Sebelum berbicara soal indahnya permainan Spanyol kontra Kosta Rika, kualitas teknik di antara kedua skuad memunculkan gap besar sehingga Spanyol mampu menang besar tujuh gol tanpa balas. Fluiditas, numerical superiority, dan possession-based membuat anak asuh Luis Enrique memegang kontrol penuh pertandingan. Hingga hari Ke-5 Piala Dunia 2022 Qatar berjalan, Spanyol menjadi tim terbaik yang mampu menunjukkan permainan atraktif sepanjang 90 menit pertandingan.
Lupakan nama-nama pemain yang tak dipanggil Enrique ke Qatar. Di laga perdana, pelatih 52 tahun itu menunjukkan bagaimana ia membangun ulang generasi emas Spanyol dalam peta jalan menuju kejayaan La Furia Roja sekarang dan di masa depan.
Spain though ♨️ pic.twitter.com/TPo803AB1C
— B/R Football (@brfootball) November 23, 2022
Spanyol tampil tanpa ampun dengan penguasaan bola mencapai 82 persen dan akurasi umpan menyentuh angka 94 persen. Total lebih dari 1000 umpan dilepaskan oleh Gavi dan kawan-kawan. Di depan gawang, lini serang Spanyol yang dipimpin Dani Olmo, Marco Asensio, dan Ferran Torres juga terhitung klinis.
Permainan cair di depan menghasilkan total 17 tembakan di mana 8 di antaranya mengarah ke gawang dan 7 dari itu berbuah gol kemenangan. Angka harapan gol (xG) Spanyol menyentuh 3.48 berbanding 0 karena Kosta Rika tak mampu melepaskan satupun peluang atau tembakan ke gawang Unai Simon.
Tiga pilar di lini tengah yang dimotori Sergio Busquets, Gavi, dan Pedri menjadi kunci permainan Spanyol di era baru kali ini. Khususnya untuk Pedri-Gavi yang semakin matang menjadi penopang tim titisan Xavi-Iniesta yang berjaya pada Euro 2008 dan Piala Dunia 2010 silam.
Gavi, pemenang Kopa Trophy dan Golden Boy 2022 menjadi pencetak gol termuda bagi Spanyol di Piala Dunia di usia 18 tahun 110 hari. Sementara dia juga merangsek ke urutan Ke-3 pencetak gol termuda sepanjang masa di ajang Piala Dunia di bawah Pele dan Manuel Rosas. Tendangan volley-nya menerima umpan terukur Morata membuktikan betapa kualitas teknik para penggawa Spanyol memungkinkan mereka bermain dominan menguasai laga dan menjalankan taktik secara lugas.
https://twitter.com/FCB_OneTouch/status/1595471590388830208
Counterpress Spanyol juga memegang peranan penting agar mereka mampu secara konsisten memegang kontrol permainan. 4-4-2 Kosta Rika benar-benar mati tak berdaya menghadapi pressing intens dari Spanyol. Kubu Pedri dan kolega memang lebih banyak kehilangan bola (120) dari Kosta Rika.
Namun, sekali bola direbut, lebih dari satu pemain Spanyol akan menyergap Kosta Rika dengan agresif untuk memegang kembali kontrol atas si kulit bulat. Di sepertiga akhir lapangan, La Furia Roja nyaris tak pernah kehabisan akal untuk membongkar pertahanan lawan.
Sirkulasi bola yang cepat mendukung mereka untuk melakukan switch of play dan berbagai kombinasi lain baik dengan Asensio sebagai false nine atau ketika Alvaro Morata masuk mengisi posisi nomor 9 di tim. Keylor Navas yang kariernya melejit ketika tampil gemilang di edisi 2014 lalu, kini harus menanggung malu sebab jala gawangnya bergetar berkali-kali.
Melihat peta persaingan di grup E sebagai grup neraka, menarik untuk menanti kelanjutan kiprah Spanyol ketika melawan Jerman di pertandingan selanjutnya. Setelah menjadi semifinalis di Euro 2020, progres Spanyol di bawah keterampilan Luis Enrique meningkat pesat hingga mampu menjadi semifinalis UEFA Nations League 2022/2023 dan menunjukkan permainan dominan di laga perdana Piala Dunia 2022 Qatar. Berkaca dari hasil telak kontra Kosta Rika, apakah Spanyol patut diperhitungkan sebagai penantang gelar juara?