Semenjak dilatih Pep Guardiola, Manchester City dikenal sebagai tim yang bermain secara atraktif dan lihai menguasai bola. Cara itu sendiri membuat banyak pemain mereka dituntut untuk memiliki kesadaran ruang dan intelijensia tinggi serta mengandalkan kolektivitas.
Pada ajang Piala Eropa 2020, tercatat ada cukup banyak tim nasional yang bertumpu kepada pemain The Citizens. Total, ada tiga belas anggota tim yang terjun di ajang tersebut.
Antara lain Phil Foden, Raheem Sterling, John Stones, dan Kyle Walker di skuad Inggris, Aymeric Laporte, Rodri Hernandez, dan Ferran Torres di tubuh Spanyol, sampai Ruben Dias dan Bernardo Silva dalam bagian timnas Portugal.
Lantas, bagaimana performa mereka secara keseluruhan di Piala Eropa 2020? Apakah sebaik saat membela Manchester City di musim 2020/2021 kemarin dan mengantar klubnya menjadi jawara Premier League?
Mengacu pada data fbref, musim lalu cuma ada dua orang pemain senior yang merumput kurang dari 15 pertandingan lintas ajang sepanjang musim. Mereka adalah Nathan Ake (bek) dan Zack Steffen (kiper). Selebihnya, diturunkan puluhan kali dengan status inti maupun cadangan.
Artinya, para pemain tersebut memiliki menit bermain yang cukup tinggi selama musim kompetisi 2020/2021. Apakah hal itu memunculkan dampak tersendiri lantaran tenaga mereka diperah lagi di Piala Eropa 2020?
Inggris
Empat penggawa The Citizens yang membela Inggris merupakan pemain andalan Gareth Southgate. Stones dan Walker menjadi tembok di lini belakang, Foden jadi alternatif di sektor tengah, dan Sterling merupakan opsi utama di lini depan.
Secara keseluruhan, Stones menjadi figur yang paling lelah karena selalu turun di tujuh pertandingan Inggris dari fase grup sampai final dengan 678 menit beraksi di atas lapangan. Catatan itu sedikit lebih unggul dari Sterling yang merumput selama 639 menit.
Walker menyusul kemudian dengan turun di enam pertandingan dan beraksi selama 599 menit. Foden jadi yang paling sedikit mendapat kesempatan yakni tiga kali main selama 158 menit. Namun perlu diingat bahwa Foden mengalami gangguan fisik pada momen-momen akhir kejuaraan sehingga tak bisa dimaksimalkan Southgate.
Sterling bersinar dengan 3 gol dan 1 asisnya sepanjang turnamen. Ia juga sempat terpilih sebagai Star of The Match pada laga Inggris melawan Kroasia (13/6). Sementara Stones dan Walker membantu kinerja Jordan Pickford sehingga bisa mengukir lima laga tak kebobolan.
Sayangnya, penampilan cukup bagus dari skuad The Citizens di timnas Inggris gagal membuahkan gelar Piala Eropa 2020 untuk The Three Lions. Mereka keok dari Italia dalam drama adu penalti usai bermain 1-1 selama 120 menit pertandingan.
Sterling dan Stones bahkan disorot karena tak menjadi satu dari lima algojo pertama Inggris dalam tos-tosan kendati ia punya kemampuan teknis untuk itu.
Sterling dan Walker juga terpilih sebagai bagian dari Team of The Tournament.
Nilai: Foden 5, Sterling 9, Stones 8, Walker 8.
Belgia
Kevin De Bruyne berpacu dengan waktu untuk sembuh dari cedera yang ia alami saat membela Manchester City di laga final Liga Champions 2020/2021 melawan Chelsea (30/6) agar bisa turun memperkuat Belgia di Piala Eropa 2020.
De Bruyne tidak terlalu diforsir tenaganya oleh De Rode Duivels karena cuma bermain empat kali dan menghabiskan waktu selama 271 menit di lapangan. Walau demikian, kontribusinya sangat tinggi untuk Belgia lantaran mengukir 1 gol dan 2 asis.
De Bruyne yang jadi otak serangan Belgia juga mencatatkan diri sebagai Star of The Match pada saat Belgia menang atas Finlandia (21/6).
Nahasnya, dengan performa yang cukup baik seperti itu, langkah De Rode Duivels terhenti di babak perempatfinal karena ditekuk Italia dengan skor tipis 1-2.
Nilai: De Bruyne 7,5.
Ukraina
Oleksandr Zinchenko menjadi andalan Ukraina saat tampil di Piala Eropa 2020. Ia tak sekalipun absen dari laga-laga yang dilakoni negaranya. Mulai dari fase grup sampai fase gugur.
