Memperbincangkan Penambahan Jumlah Peserta Piala Dunia 2026

Mari awali dengan pertanyaan sederhana. Apakah Anda setuju dengan penambahan jumlah peserta Piala Dunia 2026?

Dua hari yang lalu (10/1), FIFA memutuskan bahwa jumlah peserta untuk Piala Dunia 2026 akan ditambah, dari 32 menjadi 48. Suara protes kepada Gianni Infantino, Presiden FIFA langsung menyeruak. Namun, tak sedikit juga yang mendukung penambahan jumlah peserta tersebut.

Tidak setuju

Suara protes cukup vokal, salah satunya berasal dari Asosiasi Klub Eropa, sebuah badan yang cukup berpengaruh di Eropa. Mereka berpendapat bahwa keputusan menambah jumlah peserta hanya didasari urusan politik, bukan murni olahraga.

New FIFA Now, sebuah organisasi berbasis sukarelawan yang bertujuan untuk mereformasi FIFA ini menganggap penambahan jumlah peserta sebagai sebatas urusan uang dan kekuatan. Lebih lanjut, mereka menegaskan bahwa Piala Dunia tak akan lagi kompetitif.

Bahkan, La Liga diberitakan sudah siap menempuh jalur hukum guna membatalkan keputusan FIFA menambah jumlah peserta Piala Dunia. Mereka keberatan karena lebih banyak pemain dari La Liga yang akan membela negaranya di Piala Dunia dengan durasi yang lebih panjang.

The Associated Press membuat daftar yang cukup menarik. Penambahan jumlah perserta artinya menambah jumlah pertandingan per hari, dari tiga ke empat. Jumlah pertandingan per hari ini akan berlangsung dari 16 hari pertama hingga babak 32 besar.

Jumlah pertandingan dengan tajuk big match juga akan berkurang. Bahkan FIFA sendiri mengakui bahwa peluang tim-tim besar bertemu di babak putaran grup akan mengecil. Oleh sebab itu, dikhawatirkan, kualitas pertandingan dan drama yang diproduksi Piala Dunia akan terjun bebas dan makin hambar.

Piala Dunia 2026 sendiri akan dibagi dalam 16 grup yang berisi tiga tim. Dua tim teratas akan lolos ke babak selanjutnya. Hal ini akan mengurangi nilai perjuangan dari sebuah Piala Dunia jika misalnya hanya satu tim yang lolos.

Keuntungan finansial yang didapat dari Piala Dunia kemungkinan hanya terdistribusi paling besar, lagi-lagi, ke klub-klub Eropa. Target FIFA adalah meraup keuntungan hingga 640 juta dolar dari penambahan jumlah peserta. Naiknya nilai keuntungan, artinya naik pula pemasukan klub-klub Eropa. Sebelumnya, mereka mengantongi 209 juta dolar setiap turnamen yang disistribusikan lewat Asosiasi Klub Eropa.

Masih panjang daftar kritikan dari keputusan FIFA tersebut. Dengan sebagian besar merujuk kepada urusan uang dan menaikkan popularitas FIFA semata.

Setuju

Ada yang menentang, ada pula yang menerima dengan senang hati. Infantino sendiri menegaskan bahwa penambahan jumlah peserta artinya membuka kesempatan kepada negara-negara kecil yang selama ini tidak mampu menembus babak putaran final Piala Dunia.

Stewart Regan, Chief Executive FA Skotlandia mengungkapkan bahwa penambahan jumlah peserta adalah langkah yang positif, terutama untuk negara-negara kecil. Ia menambahkan bahwa negara-negara kecil tersebut akan terpacu untuk berinvestasi di infrastruktur sepakbola dan pengembangan pemain muda.

Kembali, The Associated Press menegaskan bahwa cerita-cerita indah dari Kosta Rika di Piala Dunia 2014 dapat terulang. Jadi, Piala Dunia tidak hanya menjadi kisah manis bagi negara-negara adidaya yang selama ini mendominasi.

Dengan penambahan jumlah peserta, maka akan ada lebih banyak jumlah pertandingan sepakbola yang bisa dinikmati. Piala Dunia akan menjadi satu gelaran di mana pesta sepakbola akan benar-benar terasa. Ada kebahagiaan yang bisa dirasakan secara merata.

Keuntungan dari sisi finansial tentu ada, namun dipandang dari sisi positif. Jika di atas disebutkan penambahan jumlah peserta hanya soal keuntungan semata, maka FIFA menyajikan sudut pandangan berbeda untuk menilai soal naiknya jumlah pendapatan.

Pendapatan iklan diharapkan akan naik hingga 20% dan menyumbangkan hingga 640 juta dolar. Naiknya pemasukan artinya lebih banyak dana yang bisa diberikan kepada negara-negara di bawah naungan FIFA. Ada 221 anggota yang ke depan bisa mendapatkan pemasukan hingga 5 juta dolar dari keuntungan penyelenggaraan Piala Dunia.

Dana 5 juta dolar tersebut bisa dimaksimalkan untuk pengembangan sepakbola di negara masing-masing.

Senada dengan Stewart Regan, OutsideofftheBoots.com, lewat akun Twitter-nya, menegaskan bahwa cerita-cerita hebat di Piala Dunia justru diproduksi oleh tim-tim kecil yang bermain sepenuh hati dan menunjukkan gairah yang luar biasa. Ada mimpi yang terwujud di sini.

Lantaran Piala Dunia adalah gelaran kompetisi sepakbola terbesar, maka sudah selayaknya bisa dinikmati oleh negara mana saja. Penekanannya ada pada kata “dunia”, dan tidak didasarkan pada kepentingan kompetitif atau tidak. Jadi, peluang untuk bermain di Piala Dunia terbuka untuk siapa saja.

Apakah negara-negara kecil tersebut tidak layak berada di Piala Dunia? Mereka yang lolos sudah melewati babak kualifikasi yang panjang. Jadi, tingkat kompetitif suatu pertandingan tetap terjaga. Dari 221 anggota FIFA, hanya 48 tim yang lolos. Masih ada 173 negara yang tidak lolos dan kembali menyesali bahwa rencana jangka pendek bukan solusi untuk masa depan.

Begitulah dua sisi pro dan kontra dari penambahan jumlah peserta Piala Dunia yang layak diperbincangkan. Terkadang, baik dan buruknya suatu keputusan bisa sangat beragam ketika kita memandangnya dari sudut yang berbeda.

Bagaimana dengan Anda? Setuju? Tidak setuju?

Komentar

This website uses cookies.