Kota, Klub, dan Pasoepati

Setiap klub sepak bola tak bisa dipisahkan dengan kota tempatnya bernaung. Itu berarti pula ada keterikatan dengan masyarakat kota tersebut. Hubungannya bisa bermacam-macam, mulai sekadar jadi penikmat hingga menjadi suporter yang mempertaruhkan banyak hal untuk mendukung klub yang jadi kebanggaannya.

Begitu pula yang terjadi di Solo. Kisah tumbuh dan berkembangnya Pasoepati berkaitan erat dengan dinamika kota dan klub sepak bola yang bermarkas di Solo. Tentu Anda sudah banyak membaca tentang ini, tapi tak pernah benar-benar komprehensif seperti yang coba dituliskan oleh Devi Fitroh Laily.

Mahasiswi Sosiologi Universitas Sebelas Maret (UNS) itu menulis tugas akhir (TA) mengenai perjalanan Pasoepati yang dikaitkan dengan kehidupan masyarakat kota Solo, lengkap dengan kehadiran klub yang silih berganti di Solo sejak awal dekade 2000-an.

Menjadi penting kemudian untuk membukukan skripsi tersebut agar bisa diakses oleh publik secara luas. Beruntung bagi kita, bukunya sebentar lagi akan hadir.

Tepat pada Jumat, 5 Februari 2016, buku bertajuk Kota, Klub, dan Pasoepati akan dirilis di Solo, tepatnya di Ralana Eateri and Lounge yang berlokasi di Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 301.

Acara akan dihadiri pula oleh Her Suprabu selaku Direksi PT Persis Solo Saestu, Mayor Haristanto (Pendiri Pasoepati), serta Akhmad Ramdhon (dosen Fisip UNS).

Tapi, karena tempatnya terbatas, teman-teman yang berminat hadir perlu memesan tiket. Cukup dengan uang 12 ribu rupiah, kamu bisa ikut dalam kegiatan ini. Untuk pendaftarannya bisa menghubungi Aldi (081326888150) atau Ana (085786155616).

Kami juga berencana untuk hadir di acara ini, jadi ayo jangan ragu untuk datang dan mari berbincang tentang sepak bola.

Poster Pasoepati Campus.jpg_large

 

Komentar
BACA JUGA:  Kota, Klub, dan Pasoepati: Harapan di Balik Catatan