Menyaksikan Kembalinya Marco Asensio

Cedera panjang memang momok menakutkan bagi para pesepakbola. Tak jarang pemain yang sedang naik performanya justru harus menelan pil pahit karena harus berurusan dengan ruang perawatan, bahkan meja operasi.

Sialnya setelah kembali dari masa-masa menjadi pesakitan itu, tak semua pemain bisa bangkit secemerlang dulu.

Kali ini, giliran Marco Asensio yang akan membuktikan apakah ia mampu kembali ke performa terbaiknya selepas absen lama.

Pemain Real Madrid itu diterpa cedera empat tahun sejak kedatangannya ke Santiago Bernabeu. Sebelum dipinang raksasa Spanyol tersebut, Asensio merupakan pemain binaan Real Mallorca.

Bakatnya tercium oleh tim-tim besar Spanyol dan sempat memaksa Barcelona dan Madrid bersaing mendapatkannya. Namun, Asensio lebih memilih untuk berlabuh ke ibu kota Spanyol dengan mahar 3,9 juta Euro.

Setelah kesepakatan itu terjalin, Madrid membiarkannya bermain satu musim lagi untuk Mallorca hingga 2015. Setelah usai masa pinjaman itu selesai, alih-alih kembali ke skuad Los Blancos, Asensio justru terlebih dulu bergabung dengan timnas U-19.

Bersama Dani Ceballos dan kolega lainnya, ia mengikuti Piala Eropa U-19 di mana penampilannya melejit.

Di akhir turnamen, Asensio berhasil mengangkat trofi kompetisi usia muda antarnegara Eropa tersebut.

Berstatus sebagai juara Eropa di level kelompok umur tak serta merta membuat pemuda kelahiran 21 Januari 1996 itu mendapat tempat di Madrid.

Setelah mengikuti pramusim bersama anak asuh Rafael Benitez lainnya, ia kembali disekolahkan ke Espanyol.

Mendapatkan menit bermain di Catalan, Asensio menunjukkan kualitasnya. Ia mampu meyakinkan pelatih Espanyol untuk ditampilkan secara reguler.

Hasilnya tak mengecewakan. Sebanyak 4 gol dan 15 asis berhasil dikoleksi dalam 37 laga.

Penampilan impresifnya itu membuat Madrid yakin untuk mendaftarkan Asensio ke dalam tim utama untuk Liga Spanyol musim 2016/2017.

Meskipun memiliki posisi natural sebagai pemain sayap kiri, ia juga piawai bermain di posisi lain, seperti sayap kanan maupun gelandang serang.

BACA JUGA:  The English Game: Sepakbola Milik Semua Orang

Hal itulah yang membuat pelatih Zinedine Zidane, yang kala itu melatih Madrid, terkesan.

Meskipun harus bersaing dengan nama-nama besar, macam Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Francisco Alarcón, hingga James Rodriguez, nyatanya Asensio tak gentar. Penampilan apik selalu dapat ditunjukkannya kala diberi kepercayaan.

Ia dikenal sebagai spesialis gol debut, di mana pemain yang kini berusia 24 tahun itu sukses mencetak gol di semua laga perdananya bersama tim utama.

Mulai dari Liga Spanyol, Piala Raja Spanyol, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, hingga Liga Champions musim itu.

Catatan itu masih ia percantik. Satu gol berhasil dicatatkannya pada final Liga Champions melawan Juventus sekaligus berkontribusi bagi Madrid dalam meraih gelar ke-12 mereka di kompetisi antarklub termasyhur di Eropa itu.

Setahun berselang, Asensio punya peluang untuk berperan lebih bagi Los Blancos. Kepergian Ronaldo ke Turin adalah alasannya.

Apalagi, pemain kelahiran Palma de Mallorca itu sebelumnya jadi pilihan kedua Zidane untuk mengisi sayap kiri setelah Ronaldo.

