Gelap dan Terang Nasib Alvaro Odriozola

Tatkala sukses menggenggam titel Liga Champions keenamnya, ada sejumlah pemain yang diapungkan sebagai kunci keberhasilan Bayern Munchen. Di antaranya adalah Alphonso Davies, Joshua Kimmich, Robert Lewandowski, Thomas Muller, sampai Manuel Neuer. Ya, kontribusi mereka memang sangat masif untuk pencapain gemilang Die Bayern. Namun ada kisah menarik lain terkait Alvaro Odriozola.

Penggawa berpaspor Spanyol ini datang ke Stadion Allianz Arena di pertengahan musim 2019/2020 dengan status pinjaman. Pemilik sah figur berusia 24 tahun tersebut adalah tim raksasa dari Negeri Matador, Real Madrid. Biaya yang dikeluarkan Madrid untuk memboyong Odriozola dari Real Sociedad tahun 2018 silam sebesar 30 juta Euro (plus 5 juta Euro tambahan berdasar kriteria-kriteria tertentu yang disepakati kedua tim).

Odriozola dicomot karena talentanya yang dinilai apik. Namun persoalan kompleks ia temui di Stadion Santiago Bernabeu. Pos bek kanan yang merupakan area bermainnya juga dihuni oleh salah satu penggawa senior yang selama ini jadi andalan, Dani Carvajal. Bukan perkara mudah untuk bersaing dengan Carvajal yang penampilannya selalu konsisten.

Alih-alih tampil reguler seperti di Sociedad, Odriozola justru jarang bermain untuk Madrid. Zinedine Zidane sebagai pelatih tetap memprioritaskan Carvajal sebagai tulang punggung di pos bek kanan. Odriozola baru merumput jika Carvajal absen gara-gara akumulasi kartu atau cedera. Tak heran bila jumlah penampilannya dengan seragam Los Blancos begitu minim.

Catatan itulah yang membuat Odriozola akhirnya menerima pinangan Bayern di pertengahan musim kemarin. Harapannya jelas, ia punya kesempatan lebih buat unjuk gigi. Apalagi Die Bayern memang ingin memperkokoh lini belakangnya.

Sayang seribu sayang, Hans-Dieter Flick alias Hansi Flick tak memandang Odriozola sebagai figur yang bisa diandalkan saban pekan. Pos bek kanan Bayern tetap diisi oleh Benjamin Pavard. Bila lelaki Prancis itu berhalangan, maka Kimmich yang akan dimainkan di situ. Odriozola? Tetap menghangatkan bangku cadangan.

BACA JUGA:  Piala Eropa, Liga Indonesia, dan Memori Bocah

Secara keseluruhan, fase pinjaman yang ia lakoni berujung pada 5 penampilan dan 1 asis. Maaf-maaf saja, jumlah ini sangat jauh dari kata ideal. Praktis, nasib Odriozola di Bayern tak ada bedanya dengan momen bermainnya di Madrid. Penuh kesuraman karena selalu jadi pelapis.

Walau demikian, fans Bayern mungkin tidak bisa melupakan kontribusi Odriozola dalam kampanye mereka di Liga Champions. Sebiji asis yang mampu ia torehkan itu muncul saat leg kedua babak 16 besar melawan Chelsea. Alhasil, Die Bayern menang via skor 4-1 dan berhak melaju ke perempatfinal.

Akan tetapi, mengingat catatan tampilnya di sepanjang musim 2019/2020 yang hanya 613 menit, bersama Madrid maupun Bayern, Odriozola pasti merasa bimbang dengan segalanya. Seakan-akan, nasib gelap membalutnya erat-erat.

Namun uniknya, Odriozola ‘berandil’ atas lima gelar sekaligus. Dua untuk Madrid, La Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol, serta tiga bagi Bayern yakni Bundesliga, Piala Jerman, dan Liga Champions. Jika dihitung, maka ia mempersembahkan satu gelar tiap 122 menit. Di titik ini, pasti ada perasaan gembira yang melonjak di dadanya.

Usai berpetualang di Jerman, kini Odriozola kembali ke Spanyol. Walau terikat kontrak dengan Madrid sampai musim panas 2024, tak ada jaminan ia bakal jadi pilihan utama Zidane karena Carvajal masih bercokol di tubuh skuad. Sang pemain tentu harus berpikir masak-masak perihal masa depannya.

Pasalnya, di usianya saat ini, masih ada banyak peluang untuk memamerkan kemampuan terbaik sehingga kariernya di kancah sepakbola berjalan panjang. Beda cerita andai dirinya sudah berusia 35 tahun atau lebih. Hal ini pasti berputar-putar di kepala Odriozola sepanjang malam.

Akankah Odriozola menjalani momen-momen peminjaman lagi? Atau dirinya justru akan dilego sesegera mungkin oleh Los Blancos?

Komentar
Fans Bayern Munchen yang dapat disapa via akun Twitter @tomyprstyo