Awal Musim yang Buruk bagi Juventus, Barcelona, dan Chelsea

Musim kompetisi 2015/2016 di Eropa baru saja bergulir. Setidaknya sudah enam (EPL 7 pekan) pekan kompetisi terakbar di dunia ini berjalan. Para juara musim lalu berniat mempertahankan gelar, walau begitu mereka harus menghadapi ancaman dari rival-rival berat mereka.

Mengutip pepatah lama, “mempertahankan gelar lebih sulit daripada meraih gelar”, itulah yang terjadi musim ini. Ada juara yang tetap on fire, seperti PSG di Prancis dan Bayern di Jerman. Hal ini wajar saja mengingat mereka begitu mendominasi di liga masing-masing.

Tapi, lain lagi di liga-liga dengan atmosfer kompetisi yang “gila”, mempertahankan gelar adalah hal yang sulit dilakukan. Dan hal ini tampaknya terjadi pada beberapa tim besar. Tercatat ada tiga jawara yang sudah terseok-seok di awal musim. Berikut adalah ulasan-nya.

Juventus

Juara Serie A ini sebenarnya sudah begitu digdaya dalam beberapa musim terakhir-nya. Mereka secara luar biasa mampu memboyong Scudetto empat musim berturut-turut. Performa juga diikuti dengan perlahan-lahan menapaki Eropa sampai akhirnya mampu menembus final Liga Champions tahun lalu.

Tapi, awal musim ini, Juventus belum menemukan performa terbaiknya di liga. Terbukti dengan catatan yang begitu buruk hanya meraih sebuah kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan. Alhasil, Juventus kini berada di posisi 15 Serie A.

Banyak spekulasi berdatangan, yang paling sering dikemukakan adalah hengkangnya trio Vidal-Pirlo-Tevez. Vidal dan Pirlo adalah tumpuan gelandang musim lalu bersama Paul Pogba. Daya juang Vidal dan keanggunan umpan-umpan Pirlo begitu dibutuhkan Bianconeri. Begitupun Tevez, dia adalah tipe striker pengobrak-abrik pertahanan yang selalu jadi andalan.

Meskipun begitu, tampaknya Juventus telah menemukan pengganti dalam diri Pereyra dan Marchisio yang sudah jadi andalan sejak musim lalu. Sementara digaet-nya Dybala dan Mandzukic plus masih adanya Alvaro Morata akan menyegarkan lini serang Juve setelah hengkangnya Tevez. Jadi, sebenarnya Juve sudah memiliki skuat yang bagus. Hanya saja bintang baru mereka butuh adaptasi dan konsistensi permainan.

Lihat saja performa mereka yang angin-anginan. Kemenangan lawan Manchester City yang memukau, dilanjutkan dengan kemenangan lagi lawan Genoa, tapi setelah itu ditahan lagi oleh tim promosi Frosinone, dan kalah lagi lawan Napoli. Yang terpenting mereka harus segera meraih kepercayaan diri. Dan momentum yang tepat ada pada laga lawan Sevilla. Jadi, sepertinya tinggal tunggu waktu bagi Juventus untuk kembali menggebrak dan menemukan konsistensi-nya.

BACA JUGA:  Pendulum Lima Bek Chelsea Menetralkan Sirkulasi Tottenham Hotspur

Mereka harus cepat-cepat, tidak boleh lama, soalnya duo Milan dan AS Roma sudah makin memoles skuat. Lihat saja belanja AC Milan dan Internazionale. Ditambah skuat Roma yang makin matang. Ya, Juventus harus cepat-cepat menemukan konsistensi-nya kalau mau merajai Serie A lagi.

Barcelona

Jawara La Liga ini hadir sebagai perengkuh treble musim lalu. Superior di Spanyol maupun di Eropa. Hal itu wajar saja, mengingat skuat mereka yang dipenuhi pemain-pemain fantastis dari belakang sampai depan.

Tapi, geliat kalau Barca bakal terpleset musim ini sudah dimulai kala mereka dibabat habis 4-0 oleh Athletic Bilbao dalam perebutan Piala Super. Walau begitu, mereka tercatat mengawali musim ini dengan cukup baik. Sudah mengemas 5 menang dan 1 kali kalah. Mereka pun bertengger di posisi 2.

Lantas, apa yang membuatnya terpuruk? Kekalahan 4-1 lawan Celta Vigo baru-baru ini dan cederanya megabintang mereka, Lionel Messi.

