Drama Tersaji dari Divisi Championship

Keberhasilan Leeds United kembali ke Liga Inggris setelah 16 tahun menjadi sorotan para pecinta sepakbola dunia. Setelah gagal mengamankan posisi promosi otomatis musim lalu, The Whites menggeber mesin sejak awal musim dan menjadi juara Championship untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Akan tetapi, sisi dramatis dari kasta kedua kompetisi sepakbola Inggris itu bukan hanya soal Leeds. Pada pekan ke pamungkas, ada drama yang melibatkan 7 tim sekaligus, yakni West Bromwich Albion, Brentford, Swansea, Nottingham Forest, Barnsley, Charlton dan Wigan.

Klasemen Sementara Championship Sebelum Pekan Terakhir

Dua tim yang pertama disebut berebut slot promosi otomatis yang diperoleh jika bertengger di posisi runner-up. Sepasang tim berikutnya, berkompetisi memperoleh peringkat enam, alias masuk ke zona play-off. Sementara itu, tiga tim terakhir sedang berjuang lepas dari jurang degradasi.

Rangkaian pertandingan yang disuguhkan semakin menarik karena ada pertemuan dua tim yang sama-sama membutuhkan kemenangan, Brentford dan Barnsley. Sementara itu, sebagai cameo, ada Queens Park Rangers yang berhadapan dengan West Brom.

Kemudian, Sweansea City melawan Reading, Forest menghadapi Stoke City, Wigan mengincar kemenangan atas Fulham, dan Charlton harus bertandang ke Elland Road, markas Marcelo Bielsa dan anak asuhnya.

Seluruh laga pada pekan tersebut dilaksanakan serentak pada 22 Juli. Drama sudah dimulai kandang Leeds ketika mereka sudah memimpin dua gol atas Charlton. Di atas kertas, tim tamu masih berada di peringkat ke-21, satu strip dari zona degradasi.

Kalaupun kalah, mereka tetap berada di Championship asalkan Wigan dan Barnsley maksimal hanya meraih imbang atas musuhnya masing-masing.  Namun, siapa sangka DW Stadium bergetar. Wigan berhasil mencetak gol pada menit ke-32 dan menggeser posisi Charlton ke zona merah.

Sementara itu, di Griffin Park, Barnsley juga berhasil mencetak sebiji gol atas Brentford yang menyebabkan posisi Barnsley naik satu peringkat ke posisi 22. Mereka benar-benar membutuhkan hasil buruk tim lain agar selamat dari jurang degradasi.

Di zona play off, Forest sedang tertinggal satu gol dari Stoke City. Posisi mereka di ujung tanduk karena di Stadion Madjeksi, Swansea masih imbang atas Reading dan mendekatkan jarak menjadi 2 poin dengan pesaingnya.

The Swans bisa menyalip Forest asalkan mereka menang dengan selisih 3 gol atau lebih, dan rivalnya itu harus kalah dengan selisih 3 gol atau lebih.

Di persaingan untuk posisi runner-up, West Brom untuk sementara berhasil mengimbangi QPR. Posisi mereka sedang aman karena pesaingnya, Brentford dalam posisi keok dari Barnsley. Skor di atas bertahan hingga babak pertama usai.

Drama yang lebih menegangkan terjadi pada babak kedua. Swansea yang membutuhkan kemenangan besar mulai menggeber serangan sembari berharap Forest terpeleset. Namun, sayangnya penantian tersebut terasa sangat lama.

Meskipun The Swans berhasil mencetak gol pada menit ke-66 sehingga unggul tipis atas lawannya, pada saat yang hampir bersamaan Forest juga berhasil mencetak angka. Satu poin sementara yang diraih atas Stoke City, membuat The Reds bisa menjauh lagi dari Swansea dengan selisih 1 poin.

Dua puluh menit sebelumnya, Fulham berhasil mencetak gol penyeimbang atas Wigan. Skor imbang 1-1 menyebabkan posisi The Latics harus turun ke peringkat 23. Posisinya disalip oleh Barnsley yang masih mempertahankan kemenangan atas Brentford.

Pesaing dua tim itu di zona degradasi, Charlton, mulai berharap agar Wigan dan Barnsley tidak meraih kemenangan karena mereka kembali kebobolan 2 gol dari Leeds. Walau begitu, posisinya masih berada di atas The Latics.

Kurang lebih tersisa seperempat jam pada waktu normal, Stoke berhasil mencetak 2 gol lagi sehingga unggul 3-1 atas Forest. Posisi ini relatif aman untuk The Reds karena meskipun Swansea menang, mereka masih unggul selisih gol.

Sementara itu, Elland Road justru bergemuruh. Bukan dari kubu Leeds, justru pendukung Charlton bergembira karena Brentford mencetak gol di kandang mereka dan menyebabkan hasil imbang atas Barnsley. Charlton untuk sesaat naik ke peringkat 21 dan lolos dari zona degradasi.

Drama semakin memuncak dalam 10 menit terakhir hingga injury time. The Swans berhasil menambah angka pada menit ke-86. Kemudian, berhasil menuntaskan jalan terjal semenit setelah waktu normal habis dengan gol yang menjadikan mereka unggul 4-1 atas Reading dan merebut peringkat 6.

Di sisi lain, Forest yang sebenarnya hanya membutuhkan satu kesempatan saja mengoyak jala lawan agar tetap unggul selisih gol justru kembali kebobolan dan kalah 1-4. Drama perebutan zona play-off usai sudah.

Di Elland Road, baik suporter tuan rumah maupun tim tamu, sudah saling bersorak. Pendukung Leeds merayakan kemenangan telak dan perayaan pengangkatan trofi juara mereka, sedangkan kubu lainnya menikmati keberhasilan timnya yang sementara lolos dari zona degradasi.

Namun, sorak sorai pendukung Charlton tidak bertahan lama. Tanpa disangka, Barnsley berhasil mencetak gol pada menit 90+1 sehingga unggul atas Brentford dengan skor 2-1. Hasil itu, mendongkrak posisi mereka ke posisi aman dan menjungkalkan Charlton ke zona degradasi.

Hasil tersebut juga menyebabkan West Brom memastikan diri promosi ke Liga Primer Inggris karena Brentford tertahan di peringkat ketiga. The Bees harus melalui play-off agar menjadi tim London keenam yang bermain di kasta teratas.

Tikungan tajam yang dilalui Swansea dan Barnsley pada injury time secara dramatis berhasil memastikan mereka meraih target yang terlihat mustahil dilakukan sebelum wasit meniup peluit. Sementara itu, Charlton dan Forest yang berada di atas angin justru terperosok.

Betapa dramatisnya laga-laga yang dilaksanakan secara simultan itu cukup pantas apabila dipentaskan di sebuah . Dipertontonkan ke khalayak luas dan sekaligus mematahkan pernyataan legenda Michel Platini yang sempat berujar, “bagiku, sepakbola hanyalah permainan, bukan drama.”

Komentar

This website uses cookies.