Total, Zinchenko merumput lima kali dan bermain selama 480 menit. Dirinya juga mencetak 1 gol dan 1 asis. Namanya didapuk UEFA sebagai Star of The Match dalam laga perdelapanfinal kontra Swedia (29/6).
Layaknya di Manchester City, Zinchenko juga bermain di sejumlah posisi selama membela Ukraina di Piala Eropa 2020. Perjalanan Zinchenko di turnamen antarnegara paling akbar di Benua Biru ironisnya dihentikan oleh rekan seklubnya sendiri yakni Sterling, Stones, dan Walker, pada babak perempatfinal.
Nilai: Zinchenko 7.
Spanyol
Sulit menembus skuad utama Prancis bikin Aymeric Laporte menerima panggilan Spanyol. Mujur, ia langsung menjadi andalan baru di lini belakang La Furia Roja.
Berbeda dengan Laporte, Rodri cuma jadi opsi alternatif di sektor tengah tim besutan Luis Enrique.
Dua pemain The Citizens ini mencatatkan enam dan lima penampilan serta masing-masing beraksi selama 630 serta 227 menit.
Sementara Torres jadi opsi tambahan Spanyol di lini serang. Enam kali main, ia turun selama 366 menit. Tak sampai di situ, dirinya juga sukses mengukir 2 gol dan 1 asis.
Selain Torres, Laporte juga sempat mencetak gol di Piala Eropa 2020 kala Spanyol menggulung Slovakia dengan skor telak 5-0.
Sayangnya, penampilan cukup apik Laporte, Rodri dan Torres gagal memuluskan langkah La Furia Roja yang takluk di tangan Italia pada babak semifinal lewat adu penalti.
Laporte juga gagal membuat lini pertahanan Spanyol yang tangguh di fase grup sebab cuma kebobolan sekali tetap tangguh selama fase gugur (kemasukan lima gol).
Nilai: Laporte 7,5, Rodri 6, Torres 8.
Belanda
Seperti di Manchester City, Nathan Ake juga bukan pilihan utama di lini pertahanan Belanda. Frank de Boer lebih sering memainkan Daley Blind atau Patrick van Aanholt untuk mengisi pos bek tengah kiri maupun wingback kiri tim.
Alhasil, Ake cuma bermain dua kali selama Piala Eropa 2020 dengan status pemain pengganti dan beraksi selama 54 menit. Kendati demikian, ia masih bisa mengukir 1 asis kala De Oranje menekuk Ukraina dengan skor tipis 3-2 pada laga pertama babak penyisihan grup.
Langkah Ake bersama negaranya di Piala Eropa 2020 sendiri terhenti lebih awal di fase perdelapanfinal akibat tumbang 0-2 di tangan Republik Ceko.
Nilai: Ake 5,5.
Portugal
Andai Joao Cancelo tidak terjangkit Covid-19, bisa jadi ada trio Manchester City di tubuh Portugal pada Piala Eropa 2020. Kondisi tersebut memaksa ia menepi dan digantikan Diogo Dalot. Alhasil, The Citizens cuma mengirim Ruben Dias dan Bernardo Silva.
Performa yang ditunjukkan Dias maupun Silva selama Piala Eropa 2020 tergolong kurang apik. Dias maupun Silva sama-sama turun empat kali dengan catatan 360 menit dan 240 menit.
Walau diandalkan, Dias tak bisa membuat lini belakang Portugal superior. Selama turnamen, mereka kebobolan tujuh gol.
Setali tiga uang, Silva juga tak menampilkan dampak signifikan bagi permain Selecao das Quinas di Piala Eropa 2020 kali ini. Aksi-aksinya yang selama ini bikin Manchester City begitu tajam seolah lenyap ditelan Bumi.
Penampilan tak memuaskan dari Dias dan Silva juga berimbas pada langkah Portugal. Berstatus juara bertahan, mereka kudu angkat kaki lebih awal lantaran takluk 0-1 dari Belgia yang diperkuat De Bruyne di babak perdelapanfinal.
Nilai: Dias 5, Silva 5,5.
Jerman
Ilkay Gundogan menjadi salah satu pemain kunci Manchester City pada musim 2020/2021. Namun performanya bersama Jerman sepanjang Piala Eropa 2020 jauh dari kata memuaskan.
Total, ia cuma beraksi di tiga pertandingan dan menghabiskan waktu selama 219 menit saja. Magis Gundogan yang biasanya terlihat dari umpan atau golnya, lenyap sejadi-jadinya.
Secara keseluruhan, performa Der Panzer juga tak begitu baik kali ini. Meski jadi unggulan, mereka gugur di perdelapanfinal di tangan Inggris dengan skor 0-2.
Nilai: Gundogan 5,5.