Fantasy Premier League (FPL) 2015/16

Musim baru kompetisi liga sepak bola tertinggi di Inggris akan segera bergulir akhir pekan ini. Laga antara Manchester United yang menjamu Tottenham di Old Trafford akan menjadi pembuka perhelatan Liga Primer Inggris 2015/16.

Sebagai penikmat English Premier League (EPL) pun kita ditantang untuk membentuk skuat fantasi dalam permainan Fantasy Premier League (FPL). Pemilihan 15 pemain dalam menyusun skuat pada awal musim sangat berpengaruh besar terhadap jalannya permainan hingga pekan ke-38.

Skuat awal musim

Setiap awal musim, para manajer FPL selalu dihadapkan dengan banyak permasalahan dalam memilih pemain yang akan dibawa ke dalam skuat fantasinya. Beberapa pertanyaan mewarnai kegalauan hati para manajer FPL saat menyusun skuatnya di awal musim, seperti “Apakah Harry Kane pantas dilabeli dengan harga £9.5?”, “Apakah pemain-pemain baru seperti Memphis Depay, Roberto Firmino hingga Aleksandar Mitrovic bakal “nyetel” dengan sepak bola Inggris?” hingga “Apakah West Bromwich akan kembali banyak meraih clean sheet seperti sejak diasuh Tony Pulis pada musim lalu?”

Laga-laga pramusim sulit untuk dijadikan indikator dalam pemilihan skuat. Contohnya saja seperti Ashley Young pada musim lalu. Nama bintang seperti Mario Balotelli atau Radamel Falcao pun tidak bisa menjanjikan apa-apa. Mungkin akan dirasa lebih bijak jika tidak mengambil banyak risiko pada pekan pertama karena kompetisi sendiri masih belum terpetakan.

Perlunya membentuk sebuah skuat yang fleksibel di awal musim untuk mengantisipasi berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi. Salah satunya dengan menyusun skuat yang bisa dirotasi dan memainkan banyak variasi formasi. Formasi 3-4-3 dan 3-5-2 adalah formasi terbaik untuk meraup poin yang tinggi, karena pada dasarnya pemain depan memiliki peluang lebih besar untuk menghasilkan poin tinggi dibandingkan pemain belakang. Investasikanlah modal awal untuk pemain-pemain di barisan depan.

Lalu, bentuklah sebuah skuat yang balance, yaitu skuat ‘gemuk’ yang bisa dirotasi setiap pekannya, karena FPL tidak dimenangkan hanya dari poin skuat dalam satu pekan saja, melainkan konsistensi poin skuat sepanjang musim. Modal sebesar £100 tentunya tidak akan cukup untuk membelanjakan seluruh pemain-pemain berharga mahal sekaligus seperti Eden Hazard, Sergio Aguero, Alexis Sanchez, David Silva, Harry Kane hingga Branislav Ivanovic yang terbukti menghasilkan poin tinggi pada musim-musim sebelumnya.

Untuk itu, artikel kali ini mencoba memberikan beberapa strategi dan pertimbangan dalam memilih pemain dengan berbagai variasi harga yang dirasa bagus untuk mengisi skuat FPL di awal musim.

Penjaga gawang

Dalam memilih dua penjaga gawang yang mengisi skuat FPL, terdapat beberapa variasi template, di antaranya (1) memilih satu penjaga gawang mahal yang akan dimainkan secara reguler sepanjang musim bersama satu penjaga gawang murah sebagai backup ataupun (2) memilih dua penjaga gawang dari tim medioker untuk dirotasi.

Sebanyak 81.2% manajer FPL di awal musim ini memilih penjaga gawang dengan harga termahal (£5.5), yaitu Petr Cech, Thibaut Courtois, David de Gea dan Joe Hart. Sederet nama tersebut merupaka penjanga gawang utama tim-tim papan atas EPL yang lebih terjamin gawangnya untuk tidak kebobolan dibandingkan penjaga gawang dari tim-tim medioker. Namun bukan berarti penjaga gawang tim medioker tidak berpotensi untuk menghasilkan poin yang lebih tinggi. Aturan perhitungan poin FPL justru sering kali menguntungkan para shot stopper dari tim yang barisan pertahanannya rapuh, karena mereka memiliki peluang yang lebih besar untuk melakukan penyelamatan sesering mungkin.

