Marcus Rashford sedang tidak bisa dibendung dalam urusan mencetak gol. Terbaru, satu golnya ke gawang Everton dalam ajang Piala FA 2022/2023, menjadikannya pemain pertama Manchester United sejak 2012 silam, yang bisa mencetak tujuh gol beruntun di Old Trafford dalam satu musim. Rashford kini sudah membukukan total 13 gol dan 5 asis dalam 24 penampilan untuk Manchester United di sepanjang 2022/2023.
Lantas faktor apa yang membuat Rashford begitu “gacor” musim ini?
Kehadiran Erik ten Hag
Tidak bisa dipungkiri hadirnya pelatih asal Belanda tersebut memberikan efek positif dalam penampilan Rashford musim ini. Setelah ditinggal Ole, Rashy, sapaanya, seperti menemukan bapak sekaligus mentor baru dalam kariernya. Dilansir dari Mirror, Ten Hag memang sedang memberikan kepercayaan penuh bagi Rashford.
https://twitter.com/centredevils/status/1611490204573138945?s=20&t=Spz6UD_VqywJni5ZWeK2Cw
“Jika Marcus mengembangkan skill (menjaga fokus ke permainan), dia akan mencetak lebih banyak gol dan berkontribusi pada musim yang sukses,” kata Ten Hag.
Berbeda ketika musim lalu saat ditukangi, Ralf Rangnick, pemain berusia 25 tahun tersebut tampil sangat underperform. Rashy hanya mencetak 5 gol dan 1 asis dari total 30 laga yang ia mainkan.
Menemukan posisi terbaiknya sebagai seorang winger
Dilansir dari Goal, Rashford menyatakan terang-terangan bahwa ia sangat merasa nyaman saat tampil di posisi winger. Bahkan ia bilang langsung ke Ten Hag bahwa ia bakal mencetak gol jika diposisikan sebagai winger.
https://twitter.com/ESPNUK/status/1611455260874137600?s=20&t=Spz6UD_VqywJni5ZWeK2Cw
Apa yang diinginkan Rashy memang bukan tanpa alasan. Pemuda asli Manchester tersebut, memang lebih berbahaya jika ditempatkan di sektor penyerang sayap. Berdasarkan olahdata dari Fbref, prosentase angka non-penalti golnya melonjak menjadi 91% dan jika dibandingkan saat ia berposisi sebagai striker murni yang angkanya hanya 78%.
Kepercayaan diri tengah meninggi
Salah satu kunci di balik moncernya penampilan Rashford musim ini adalah kepercayaan dirinya tengah tinggi. Sepanjang musim ia sangat menikmati perannya dan jarang terdengar berita miring tentang Rashy.
Baik ketika bermain sebagai starter atau supersub, Rashford tetap tampil tajam di lini depan.
“Dalam hal performa, ini mungkin yang terbaik yang pernah saya lakukan, jadi saya merasa bagus di lapangan,” ujar Rashford kepada ITV.
Punya ambisi dan target yang tinggi
Musim ini, Rashford tengah memasang target tinggi. Ia bertekad menyamai capaian terbaiknya bersama The Red Devils musim 2019/2020 di mana ia berhasil mencetak 22 gol dari 44 laga.
Seperti yang ia ungkapkan pada Amazon Prime Sport, “Setiap penyerang selalu memiliki angka yang ingin mereka coba dan raih. Bagi saya, tentu bisa mencetak gol lebih banyak dari yang pernah saya cetak dalam satu musim.”
Kualitas finishingnya membaik
Salah satu kelemahan Rashford musim lalu adalah finishing-nya yang terbilang bapuk. Jika kita amati, Rashy sering salah mengambil keputusan saat mendapat bola di kotak penalti. I Ia tampak payah menentukan momentum kapan harus menembak kencang, kapan harus plesing bola atau kapan harus mengoper. Walhasil ia hanya mencetak 5 gol dan 1 asis musim lalu.
https://twitter.com/MarcusRashford/status/1610423894208299009?s=20&t=Spz6UD_VqywJni5ZWeK2Cw
Berdasarkan laporan, Manchester Evening News, sebelum musim 2022/2023 bergulir, Rashy sangat intens melakukan drill latihan mandiri baik itu fisik maupun finishing saat bermain. Perlahan apa yang ia latih mulai membuahkan hasil dan membuatnya menjadi top skor sementara Setan Merah dengan 13 golnya.
Jika terus konsisten, bukan tidak mungkin catatan terbaiknya musim 2019/2020 bisa ia lewati. Tetapkah fokus mencetak gol Rashy!