Benang kusut yang dialami Barcelona belum juga terurai. Kini benang kusut itu semakin kusut ketika mereka terdepak dari Liga Champions 2022/2023. Kepastian tersebut didapat setelah Blaugrana harus takluk 0-3 dari Bayern Munchen dalam laga lanjutan Grup C Liga Champions yang berlangsung di Camp Nou (26/10). Hasil ini membuat perjudian Laporta dengan mendatangkan banyak pemain bintang agar lolos ke fase knockout Liga Champions dan bisa mendapat banyak uang dari sana dipastikan gagal total.
Tampil di Europa League 2 tahun berturut-turut
https://twitter.com/brfootball/status/1585374130861400064?s=20&t=yUjruC8tOWU9OOdZ3em27w
Setelah kalah dari Bayern Munchen, Barcelona dipastikan berlaga di kompetisi kasta kedua, Europa League di musim ini. Ini adalah kali kedua secara beruntun klub asal Catalan tersebut mentas di kompetisi yang dijuluki Liga Malam Jum’at. Sekaligus menjadi prestasi terburuk Barcelona di kompetisi antar klub tertinggi Benua Biru sejak musim 2003/2004 silam.
Capaian ini tentu menjadi tamparan keras bagi Xavi Hernandez. Dengan skuad yang terbilang sangat mentereng hampir di semua lini, ia payah dalam meramu timnya dengan baik. Barcelona bermain seperti tidak seperkasa ketika bermain di La Liga dan tampil bak pecundang ketika berlaga di Liga Champions.
Europa League bukan panggung mudah bagi Xavi
Liga Europa mungkin saja bisa menjadi pelipur lara bagi Lewandowski dkk. Tapi, tampaknya bagi mereka lara itu akan semakin bertambah. Pasalnya, di kompetisi kali ini dihuni oleh banyak tim-tim papan atas Eropa yang punya nasib yang sama dengan Blaugrana.
https://twitter.com/brfootball/status/1585339541363523584?s=20&t=yUjruC8tOWU9OOdZ3em27w
Hal ini tentu menjadi tantangan yang tidak mudah bagi Barcelona yang secara permainan di level eropa masih inkonsisten. Mereka punya kans besar untuk bertemu Manchester United, Arsenal, Sevilla serta Juventus dan Atletico Madrid yang masih bisa menyusul. Selain itu, kompetisi ini juga mempunyai probabilitas mengejutkan yang tinggi oleh beberapa klub kecil yang tidak diunggulkan.
Jika Xavi Hernandez tidak cepat menemukan formula yang tepat bagi timnya, bukan tidak mungkin Barcelona hanya sekedar mampir di Europa League 2021/2022. Ditambah musim lalu ia juga punya catatan buruk. Di mana timnya harus tersingkir di babak perempat final Europa League setelah takluk dari Frankfurt.
Ancaman krisis keuangan klub semakin membesar
Cita-cita Laporta untuk mendapatkan uang sebesar 17,5 juta poundsterling atau setara 316 miliar dari Liga Champions musim ini harus sirna. Padahal sang presiden hendak menggunakan bonus tersebut untuk membayar utang dan memperbaiki neraca keuangan klub yang tengah terengap-engap.
https://twitter.com/TheAthleticFC/status/1585345739323998224?s=20&t=yUjruC8tOWU9OOdZ3em27w
Terbuangnya mereka ke Liga Europa membuat krisis keuangan mereka semakin mendekati titik nadir. Dilansir dari The Athletic, Barcelona masih memiliki hutang 108 juta Euro terkait transfer Coutinho, Pjanic, dan Pedro Neto. Selain itu mereka juga punya tanggung besar untuk renovasi Camp Nou. Ditambah sudah kadung membeli banyak pemain. Dan terakhir mereka masih harus membayar hak siar TV ke Sixth Street sebesar 41 juta Euro.
Asumsikan Barcelona bisa menjuarai Europa League musim ini. Tapi hadiah yang akan mereka dapat sekitar 8,6 juta Euro pun tidak bisa menutupi pengeluaran yang harus mereka bayar.
Sejauh ini membuktikan bahwa perjudian Laporta untuk menyelamatkan Barca dengan beragam solusi jangka pendek nampaknya berada di jurang kegagalan. Lantas dengan langkah apalagi yang harus dilakukan Barcelona agar benang kusut ini bisa segera terurai?