Mulut Bung Towel barangkali sudah berbusa karena berulang kali mengkritisi PSSI yang tak pernah becus mengurus sepakbola Indonesia. Bung Towel menuntut para pengurus PSSI untuk mundur dari jabatannya kali ini. Dalam tayangan program Indonesia Town Hall di Metro TV pada Kamis, 6 Oktober 2022 tersebut, statement-nya mendapat dukungan penuh dari publik sepakbola Indonesia. Bebal, tampaknya sudah menjadi watak federasi sepakbola negeri ini yang sulit diubah. Ahmad Riyadh, Ketua Tim Investigasi bentukan PSSI yang hadir di acara tersebut tetap menolak mundur, memperkuat pernyataan Ketua PSSI sebelumnya.
Tommy Welly, nama lengkapnya. Suporter sepakbola khususnya penonton layar kaca telah banyak mengenalnya saat menyaksikan Bung Towel sebagai komentator pertandingan Indonesia Super League di stasiun televisi ANTV. Sebelumnya ia merupakan seorang jurnalis olahraga di Bandung Pos dan secara spesifik ditugaskan dalam desk sepakbola. Minat sepakbola Bung Towel turun dari sang ayah yang notabene eks pemain dan pelatih klub lokal di Bandung.
Kecintaan Bung Towel maupun masyarakat sepakbola Indonesia lainnya kemudian menuntun pada harapan agar sepakbola di negeri ini berkembang dan tumbuh dengan baik. Bung Towel sejak lama merupakan salah satu insan sepakbola yang vokal dan kritis terhadap PSSI. Dalam menyoroti insiden di Stadion Kanjuruhan, ia terus berupaya mencerdaskan publik melalui berbagai kanal siaran sepakbola. Bung Towel secara tegas menunjuk pihak federasi sebagai institusi yang memiliki tanggung jawab terbesar dalam kasus ini. Tentunya selain tersangka yang telah ditetapkan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin oleh Mahfud MD dan tersangka lainnya yang masih berpotensi akan bertambah.
Ia barangkali adalah salah satu sosok yang mengenal betul bagaimana federasi dikelola secara ugal-ugalan sejak dulu, terlebih pasca dipimpin oleh Mochamad Iriawan atau Iwan Bule. Namanya akan selalu muncul sebagai salah satu garda terdepan untuk menyoroti kegagalan para pengurus PSSI dalam mengelola sepakbola, satu bidang yang seharusnya mereka kuasai. Polemik keputusan kontroversial wasit, standarisasi stadion, permasalahan lisensi pelatih kiper musim lalu, dan terkini soal insiden di Stadion Kanjuruhan adalah sejumlah kasus yang pernah ia soroti secara vokal.
Pengetahuan dan sikap kritis Bung Towel terhadap PSSI juga tidak datang tiba-tiba. Ia pernah menjabat sebagai General Manager Football Development PSSI dan mengetahui bagaimana organisasi tersebut dijalankan. Maka, ia paham betul bahwa induk organisasi sepakbola dalam negeri tersebut dikelola oleh orang-orang yang tak punya pemahaman soal sepakbola. Termasuk Ahmad Riyadh, Ketua Komite Wasit PSSI, Ketua Tim Investigasi PSSI, dan lawan bicaranya saat menghadiri acara Indonesia Town Hall di Metro TV. Ahmad Riyadh memiliki latar belakang sebagai seorang pengacara dan praktisi hukum. Sama sekali tak ada sepakbola dalam riwayat kariernya.
Bung Towel hanya salah satu sosok di antara jutaan orang lainnya yang saat ini menuntut mundur para pengurus PSSI yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kegagalan menyelenggarakan pertandingan yang aman dan mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia serta ratusan lainnya luka-luka. Tuntutan mundur untuk pengurus PSSI tak bisa hanya ditanggapi dengan “enak saja mundur”. Seperti apa yang Bung Towel katakan, kejadian di Kanjuruhan merupakan peristiwa luar biasa sehingga PSSI sebagai pemegang tampuk kepemimpinan sepakbola Indonesia telah melakukan kesalahan luar biasa dalam pelaksanaan kompetisi. #UsutTuntasKanjuruhan.