Fantasy Premier League: Mereka yang Bersinar di Jeda Internasional

Meski kualitas lawan, taktik, dan rekan setimnya berbeda, penampilan apik para pemain saat membela negaranya bisa saja berlanjut ketika bermain di klub.

Kita bisa ambil Diego Costa dan Romelu Lukaku sebagai contoh. Pada jeda internasional di awal September lalu, keduanya menunjukkan penampilan yang gemilang bersama negaranya masing-masing.

Bersama Spanyol, Costa berhasil mencatatkan 2 gol dan 1 asis ketika La Furia Roja menghadapi Belgia dan Liechtenstein. Sementara bersama Belgia, Lukaku berhasil mencetak 2 gol dalam kemenangan 3-0 atas Siprus setelah dalam pertandingan sebelumnya melawan Spanyol hanya bermain 23 menit.

Sekembalinya ke klub, performa baik mereka pun berlanjut. Pada Gameweek (GW) 4, keduanya berhasil menyumbangkan gol untuk timnya masing-masing.

Menghadapi Swansea di Liberty Stadium, Costa mencetak 2 gol dan menyabet 3 BPS (serta kartu kuning. Well, he is f***in card magnet). Kemudian, Lukaku sendiri berhasil memecahkan telurnya pada musim ini dengan tidak tanggung-tanggung, 3 gol langsung dicetaknya saat bertandang ke markas Sunderland.

Walau demikian, bila kita mengaitkannya dengan Fantasy Premier League, pertanyaan besar yang kemudian muncul adalah pemain-pemain mana yang bisa meneruskan penampilan impresifnya di timnas ke level klub?

Memprediksinya secara tepat bukan hal yang mudah mengingat ada banyak faktor yang bisa memengaruhinya. Akan tetapi, artikel ini akan mencoba membantu para manajer FPL dengan menganalisisnya berdasarkan beberapa faktor seperti penampilan para pemain saat jeda internasional kemarin (7–12 Oktober), form di liga (3 pertandingan terakhir), dan lawan yang mereka hadapi pada GW 8 besok.

Penampilan di Jeda Internasional

fpl-1

Dari tabel di atas, banyak pemain timnas Belgia yang berada di deretan teratas berkat dua kemenangan impresif atas Estonia dan Gibraltar di jeda internasional lalu.

Ada Thibaut Courtois yang berhasil menjaga gawangnya tidak kebobolan dalam dua kesempatan dan Toby Alderweireld yang kokoh di belakang dan kembali menunjukkan kemampuannya dalam mengancam gawang lawan seperti musim lalu.

Untuk lini tengah dan depan, ada Eden Hazard yang coba menunjukkan bahwa dirinya siap membuat para manajer FPL yang ramai-ramai menjualnya menyesal dengan penampilan gemerlapnya di panggung jeda internasional, dan Christian Benteke yang mencetak gol tercepat sepanjang sejarah kualifikasi Piala Dunia.

Kedua lawan yang dihadapi Belgia tersebut memang bukan lawan yang tergolong sulit. Namun, melihat banyaknya pemain mereka dari Liga Primer Inggris yang berkontribusi positif dalam kedua pertandingan tersebut tentu membawa senyum tersendiri buat para manajer FPL.

Ini tandanya akan ada semakin banyak opsi pemain bagus untuk beberapa GW ke depan. Amin.

Selain pemain-pemain Belgia di atas, ada juga nama-nama seperti Seamus Coleman dan Dusan Tadic. Keduanya tidak hanya bersaing sengit karena negara keduanya (Republik Irlandia dan Serbia) berada dalam grup yang sama di kualifikasi Piala Dunia zona Eropa (Grup D), tetapi juga bersaing untuk menarik perhatian para manajer FPL.

BACA JUGA:  Juergen Klopp, Kick and Rush, Gegenpressing dan Efisiensi Permainan Liverpool

Keduanya saat ini masih di luar jangkauan radar manajer FPL dengan jumlah kepemilikannya di bawah 10% dan bisa menjadi opsi pembeda bagi manajer FPL.

Sementara itu dari zona Amerika Selatan, muncul nama duo Valencia, Antonio Valencia dan Enner Valencia. Keduanya menjadi kunci tidak terkalahkannya Ekuador di bulan Oktober ini.

Menghadapi Chile, Enner memberikan umpan kepada Valencia untuk mencetak gol. Kemudian menghadapi Bolivia, gantian Antonio yang memberikan umpan kepada Enner untuk mencetak gol. Mereka mesra ya Suatu simbiosis mutualisme yang baik.

Prospek di Liga

fpl-2

Bila sebelumnya kita melihat penampilan mereka di level negara, sekarang kita akan melihat prospek mereka di level klub.

Dari tabel di atas, 3 dari 7 deretan pemain teratas (yang disorot warna hijau) diisi oleh pemain Southampton berkat jadwal mereka yang bersahabat. Lawan mereka di GW 8, Burnley, diberi peringkat 1 atau sangat mudah oleh website resmi FPL.

Kokohnya lini belakang Southampton selama 3 pertandingan terakhir membuat Jose Fonte menjadi bek dengan prospek terbaik di liga untuk GW 8. Tak hanya itu, Fonte juga merupakan magnet BPS.

Dirinya berpotensi besar mendapatkan bonus poin ketika Southampton bermain imbang tanpa gol atau hanya menang 1-0 (dengan catatan, tidak mendapatkan kartu kuning).

Sementara itu, dua nasib berbeda dialami oleh penggawa Southampton lainnya, yaitu Dusan Tadic dan Shane Long. Tadic memang memiliki prospek yang bagus dalam tabel di atas karena form-nya yang baik dalam 3 pertandingan terakhir sehingga posisinya di tim utama terjamin.

