Setelah memutuskan angkat kaki dari Derby County, Wayne Rooney tersandung kasus finansial saat menangani klub berjuluk The Rams tersebut. Merujuk pada laporan The Telegraph pada 28 Juni kemarin, Rooney dirumorkan menjadi subjek investigasi FA karena adanya aliran uang dari pihak ketiga untuk membayar upah pemain dan staf klub pada Mei lalu.
Total uang sekitar 1,8 juta euro atau sebesar 28 miliar rupiah kabarnya digunakan agen Rooney, Paul Stretford untuk menutup krisis finansial klub yang berimbas pada kekurangan gaji para pemain dan staf Derby County. Pasca pandemi COVID-19, Derby County memang mengalami krisis finansial yang cukup parah.
Masalah pelik menyeret The Rams menderita krisis finansial dan melakukan sederet pelanggaran administrasi keuangan pada 2021 silam. Mantan tim asuhan Rooney tersebut telah dinyatakan bangkrut oleh EFL dan mendapat sanksi pengurangan 21 poin di kasta kedua Liga Inggris musim lalu.
Rooney yang menjadi manajer saat itu mendapat tugas berat untuk menyelamatkan The Rams dari degradasi. Sayang, upayanya gagal. Saat ini, agen Rooney, Paul Stretford sedang bekerja sama dengan FA dalam investigasi untuk menyelidiki aliran uang tersebut. Stretford diduga menutupi kekurangan gaji pemain dan staf untuk mencegah alih kepemilikan Derby County ke pengusaha asal Amerika Serikat, Chris Kricher.
Hubungan dekat antara Stretford dan Kricher dicurigai sebagai potensi konflik kepentingan di balik aliran uang untuk pembayaran gaji tersebut. Kepergian Rooney dari Derby County yang disesali oleh para fans sempat dicurigai berhubungan dengan kasus yang melibatkan agennya tersebut. Namun, rumor itu telah ditepis dan tidak ada kaitannya dengan hengkangnya Rooney.
Legenda hidup Manchester United tersebut telah bersama The Rams selama 19 bulan sebagai manajer. Meski gagal menyelamatkan klubnya dari degradasi, Rooney tetap dicintai dan mendulang apresiasi dari para fans di Pride Park.