Berikan Saja Gelarnya kepada Bayern Munchen

Musim 2019/2020 berjalan dengan sangat elok buat Bayern Munchen. Tiga gelar sekaligus yaitu Bundesliga, Piala Jerman, dan Liga Champions, sukses mereka kantongi. Namun itu tak membuat anak asuh Hans-Dieter Flick puas. Di musim 2020/2021, ambisi besar kembali mereka usung. Ya, Bayern membawa misi mempertahankan seluruh trofi tersebut guna menancapkan dominasinya sebagai kesebelasan nomor satu di Jerman maupun Eropa.

Kendati punya skuad mumpuni dan pelatih berotak jenius, banyak pengamat yang sangsi bahwa Die Bayern mampu menjaga titel Bundesliga, Piala Jerman, dan Liga Champions bertahan di Stadion Allianz Arena. Pasalnya, klub-klub lain yang tidak senang dengan kesuksesan mereka pasti melakukan banyak pembenahan agar sanggup bersaing.

Apalagi Bayern dinilai kurang begitu aktif di bursa transfer musim panas 2020/2021. Sejauh ini, mereka baru merekrut empat penggawa anyar yakni Adrian Fein, Tanguy Kouassi, Alexander Nubel, dan Leroy Sane. Menariknya, kuartet tersebut hanya menghabiskan dana 50 juta Euro!

Fein berstatus pulang dari masa peminjamannya di Hamburger SV sedangkan Kouassi dan Nubel bergabung secara gratis usai kontraknya bersama Schalke serta Paris Saint-Germain (PSG) kedaluwarsa. Praktis, dana tersebut dikeluarkan supaya Sane bisa mudik ke Jerman usai berpetualang bareng Manchester City selama empat musim.

Di sisi lain, Bayern juga harus kehilangan beberapa pemain yang ikut berkontribusi dalam raihan Treble musim lalu yakni Philippe Coutinho, Alvaro Odriozola, dan Ivan Perisic. Mereka meninggalkan kota Munchen lantaran harus kembali ke klub asalnya karena masa peminjamannya berakhir.

Dari ketiga nama itu, Perisic disinyalir jadi nama yang paling memungkinkan untuk dipermanenkan Bayern. Terlebih, ia merupakan opsi alternatif yang sangat bagus untuk mengokupansi sektor sayap yang menjadi andalan dalam skema permainan Flick. Sayangnya, negosiasi dengan Internazionale Milano sebagai pemilik sah Perisic menemui jalan buntu.

Bagi Bayern, Inter memasang banderol kelewat tinggi untuk Perisic. Sementara Die Bayern tidak mau sembrono mengucurkan dana di situasi sulit seperti sekarang. Sebaliknya, pihak La Beneamata merasa bahwa tawaran Bayern terlalu rendah mengingat kemampuan dan performa Perisic. Lebih jauh, kontraknya dengan Inter sendiri baru usai musim panas 2022 mendatang.

Demi mendapatkan kans bermain dan menambah pengalaman, beberapa pemain muda juga tengah menjalani masa studi di klub lain. Christian Fruchtl dan Sarpreet Singh disekolahkan ke Nurnberg. Sementara Lars Lukas Mai menuju Darmstadt. Terakhir, ada Oliver Batista Meier yang dititipkan ke Heerenveen (Belanda). Bayern sendiri memasang klausul unik bagi Fruchtl dan Singh. Bila keduanya terus dimainkan oleh Nurnberg, maka biaya peminjaman dua pemain tersebut bakal diberi diskon.

Beralih ke pemain senior, Thiago Alcantara resmi hengkang ke Liverpool setelah proposal dengan nominal 30 juta Euro yang ditawarkan The Reds diterima oleh Bayern. Banyak yang menilai keputusan Die Bayern sangat tepat karena masa bakti Thiago tersisa semusim saja dan ia berpotensi lepas dengan cuma-cuma pada musim depan.

Rekan senegara Thiago, Javi Martinez, juga santer dikabarkan bakal angkat kaki dari Stadion Allianz Arena. Beberapa tim Spanyol disebut-sebut siap meminangnya. Namun Martinez sendiri mengaku jika harus balik kucing ke negaranya, ia hanya mau bergabung dengan Athletic Bilbao.

Ada pula penggawa Austria, David Alaba, yang rumornya diminati oleh dua tim dengan duit tak berseri, City dan PSG. Lewat agennya, Pini Zahavi, Alaba yang kontraknya selesai musim panas 2021 nanti mau menandatangani perjanjian kerja baru asal Bayern memberinya kenaikan gaji. Bila tidak, Alaba pun siap membelot. Namun mengingat esensi Alaba selama ini, tampaknya Bayern takkan ragu untuk menaikkan upahnya.

Cepat atau lambat, semua isu akan terjawab ketika bursa transfer resmi ditutup. Pemain datang dan pergi, tapi mental bertanding harus tetap dijaga agar tetap berada di level tertinggi. Setelah pencapaian gemilang musim lalu, Bayern tidak boleh kendor sedikit pun.

Manuel Neuer dan kawan-kawan harus tetap mempertahankan rasa laparnya akan kemenangan dan kesuksesan. Bersama skuad kombinasi pemain senior dan pemain yang masih hijau, Bayern memiliki segudang kans buat kembali memeluk trofi. Jangan heran bila dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan, Die Bayern asuhan Flick bakal melesat sebagai team to beat di Jerman maupun Eropa.

Tanpa tedeng aling-aling, Bayern melakukan start yang mengagumkan di Bundesliga musim 2020/2021. Berjumpa Schalke, Neuer dan kawan-kawan berhasil menggulung klub asal lembah Ruhr itu dengan skor telak 8-0. Bayern memang digdaya, tapi siapa sangka skor akhir di Stadion Allianz Arena semencolok itu? Seolah-olah Bayern memberi sinyal kepada seluruh pesaing bahwa mereka jadi lebih kuat musim ini dan mendongkel mereka dari status terbaik bukanlah pekerjaan sepele.

Lebih jauh, para rival di Negeri Bavaria juga banyak yang ditinggalkan penggawa andalannya. RB Leipzig ditinggalkan oleh Timo Werner yang merapat ke Chelsea. Kai Havertz dan Kevin Volland pergi dari Bayer Leverkusen usai menerima pinangan Chelsea serta AS Monaco. Praktis, hanya Borussia Dortmund dan Borussia Monchengladbach yang tidak kehilangan pemain kuncinya.

Ujian terbesar mungkin akan ditemui Neuer dan kawan-kawan di Liga Champions. Pasalnya, sejumlah klub peserta terus memperkuat diri. Level mereka tentu lebih tinggi dibanding kesebelasan-kesebelasan yang jadi rival Bayern di kancah domestik.

Dengan segala modal yang dimiliki Bayern saat ini, rasanya sulit melihat mereka tidak bakal berpesta di pengujung musim nanti. Pasalnya, gelar Bundesliga, Piala Jerman dan Liga Champions, ada dalam jangkauan tim besutan Flick.

Komentar

This website uses cookies.