Sebagai contoh, Chelsea yang memiliki barisan pemain belakang yang bagus serta sistem pertahanan yang solid justru membuat Thibaut Courtois jarang sibuk untuk mengamankan gawangnya. Ia tercatat memiliki rekor penyelamatan sebesar 2.4 per laga. Sedangkan penjaga gawang Sunderland Costel Pantilimon (£5.0) yang menit bermainnya lebih sedikit 293 menit dari Courtois mencatatkan 4 penyelamatan per laga. Pantilimon justru menghasilkan poin total lebih tinggi dari Courtois pada akhir musim lalu.

Selain itu, penjaga gawang medioker seperti Boaz Myhill (£4.5) memiliki rekor yang lebih fantastis. Di bawah asuhan pelatih pragmatis Tony Pulis, ia mencatatkan rata-rata penyelamatan sebanyak 5.5 per laga. Musim lalu, Myhill hanya bermain kurang dari 11 laga, menggantikan Ben Foster yang menderita cedera lutut di penghujung musim. Jika saja musim lalu Myhill bermain penuh selama semusim, ia diproyeksikan akan melakukan penyelamatan sebanyak 209 kali selama satu musim. Jumlah itu jauh lebih banyak dibandingkan Joe Hart yang hanya melakukan penyelamatan sebanyak 87 kali dalam 36 laga ataupun David de Gea dengan rekor penyelamatan 93 kali dalam 37 laga.

Beberapa pilihan nama penjaga gawang “ekonomis” lainnya yang dianggap memiliki potensi bagus – dengan pertimbangan fixtures yang akan dihadapi dalam beberapa pekan ke depan – sejak awal musim adalah Maarten Stekelenburg (£5.0), Jack Butland (£4.5), Kasper Schmeichel (£4.5) dan John Ruddy (£4.5).

Pemain bertahan

Poin Clean sheet adalah yang paling mungkin diharapkan dari pemain bertahan. Namun, pemain bertahan seperti fullback yang rajin membatu serangan memiliki potensi untuk menghasilkan asis. Sedangkan para bek tengah juga memiliki peluang untuk mencetak gol melalui situasi set-piece.

Chelsea, Arsenal dan Southampton merupakan tim dengan pertahanan terbaik musim lalu. Membawa ketiga pemain bertahan dari tim-tim tersebut akan lebih menjamin untuk meraih clean sheet jika dibandingkan dengan tim lainnya. Meski dilabeli dengan harga £7.0, Branislav Ivanovic dirasa cukup pantas untuk direkrut ke dalam skuat. Ia menjadi pemain bertahan dengan poin tertinggi musim lalu. Raihan tersebut tidak lepas dari solidnya pertahanan Chelsea dibawah asuhan Jose Mourinho. Selain itu, Ivanovic juga memiliki potensi menyerang yang sangat bagus dengan menghasilkan enam asis dan empat gol.

Fakta lainnya yang membuat Ivanovic pantas dibeli sejak awal musim adalah sejak dilatih Mourinho dalam dua musim terakhir, ia selalu mencetak gol pada awal musimnya. Pada musim 2013/14, Ivanovic mencetak gol pada pekan kedua melawan Aston Villa. Sedangkan pada musim 2014/15, ia mencetak gol pada pekan pertama dan ketiga saat melawan Burnley dan Everton. Seluruh gol itu dicetak pada bulan Agustus. Berbanding terbalik dengan John Terry (£7.0) yang produktif mencetak 5 gol sejak boxing day musim lalu. Cesar Azpilicueta (£6.0) bisa menjadi opsi lain pemain bertahan Chelsea dengan harga yang lebih murah.

Laurent Koscielny (£6.0) dianggap sebagai opsi pemain bertahan Arsenal yang paling aman dari risiko rotasi yang dilakukan Arsene Wenger. Meski sempat menderita cedera di pertengahan musim lalu, ia berhasil mencatatkan rata-rata 4.72 poin per laga. Rekor tersebut bahkan lebih baik dari Ivanovic (4.71) dan Terry (4.65) yang menjadi pemain bertahan dengan poin tertinggi musim lalu.

Filosofi sepak bola menyerang yang diterapkan Ronald Koeman membuat kedua fullback mereka, Nathaniel Clyne dan Ryan Bertrand berhasil masuk ke dalam lima besar pemain bertahan dengan poin tertinggi musim lalu. Selain itu, Southampton juga menjadi tim dengan koleksi clean sheet terbanyak kedua setelah Chelsea (17) yaitu sebanyak 15 kali. Kepergian Clyne ke Liverpool membuat Koeman menyiapkan Cedric Soares (£5.0) sebagai suksesornya. Meski namanya terdengar asing, Cedric merupakan fullback muda berbakat yang dibawa dari Sporting Lisbon seharga 4.7 Juta Poundsterling. Selain itu, fullback Matt Targett (£4.0) bisa menjadi opsi pemain Southampton lain dengan harga yang jauh lebih murah. Namun, ia akan kehilangan tempatnya jika Ryan Bertrand telah kembali dari cedera lutut.