Kekalahan melawan Celta Vigo jelas mendesak Enrique supaya memperbaiki permasalahan sistemnya. Apalagi cedera Lionel Messi selama 8 minggu yang cukup sulit bagi Barca, karena dalam analisis taktik kemarin menjelaskan jika Barcelona bergantung terlalu banyak pada Si Kutu.

Kedua hal tersebut sedikit-banyak mempengaruhi mental tim. Enrique harus memperbaiki ini sekaligus mencari pengganti Messi. Yang naas-nya, pembelian anyar mereka, Arda Turan masih belum bisa dimainkan terkait sanksi larangan transfer FIFA. Jadilah Barca semakin sulit untuk menghadapi musim. Apalagi duo Madrid dan Atletico yang akan semakin menggebrak.

Walau begitu, dua jebolan La Masia, Munir El Haddadi dan Sergi Roberto patut dicoba. Kita lihat saja, akankah dua youngster ini mampu membuktikan kualitasnya atau malah membuat Barca makin terpuruk.

Chelsea

The Blues Chelsea begitu mendominasi liga musim lalu. Gelar juara sudah ada di tangan mereka bahkan saat liga masih menyisakan beberapa pertandingan. Hal yang sulit bagi tim yang berlaga di kompetisi seketat Premier League.

Dan musim ini Chelsea hadir untuk mempertahankan gelarnya, sekaligus merajai Eropa yang gagal mereka capai musim kemarin. Sebuah target yang ambisius. Tapi, untuk kompetisi liga, sampai saat ini Chelsea masih saja terseok-seok.

BACA JUGA:  Melihat Lebih Dekat Bagaimana Manchester City Memanfaatkan Area Sayap, Half Space, dan Channel di Pertahanan Southampton

Mereka berada di posisi 14 dari hasil dua kali menang, dua kali imbang, dan tiga kali kalah. Mungkin start terburuk mereka dalam sedekade terakhir. Tapi yang harus kita soroti juga adalah pertahanan mereka. Mereka sudah kemasukan 14 gol musim ini, hampir setengah dari hasil kebobolan mereka selama musim kemarin. Sungguh penurunan kualitas yang drastis.

Masalah awalnya adalah Ivanovic yang dalam beberapa pertandingan terlihat lamban. Begitupun Terry, sehingga dalam beberapa pertandingan dia harus rela digantikan Kurt Zouma yang lebih muda dan tentunya lebih cepat. Begitu pula dengan pembelian Pedro pada awalnya mengalirkan angin segar dengan kemenangan. Tapi di laga selanjutnya Chelsea kembali menderita kekalahan.

Baru-baru ini mereka bahkan ditahan Newcastle, dan parahnya lagi striker andalan mereka, Diego Costa disanksi tiga laga tidak boleh bermain oleh FA sejak laga lawan Arsenal.

Mou yang tampaknya kesal dengan performa timnya bahkan mengatakan : “Jika musim ini berjalan dalam satu arah, ketika kami tak bisa lagi meraih kemenangan, saya akan memainkan para pemain muda,” tutur Mourinho. “Ini masuk akal, jika para pemain senior tak lagi bergairah untuk menang.”

“Saya akan memainkan mereka yang sudah menantikan kesempatan itu. Saya bisa mencapai momen di mana saya akan melihat para pemain muda itu dan mengatakan ‘ayo bermain, terus tanpa henti’ karena saya tak main-main.”

Tampaknya hasil pada awal musim ini akan jadi PR besar bagi Mourinho jika dia mau mengembalikan Chelsea ke jalur juara. Dan yang lebih penting lagi untuk mengamankan posisinya, supaya tidak dipecat dua kali oleh Roman Abramovich.

Itulah daftar tiga tim yang masih terseok-seok mengawali musim. Sebagai penengah antara fans dan haters, kita doakan saja jika ketiga tim ini (dan tim-tim lainnya) mampu meraih performa terbaiknya agar kompetisi makin menarik untuk dinikmati.

Toh, ini baru awal musim. Masih banyak waktu untuk berbenah. Ya kan?

Forza Juve! Visca Barca! And Keep The Blue Flag Flying High!

 

Komentar
Anak muda dengan energi berlebih. Menyukai dan menikmati sepakbola, sains, dan sastra. Suka nulis. Mulai ngoceh di twitter, @hanifamin16.