Johan Cruyff adalah pemain yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah sepakbola Belanda bahkan dunia. Semasa menjadi kapten Timnas Oranje, federasi sepakbola Belanda (KNVB) disponsori oleh Adidas.
Artinya, jersey oranye klasik tersebut tidak hanya memuat logo singa Belanda, tetapi juga tiga garis khas Adidas. Namun, Cruyff sendiri disponsori oleh Puma. Dan dua apparel tersebut memang memiliki latar belakang persaingan yang sudah dimulai sejak lama.
Selama Perang Dunia Kedua, hubungan Adolf dan Rudolf Dassler bersaudara yang memulai perusahaan sepatu di Jerman mengalami ketegangan. Mereka kemudian memutuskan untuk mengambil jalannya masih-masing, Adolf dengan Adidas dan Rudolf dengan Puma.
Pada laga final Piala Dunia 1974, dua tim dengan sponsor Adidas bertemu, yakni Belanda melawan Jerman Barat. Namun hanya ada 21 pemain di lapangan yang menggunakan tiga garis khas Adidas di lengan jersey.
Satu-satunya pemain yang tidak memakainya adalah Johan Cruyff. Dia dengan tegas menolak mengenakan tiga garis hitam khas Adidas di jersey nomor 14 miliknya.
Asosiasi sepakbola nasional Belanda tidak punya pilihan selain memenuhi keinginan pemain terbaik dunia tersebut. Maklum, Cruyff sendiri berhasil memenangkan gelar Liga Champions di tiga tahun terakhir secara berturut-turut bersama Ajax.
Di tahun tersebut, Cruyff juga memenangkan Ballon d’Or. Dengan status pemain terbaik di dunia tersebut, Johan Cruyff memiliki jersey khususnya tersendiri dengan hanya dua garis yang berada di lengan jersey Timnas Belanda.
Adidas tentu tidak senang dengan hal itu. Namun melansir dari Athletic Interest, Cruyff memiliki alasannya tersendiri. “Seragam ini mungkin milik KNVB. Namun, kepala yang menonjol di dalam seragam ini adalah milikku”