Striker Muda dan Tajam, Arkhan Kaka Namanya

Kaka selebrasi ala Bambang Pamungkas di laga kontra UEA
Kaka selebrasi ala Bepe. (ANTARA FOTO:Yulius Satria Wijaya)

Arkhan Kaka memang penyerang yang tajam. -Bung Binder

Arkhan Kaka namanya, striker muda dan semakin tajam seiring dengan bertambahnya usia. Ia baru saja menginjak usia 15 tahun pada 2 September 2022 lalu. Timnas Indonesia U-17 tak perlu khawatir dengan lini depan skuad mereka. Kaka siap sedia menjadi mesin gol yang terus bekerja memborbardir gawang lawan dengan kaki kanannya. Dalam dua laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Kaka sudah mencetak 6 gol di antaranya quattrick ke gawang Guam dan brace saat menang atas Uni Emirat Arab (UEA).

Kaka punya mentor terdekat sekaligus ayah dan eks duet legendaris Bambang Pamungkas di Timnas Indonesia era 2000-an awal, Purwanto Suwondo. Pemain akademi PERSIS Solo itu kini sedang berkembang menuju kematangan. Gol-gol berkelas tidak berhenti muncul mengiringi proses itu. Kaka punya atribut lengkap sebagai modal menjadi striker handal. Saat ini, tinggi tubuhnya sudah mencapai 1,86 meter, postur ideal untuk Kaka sebagai penyerang tengah modern.

Yang Mengerikan dari Arkhan

Yang mengerikan dari pemuda asal Blitar itu adalah kemampuannya mencari ruang. Kaka gemar melakukan akselerasi dari sisi buta pertahanan lawan. Seperti dua golnya ke gawang UEA, ia dengan kecepatan dan kecerdikannya mampu dengan tajam mengendus ruang di antara lini bertahan lawan.

Contoh saat proses gol pertamanya di menit 30, Kaka dengan satu sentuhan melakukan kombinasi dengan Kafiatur Rizky di lini tengah. Ia sukses menarik gelandang bertahan lawan sebelum berlari ke ruang kosong antar bek tengah UEA yang mengalami disorganisasi. Dengan cepat ia menusuk untuk menerima through pass kembali dari Kafiatur dan sukses melesakkan bola yang berbuah gol perdananya di laga itu.

Sebelum melakukan selebrasi ala Bambang Pamungkas, Kaka sukses meproduksi gol keduanya dengan proses yang mirip. Kemampuan link up play Kaka bersama Nabil Asyura dan Kafiatur berbuah gol kemenangan bagi Garuda Muda. Di gol kedua tersebut juga terlihat bagaimana kaki kanannya bekerja untuk menghasilkan tendangan keras menghujam pojok kanan atas gawang UEA.

Atribut shot milik Kaka juga menjadi kekuatannya sebagai mesin gol produktif. Hal ini juga terlihat di gol keduanya saat laga kontra Guam. Pemain nomor punggung 8 itu melihat posisi kiper tidak siap, lalu menembak bola mendatar dari luar kotak penalti yang memperlebar keunggulan Indonesia.

Kaka bukan tipikal striker yang menunggu bola dan menggantung di jantung pertahanan lawan. Ia lebih suka mencari ruang dengan cara running from behind defenders agar bisa meminta umpan terobosan. Kemampuan individunya juga cukup bagus. Kaka bisa menggunakannya saat berada dalam situasi dan posisi sulit. Menit 62 ia menerima umpan dari Achmad Figo namun tersudut di ruang halfspace kanan. Dengan tenang ia berinisiatif menusuk, melewati satu pemain UEA dengan nutmeg, tapi sayang bola berhasil disapu oleh Muhammed Jummah sesaat sebelum Kaka berusaha melepaskan tembakan.

Pandai Positioning dan Mencari Ruang

Pasca kembali unggul atas UEA, Indonesia di bawah arahan Bima Sakti bermain lebih bertahan dan mengandalkan bola-bola direct. Skemanya berubah dengan lebih bermain long pass serta crossing dengan Kaka sebagai target di dalam kotak penalti lawan. Strategi ini sebenarnya cukup berhasil. Dalam rentang waktu 10 menit antara menit 65′ – 75′, Kaka sukses melepaskan dua tandukan. Dari proses keduanya, ia tak langsung menempatkan posisi sebelum bola dilepaskan dari kedua sayap. Ia relatif menunggu, mengambil ancang-ancang, lalu melakukan akselerasi untuk mencari ruang ketika bola crossing dilepaskan.

Berkat kemampuannya mengendus ruang itu, Kaka nyaris mencetak hattrick andai ia lebih cepat sepersekian detik di penghujung laga menit 95. Ia memang jarang menyentuh bola, tapi sekali ia mendapat peluang, insting tajamnya sontak bekerja untuk memproduksi gol-gol berkelas. Reputasinya sebagai penyerang haus gol juga menguntungkan pemain lain. Saat gol pertama Indonesia di laga kontra UEA, Nabil memperoleh posisi bebas di tiang jauh berkat Kaka yang sukses menarik dua lawan di dalam kotak penalti. Nabil kemudian dengan leluasa melepaskan tembakan first time-nya.

Konsistensi, gaya hidup, dan pola gizi yang tepat akan membuatnya menjadi striker matang papan atas di masa depan. Di bawah pengawasan Purwanto, tentu penggemar sepakbola Indonesia tak perlu khawatir. Apalagi Bima Sakti juga terkenal hangat mengayomi anak didiknya dan Shin tae-Yong sebagai pelatih tim U-20, U-23, dan senior juga suka memberikan kepercayaan kepada penggawa muda. Ia juga bersikap dan menujukkan gestur dewasa. Usai peluit panjang ia terlihat menghampiri pemain lawan dan menghiburnya setelah bertanding 90 menit. Terus berjuang, Kaka!

Komentar
BACA JUGA:  Liaoning FC: Raja yang Kehilangan Singgasananya