Namun, nasib berkata lain. Pergantian pelatih dari Zidane ke Juan Lopetegui, lalu Santiago Solari, membuat ia sulit menunjukkan penampilan sebaik saat diasuh oleh tangan dingin manajer asal Prancis tersebut.

Pada masa-masa itu, catatan statistiknya menurun. Dari 44 pertandingan di semua ajang, Asensio hanya bisa mencetak sebanyak 6 gol dan 9 kali membuat asis.

Di awal musim ini, kembalinya Zidane ke Madrid sempat memberi angin segar padanya. Ia berpeluang besar mendapatkan kembali kepercayaan untuk bermain dan mengulang kesuksesannya dulu bersama pelatih yang sama.

Sayang seribu sayang, baru memasuki ajang pramusim, Asensio diterpa cedera.

Kala melawan Arsenal dalam gelaran International Champions Cup, ia harus terkapar setelah beberapa menit sebelumnya mampu tampil mengesankan dengan mencetak satu gol.

Parahnya lagi, setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, ia divonis menderita cedera anterior cruciate ligament (ACL).

Ligamen yang menghubungkan tulang paha bagian bawah dengan tulang keringnya mengalami kerusakan.

BACA JUGA:  Enzo Fernandez Hadirkan Kesegaran untuk Argentina

Mimpi buruk itu semakin terngiang-ngiang setelah melihat betapa banyaknya pemain yang kariernya terhambat akibat cedera itu.

Sebut saja Theo Walcott, Kurt Zouma, hingga Abou Diaby yang harus melepaskan label wonderkid mereka akibat cedera ACL.

Sejatinya, Asensio bisa melewatkan seluruh musim 2019/2020. Namun, akibat adanya pandemi yang membuat kompetisi tertunda, ia dinyatakan pulih sebelum kompetisi selesai dan dapat merumput kembali bersama Madrid.

Inkonsistensi penampilan Eden Hazard, Vinicius Junior, Rodrygo Silva, serta Lucas Vazquez menjadi berkah baginya.

Ditambah lagi, Gareth Bale yang justru disibukkan dengan kontroversi diluar lapangan semakin mengurangi pesaing di posisi sayap.

Akhirnya, Asensio menapaki stadion kembali kala Madrid menghadapi Eibar. Ia termasuk ke dalam 23 pemain yang dibawa Zidane dalam laga tersebut.

Namun, pemain bernomor punggung 20 itu menghabiskan seluruh pertandingan di bangku cadangan.

Barulah, pada laga selanjutnya menghadapi Valencia, ia benar-benar merumput kembali. Zidane memasukkannya pada menit ke-71 menggantikan Federico Valverde dalam keadaan unggul 1-0.

Kesempatan tersebut tidak disia-siakan Asensio. Baru semenit menjejakkan kaki di rumput, ia langsung menambah keunggulan timnya lewat sentuhan pertamanya.

Tentu saja terlihat ekspresi kebahagiaan sekaligus kelegaan yang tak bisa ditutupinya. Pelukan dari rekan-rekannya ia dapat serta riuh tepuk tangan terdengar dari bangku cadangan.

Namun, tak sampai di situ saja. Sepuluh menit berselang, ia menjadi aktor dibalik gol ketiga Los Galacticos.

Asis ciamiknya berhasil diselesaikan dengan indah pula oleh Karim Benzema, sekaligus menjadikan itu gol terakhir pada laga tersebut.

Luar biasa memang yang Asensio tunjukkan. Setelah 11 absen akibat cedera parah, ia melakukan comeback dengan lesatan satu gol serta memberikan satu asis hanya dalam waktu 20 menit.

Penampilan itu seolah menyiarkan warta bahagia untuk madridistas bahwa ia telah kembali.

Asensio is back!

Komentar
Seorang penggemar Real Madrid yang sedang menjalani masa kuliah di Universitas Negeri Surabaya. Dapat dihubungi di akun Twitter @RijalF19.