Beberapa opsi pemain belakang lainnya yang dianggap memiliki potensi bagus – dengan pertimbangan fixtures yang akan dihadapi dalam beberapa pekan ke depan – sejak awal musim adalah Aleksandar Kolarov (£5.5), Nathaniel Clyne (£5.5), Aaron Cresswell (£5.5), Toby Alderweireld (£5.0) Joleon Lescott (£5.0), John O’Shea (£4.5), Robert Huth (£4.5), Micah Richards (£4.5) dan Simon Francis (£4.5).

Pemain tengah

Eden Hazard (£11.5) merupakan pemain dengan raihan poin paling tinggi musim lalu dengan total 233 poin. Ia seakan menjadi pemain yang wajib untuk dibawa ke skuat jika ingin memenangkan FPL. Namun, apakah Hazard pantas dibawa ke dalam skuat pada awal musim. Dalam tiga musimnya bersama Chelsea, ia tercatat seringkali ‘lambat panas’ dalam memulai kompetisi. Musim lalu, dalam enam pekan pertama ia hanya mencetak sebuah gol. Termasuk gagal mencetak gol dalam kemenangan besar 6-3 atas Everton dan 4-2 atas Swansea. Dua musim silam lebih parah lagi. Hazard baru bisa mencetak gol pada pekan ke-7 saat melawan Norwich.

Hal ini berbanding terbalik dengan Cesc Fabregas (£9.0) yang justru sangat produktif menghasilkan gol dan asis sejak awal hingga pertengahan musim. Performa Fabregas acap kali menurun pada paruh musim kedua. Inilah salah satu alasan yang membuat Barcelona menjualnya. Namun, Fabregas bisa menjadi opsi pengganti Hazard yang overprice untuk mengawali musim kompetisi EPL.

Statistik Cesc Fabregas pada paruh musim pertama dan kedua dalam enam tahun terakhir. Sumber: (twitter.com/OptaJoe)

Musim lalu, sejumlah pemain tengah Arsenal produktif dalam menghasilkan poin. Santi Cazorla, Mesut Ozil dan Aaron Ramsey dilabeli dengan harga £8.5. Ketiganya tampil baik dalam laga Community Shield 2015 pekan silam, yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal melalui gol tunggal Alex Oxlade-Chamberlain (£6.0). Namun, yang sangat menarik perhatian adalah Theo Walcott (£9.0) yang sejatinya adalah seorang gelandang bermain out of position (OOP) yakni sebagai penyerang tunggal. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi manajer FPL yang akan menggunakannya. Belum lagi ditambah dengan Alexis Sanchez (£11.0) absen pada laga pembuka karena diberi masa rehat lebih lama pasca-Copa America 2015.

Sadio Mane (£8.0) menjadi momok baru tim-tim EPL. Didatangkan dari Red Bull Salzburg awal musim lalu, ia berhasil mencetak 11 gol dan empat asis hanya dalam 2132 menit atau sekitar 24 laga. Ia tercatat menghasilkan rata-rata poin sebesar 5.78 per laga. Selain itu Dusan Tadic (£7.0) yang pernah menghasilkan 23 poin – satu gol dan empat asis – dalam satu laga juga bisa dijadikan opsi gelandang The Saints lainnya.

Gelandang tim promosi Bournemouth, Matt Ritchie (£6.0) bisa menjadi seperti Charlie Austin pada musim lalu. Ia merupakan gelandang sayap yang sering melakukan penetrasi ke kotak penalti lawan. Selain itu, Ritchie memiliki kemampuan tendangan jarak jauh yang sangat baik. Enam dari 15 gol milikinya musim lalu dicetak dari luar kotak penalti. Total 17 asisnya juga turut mengantarkan Bournemouth promosi ke kasta tertinggi sepak bola Inggris. Hanya dimiliki sebanyak 5% manajer FPL, tentunya Ritchie bisa menjadi pemain pembeda yang bagus di awal musim.

Musim lalu Nacer Chadli (£7.0) menjadi salah satu pemain kunci Tottenham setelah sempat dicap sebagai pembelian gagal pada musim debutnya dua tahun silam. Ia berhasil mencetak rata-rata 5.98 poin per laga. Dalam sistem permainan Pochettino di Tottenham, Chadli bermain sebagai penyerang yang beroperasi di sisi kiri lapangan, sama seperti Hazard di Chelsea. Tentunya ini memberikan peluang yang lebih besar baginya untuk dapat mencetak gol ataupun memberikan asis.

