kembali duduk di puncak klasemen sementara Serie A 2019/2020 sembari mengirim tekanan kepada Juventus yang baru akan berlaga dini hari besok (11/11) versus AC Milan.

Akan tetapi, kemenangan atas I Gialloblu juga menghadirkan sebuah kekhawatiran. Alih-alih mendominasi laga dan bermain nyaman, Inter malah tampil tidak efektif dengan banyak membuang peluang, utamanya dari Lautaro Martinez serta Romelu Lukaku, dan keteteran oleh serangan balik Verona yang dieksekusi Eddie Salcedo dan kawan-kawan secara apik.

BACA JUGA:  Duo Antagonis Baru di Manchester United

Bila tidak memiliki efektivitas permainan, kemungkinan Inter beroleh kesulitan pun melonjak di setiap laga yang mereka lakoni, terutama saat bersua tim-tim dengan kualitas menjanjikan. Akibatnya, energi yang dikeluarkan harus ekstra demi memetik kemenangan. Pun dengan mentalitas yang wajib terlihat kekokohannya.

Gagal memenuhi dua faktor ini saat bertanding, peluang mendapat hasil-hasil minor jadi semakin tinggi. Hal ini tentu tidak sejalan dengan ambisi I Nerazzurri di musim 2019/2020.

Makin sial, Inter saat ini juga diganggu oleh cederanya pemain kunci seperti Kwadwo Asamoah dan Stefano Sensi plus sejumlah pelapis layaknya Alexis Sanchez, Roberto Gagliardini dan Matteo Politano yang keberadaannya esensial dalam sistem rotasi maupun pergantian pemain Conte.

Saat pertanyaan mengenai kedalaman skuat terus mengemuka, Conte juga belum menunjukkan sinyal positif berupa kepercayaan kepada Federico Dimarco dan Borja Valero. Dari sejumlah nama senior yang menghiasi skuat utama Inter, merekalah yang menit bermainnya paling sedikit. Nama yang disebut pertama bahkan belum sekalipun meneteskan keringat di atas lapangan hijau sepanjang musim ini.

Tak perlu heran kalau pemain yang diturunkan Conte nyaris sama dalam beberapa laga pamungkas. Dengan jadwal pertandingan yang amat padat selama bulan Oktober kemarin, November ini dan Desember mendatang, kondisi fisik para pemain kemungkinan semakin terkuras. Akibatnya, performa mereka kurang maksimal saat diturunkan.

Saat kalah dari Borussia Dortmund pada ajang Liga Champions tengah pekan lalu, Conte menyebut bahwa ada yang salah dengan perencanaan di tubuh tim sejak musim panas kemarin.

Entah kalimat itu diucapkannya sebagai cara berlari dari tanggung jawab atau memang ada yang salah dengan skuat I Nerazzurri. Namun yang jelas, manajemen Inter sudah berusaha keras memenuhi permintaan Conte dengan merekrut pemain yang sesuai dengan skemanya. Adalah preseden wajar kalau semua permintaannya tak bisa dipenuhi karena Inter sendiri tengah berusaha bangkit dari keterpurukan, khususnya masalah finansial.

BACA JUGA:  Pindah Saja, Bernardeschi!

Selepas giornata dua belas, Serie A maupun kejuaraan antarklub regional akan berhenti sejenak guna menyongsong jeda internasional. Momen ini sepatutnya dimanfaatkan Conte dan anak asuhnya untuk mengisi ulang bensin sebelum melanjutkan perjuangan usai jeda (tentu dengan harapan, mereka yang dipanggil tim nasionalnya masing-masing tidak kembali ke Suning Sports Center dengan oleh-oleh cedera).

Mau tidak mau, I Nerazzurri dilarang kehabisan bensin di bulan November atau Desember seperti yang biasa terjadi pada musim-musim sebelumnya. Bila itu terjadi, Juventus yang sedang berada dalam performa menawan dan konsisten, siap menyalip lagi sekaligus meninggalkan mereka sejauh mungkin di papan klasemen Serie A.

Belum cukup sampai di situ, mimpi Handanovic dan kawan-kawan buat memelihara peluang lolos ke fase gugur Liga Champions musim ini (di sepasang laga tersisa), juga berpotensi ambyar dengan begitu mudahnya jika tangki bensin mereka kosong melompong.

Komentar