Sebaliknya, Long masih harap-harap cemas. Posisinya di tim mulai digeser oleh Charlie Austin karena belum mencetak satu gol pun musim ini. Dirinya pun berpotensi absen di GW 8 karena cedera yang menghampirinya saat membela Republik Irlandia di jeda internasional.

Di posisi penjaga gawang, ada nama Hugo Lloris. Kegemilangannya dalam menggagalkan serangan Manchester City yang bertubi-tubi pada pekan lalu membuat namanya mengemuka.

Mengingat tidak banyaknya pilihan kiper premium yang benar-benar menarik di FPL musim ini, Lloris bisa menjadi pilihan utama bagi manajer FPL yang merasa lebih nyaman menggunakan kiper mahal klub papan atas untuk timnya.

Di lini tengah muncul sosok “Andrea Pirlo dari Wales”, yaitu Joe Allen. Allen merupakan pemain Stoke City dengan raihan poin FPL tertinggi saat ini dengan 27 poin.

Dirinya pun selalu mencetak gol dalam 3 pertandingan terakhir yang dijalaninya, baik bersama Stoke maupun Wales. Sayangnya, kini Allen diragukan dapat bermain pada GW 8 karena dibekap cedera hamstring saat laga imbang menghadapi Austria.

Di lini depan ada Diego Costa dan Christian Benteke yang masuk deretan teratas pemain dengan prospek yang bagus. Keduanya sama-sama menarik banyak perhatian manajer FPL setelah mencetak gol di pekan lalu.

Hingga artikel ini ditulis (12 Oktober 2016), Costa telah mendapat tambahan 114.048 pemilik baru (tertinggi pertama untuk posisi penyerang) dan Benteke sendiri mendapat 40.226 pemilik baru (tertinggi kelima untuk posisi penyerang).

BACA JUGA:  Solusi Tak Terduga Bernama Lee Grant

Meski keduanya memiliki jumlah peringkat yang sama pada tabel di atas, Benteke memiliki prospek yang sedikit lebih baik dibandingkan Costa untuk GW 8.

Menghadapi West Ham United di Selhurst Park, kemungkinan Benteke untuk mencetak gol lebih besar karena tim asuhan Slaven Bilic tersebut telah kebobolan 9 gol dalam 3 laga tandang atau kedua terbanyak di liga setelah Leicester City.

Selain itu, Benteke pun merupakan eksekutor utama penalti Crystal Palace. Sebuah catatan yang menarik jika mengingat bahwa musim ini ramai dengan hadiah penalti.

Costa, sebagai pencetak gol terbanyak sementara musim ini sebetulnya juga mendapat lawan yang “empuk” di GW 8. Leicester merupakan tim yang paling banyak kebobolan di laga tandang sepanjang musim ini dengan 10 kali kebobolan dalam 3 pertandingan.

Ini tandanya besar peluang bagi Costa untuk menambah pundi-pundi golnya pada Sabtu besok.

Hanya saja, manajer FPL perlu mewaspadai bahwa dirinya kini telah mengantongi 4 kartu kuning atau hanya berjarak 1 kartu lagi dari larangan bermain. Apakah saya perlu mengingatkan kembali bahwa Costa juga mendapatkan kartu kuning saat Spanyol bertemu Italia pada Jumat lalu? Well, Costa is Costa…

Mereka yang Berpotensi Besar Meneruskan Performanya di GW 8

fpl-3

Setelah menganalisis penampilan mereka, baik di level negara maupun klub, maka peringkat-peringkat yang diperoleh dari dua tabel sebelumnya, tabel “Penampilan di Jeda Internasional” dan “Prospek di Liga”, digabungkan.

Hasilnya dapat dilihat seperti tabel di atas, di mana ada 4 nama dari masing-masing posisi yang “sekiranya” berpotensi paling besar mengonversi performa apiknya di jeda internasional ke GW 8 besok. Nama-nama tersebut adalah Hugo Lloris, Jose Fonte, Dusan Tadic, dan Christian Benteke.

Bila dipersempit lagi, dari keempat nama tersebut, Tadic mungkin merupakan pemain yang memiliki peluang terbesar dari semuanya.

Tidak hanya karena total peringkatnya paling kecil pada tabel di atas, lawan yang dihadapinya pun kini masih gundah gulana menunggu kondisi terakhir kapten sekaligus pemain kunci mereka di lini belakang, Tom Heaton, yang mengalami cedera betis saat membela Inggris.

Satu hal lagi yang menarik adalah GW 8 ternyata memiliki catatan manis tersendiri bagi Tadic. Di GW 8 musim 2014/2015 atau musim pertamanya di Inggris, dirinya mencetak 1 gol dan 4 asis saat Southampton memberondong gawang Sunderland delapan gol tanpa balas.

Sementara di GW 8 musim 2015/2016, dirinya membantu Southampton meraih kemenangan 3-1 atas Chelsea di Stamford Bridge. Lalu, GW 8 musim 2016/2017? Ya silakan tebak sendiri.

PERINGATAN: Apa yang telah coba diprediksi di atas, terkadang tidak berjalan seperti semestinya. Perlu diingat bahwa jalannya sebuah pertandingan sepak bola itu tidak semulus paha Anya Geraldine dan segampang kisah cinta di drama FTV.

 

Komentar
Editor, pharmacy, football enthusiast. Pengasuh fplmakmur.wordpress.com. Penulis bisa dihubungi lewat Twitter @aldosahala.