Saat mulai menukangi West Ham United pada Juni silam, Slaven Bilic segera mengincar dan merekrut gelandang kreatif Dimitri Payet (£7.5) untuk mengisi pos number 10 pada skema 4-3-1-2 miliknya. Payet merupakan mantan pemain Marseille yang musim lalu berhasil mencetak tujuh gol dan 17 asis. Tentunya aksi Payet di EPL patut untuk dimonitori.

Beberapa opsi gelandang lainnya yang dianggap memiliki potensi bagus – dengan pertimbangan fixtures yang akan dihadapi dalam beberapa pekan ke depan – sejak awal musim adalah Gylfi Sigurdsson (£7.5), Georginio Wijnaldum (£7.0), Jeremain Lens (£6.5), Jason Puncheon (£6.0), Riyad Mahrez (£5.5) dan Scott Sinclair (£5.0).

Pemain depan

Meski belum bisa dimainkan pada pekan pembuka EPL karena sedang dalam pemulihan kebugaran, Sergio Aguero (£13.0) menjadi pemain yang wajib dibeli untuk skuat FPL. Kemungkinan besar ia baru akan turun pada pekan kedua saat menjamu Chelsea. Musim lalu Aguero merupakan top skor EPL dengan torehan 26 gol. Sepanjang musim ia bermain hanya selama 2532 menit dengan rataan poin per laga sebesar 7.67.

Diego Costa (£11.0) juga merupakan salah satu penyerang terbaik di EPL musim lalu. Ia berhasil membukukan 20 gol hanya dalam 2069 menit. Namun, cedera yang masih dideritanya membuat Chelsea harus mengawali musim baru dengan penyerang pelapis seperti Radamel Falcao (£7.5) atau bahkan Loic Remy (£7.5), yang keduanya gagal mencetak gol pada laga Community Shield 2015 pekan lalu.

Musim lalu Harry Kane (£9.5) dianggap sebagai pemain paling beruntung di EPL. Dengan torehan 21 golnya, ia berhasil meraih 191 poin hanya dalam 2581 menit. Musim ini harganya meroket naik dengan sangat tajam. Patut dipertanyakan apakah harga sebesar £9.5 itu pantas untuk seorang Kane yang dianggap sebagai luckiest player of the season.

Kepergian Robin van Persie dan Radamel Falcao dari Manchester United membuat setan merah menaruh harapan besar kepada sang kapten Wayne Rooney (£10.5) sebagai mesin gol. Musim ini, Louis van Gaal telah menjanjikan pos penyerang tunggal untuk Rooney. Tidak seperti musim lalu di mana Rooney banyak dimainkan lebih dalam. Dalam tiga pekan awal, United akan menghadapi Tottenham, Aston Villa dan Newcastle. Ketiga tim tersebut merupakan “korban” langganan Rooney untuk mencetak gol dalam karirnya.

Graziano Pelle (£8.0) menjadi salah satu penyerang tertajam pada awal musim lalu. Pada delapan pekan awal, ia berhasil mencetak enam gol. Namun performanya menurun hingga akhir musim. Selain itu, Jay Rodriguez (£7.0) yang telah kembali dari cedera selama 459 hari menampilkan performa menjanjikan selama pramusim dengan mencetak enam gol. Ia merupakan salah satu penyerang terbaik dua musim lalu dengan mencetak 15 gol.

Christian Benteke (£8.0) menjadi harapan publik sepak bola Merseyside merah. Musim lalu, dari sekian banyak penyerang Liverpool tergolong gagal menjadi mesin gol pengganti Luis Suarez. Saat bermain di Aston Villa dibawah asuhan Tim Sherwood, Benteke menjelma menjadi penyerang mematikan dengan mencetak 11 gol dari 11 pertandingan, dengan rata-rata 7.54 poin per laga.

Beberapa opsi penyerang ‘ekonomis’ lainnya yang dianggap memiliki potensi bagus – dengan pertimbangan fixtures yang akan dihadapi dalam beberapa pekan ke depan – sejak awal musim adalah Diafra Sakho (£6.0), Mame Biram Diouf (£6.0), Connor Wickham (£6.0), Jamie Vardy (£6.0), Jermain Defoe (£5.5), Troy Deeney (£5.5), Callum Wilson (£5.5).

 

Komentar

This website uses cookies.