Tentang Nama Klub Asal Belanda

Bagi saya pribadi nama klub-klub sepakbola di Indonesia itu punya kesan monoton dan seragam, apalagi selepas era unifikasi liga antara Perserikatan dan Galatama.

Matinya satu per satu klub anggota Galatama membuat saya yang begitu lahir Galatama sudah bubar kebanyakan disuguhi klub dengan nama Pers- atau PS. Namun wajar sebab mereka adalah klub-klub yang awalnya anggota Perserikatan.

Nama-nama klub liga lokal sempat bervariasi ketika era Galatama yang juga wajar sebab kebanyakan mereka mewakili entitas perusahaan atau klub yang awalnya anggota internal Perserikatan.

Kita sempat punya Pardedetex Medan yang mewakili parusahaan tekstil raksasa Pardedetex, atau Krama Yudha Tiga Berlian yang tak lain dibiayai pemegang hak distribusi merk Mitsubishi.

Ada pula nama unik yang datang dari klub tua tapi sebelumnya anggota internal Perserikatan saja. Tentu nama Assyabaab di Surabaya dan UMS ’80 di Jakarta menjadi yang awal terpikir di benak saya.

Assyabaab tak lain transliterasi bahasa Arab yang bermakna ‘Pemuda’, klub ini didirikan oleh komunitas peranakan Arab di Surabaya. Sedangkan UMS bukanlah Universitas Muhammadiyah Surakarta, tapi singkatan dari Union Makes Strength.

Apakah kita mewarisi penamaan-penamaan monoton Pers- dan PS ini dari kolonialis kita?

Nyatanya jika kita menengok sedikit ke para kontestan Liga Belanda, malah mereka punya nama-nama tak monoton.

Meski ada yang simpel dan standar macam FC Utrecht, ada juga yang agak nyeleneh seperti Go Ahead Eagles. Berikut ini beberapa cara wong Londo menamai klub bolanya.

Nama yang Sederhana

Sudah jelas penamaan dengan FC (football club) sangat banyak populasinya di dunia dan menyebar secara merata.

Mirip dengan Pers- dan PS di Indonesia yang menjadi ciri khas dan kearifan lokal sepakbola kita.

BACA JUGA:  Ke Bosnia-Herzegovina, Mengintip Perselisihan di Mostar

Pengguna imbuhan FC di Liga Belanda yang mashyur tentu  saja FC Utrecht dan FC Groningen.

Klub tertua yang masih aktif pun memakai FC yaitu Koninklijke HFC (Haarlemsche Football Club) yang berdiri sejak 1879.

Selain FC juga ada turunan-turunan lainnya, seperti yang dipakai Sportclub yang dipakai SC Cambuur-Leeuwarden dan sc Heerenveen.

Variasi lain adalah SV (Sport Vereniging) yang dipakai SV Limburgia (bubar pada 1998) dan PSV atau Phillips Sport Vereniging yang didirikan oleh para pekerja perusahaan Phillips.

Budaya Yunani

Perhatikan nama-nama beken macam Ajax Amsterdam, Sparta Rotterdam, Heracles Almelo, hingga Fortuna Sittard.

Semuanya punya keterkaitan dengan mitologi Yunani. Nama-nama itu jelas tak muncul dari para pekerja kasar pelabuhan Rotterdam atau buruh angkut di Amsterdam.

Penamaan elit ini berasal dari kalangan atas serta berpendidikan yang dapat akses untuk belajar tentang mitologi Yunani dan mengadopsi nama para figurnya untuk klub yang mereka buat.

Ajax dan Heracles adalah figur pahlawan di cerita dewa-dewi gunung Olympus. Sedangkan Sparta adalah salah satu negara-kota yang terkenal atas daya juangnya membendung invasi Persia.

Para pendiri Fortuna jelas ingin timnya dibayangi keberuntungan Dewi Fortuna, sayang tim mereka masih setia menjadi medioker.

Uniknya, di Rotterdam ada klub bernama Xerxes. Namun tim ini tak seperti Xerxes I dari Persia yang begitu perkasa dan mengancam kenyamanan bangsa Sparta, Xerxes Rotterdam sekarang hanya berkutat di liga amatir.

Kata-Kata Bijak

Pada kenyataannya nama unik UMS punya kesamaan di Negeri Kincir Angin. Banyak klub sepakbola di sana yang mendasari namanya dari kata-kata puitis nan memotivasi. Bahkan sering pula berupa kalimat panjang yang akhirnya disingkat.

Contoh terbaik tentunya klub asal lagi-lagi Rotterdam, SBV Excelsior. Kata Excelsior bermakna Still Higher ini tak lain juga semboyan negara bagian New York dan kata kesukaan mendiang komikus beken, Stan Lee.

BACA JUGA:  Mengenal Fakhrurrazi Quba

Selain itu ada juga PEC Zwolle yang punya arti Prins Hendrik Ende Desespereert Nimmer (Pangeran Hendrik yang tak pernah putus asa).

ADO Den Haag yang berkepanjangan Alles Door Oefenen (semuanya melalui latihan) dan yang paling bikin mengernyitkan dahi tentu NAC Breda.

Seperti di Indonesia, di Belanda juga ada tim yang melakukan merger untuk bertahan. NAC Breda adalah merger dari NOAD dan ADVENDO.

Sendirinya NOAD (Nooit Opgeven Altijd Doorzetten) bermakna Pantang Menyerah Selalu Semangat dan ADVENDO (Aangenaam Door Vermaak En Nuttig Door Ontspanning) digabung begitu saja dengan imbuhan Combinatie menjadikan nama asli NAC Breda begitu panjang.

Sebenarnya masih ada beberapa pola lainnya bagaimana orang-orang Belanda menamai klub sepakbolanya.

Tentu di situ ada Telstar yang terinspirasi dari nama satelit, Go Ahead Eagles yang malah terdegradasi, hingga kota Tilburg yang menamai klub bolanya dengan nama Raja Willem II.

Memang sebab bubarnya satu per satu klub Galatama (menyisakan Arema FC dan Barito Putera) dan terus langgengnya klub peninggalan Perserikatan membuat nama-nama klub kita terkesan monoton.

Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, ada beberapa klub yang memberikan perubahan dengan nama khas mereka.

Misalnya saja Bali United dan Madura United yang menggunakan imbuhan United sebagai nama klub mereka. Lalu ada Bhayangkara FC dan Borneo FC.

Komentar
Menyukai sepakbola, khususnya hal-hal unik di luar lapangan. Bisa disapa via akun Twitter @rkr_47