Kerewelan bos kecil PSG, Kylian Mbappe, belum juga usai. Setelah sebelumnya dikabarkan terlibat perseteruan dengan Neymar, menyindir gaya permainan yang dibawa pelatih Christophe Galtier, hingga menolak sesi foto produk bersama Timnas Prancis. Kini pemain berusia 23 tahun itu gantian mengisyaratkan akan hengkang dari Paris Saint-Germain pada Januari mendatang.
Padahal belum lama ini, Mbappe meneken kontrak baru bersama PSG selama tiga musim hingga 2025 mendatang. Pemain bernomor punggung tujuh itu, juga mendapat kenaikan gaji yang fantastis dan menjadi pesepakbola dengan gaji termahal di dunia dengan nominal Rp 25,5 miliar per pekannya.
https://twitter.com/FabrizioRomano/status/1579843655724302337?s=20&t=RPSiFxz_KM6K3CI8VhpH9Q
Rekomendasi Jersey Fantasy dan Jaket Bertema Garuda yang Keren
Dalam kontrak barunya, Mbappe rumornya juga memiliki hak prerogatif yang setara dengan direktur teknik klub. Ia punya wewenang memilih dan memecat pelatih dan juga pemain sesuai yang ia butuhkan.
Lantas dengan segala privilege yang ia miliki, kenapa Si Bos Kecil ini masih saja rewel?
Ego besar sang bintang
Ego Mbappe yang besar ditengarai sebagai salah satu hal yang membuat keruh suasana tim PSG. Pemilik dua gelar pemain terbaik Prancis itu memang tipikal pemain yang frontal ketika mendapati situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan apa yang ia mau.
Ketika berseteru dengan Neymar, ia juga langsung menyuruh klub untuk segera menjualnya. Bahkan sang pelatih, Galtier, yang orang mengenalnya sebagai pelatih bertangan besi pun tidak luput dari nada miring Mbappe. Top skorer Ligue 1 2021/2022 itu, beberapa waktu lalu melayangkan kritikan terhadap taktik Galtier di sosial media.
Karakter egois Mbappe ini pun juga mendapatkan sorotan dari para legenda Prancis seperti Emmanuel Petit. Dalam wawancara bersama RMC Sport, Petit mengatakan bahwa Mbappe perlu lebih dewasa dan berhenti untuk berkomentar atau protes terkait semua hal yang ia tidak sukai.
Gagal pindah ke Real Madrid musim lalu
Gagalnya ia pindah ke Santiago Bernabeu pada musim panas lalu dianggap menjadi salah satu faktor permasalahan yang dialami Mbappe saat ini. Mengingat Real Madrid sudah menyiapkan budget besar untuk menggaet bintang PSG ini. Kemudian Mbappe juga menunjukan ketertarikannya untuk pergi dari Paris dan bergabung dengan Los Blancos.
Sayang, ketika rumor kepindahannya semakin memanas, ia justru memilih bertahan bersama PSG. Selain karena iming-iming gaji fantastis dan mendapat hak istimewa, Mbappe menganggap PSG-lah klub yang bisa mewujudkan impian-impiannya.
Namun pilihan Mbappe tampaknya bukanlah pilihan yang tepat. Meskipun secara jumlah gol yang ia cetak masih terbilang tinggi, namun masalah di luar lapangan ternyata bertambah rumit. Salah satunya adalah rusaknya hubungannya dengan Neymar dan Messi.
Penyesalan Luis Campos, direktur olahraga PSG
Direktur olahraga Paris Saint-Germain Luis Campos, mengklaim bahwa klub telah melakukan kesalahan dengan merekrut Neymar dan Kylian Mbappe di bursa transfer yang sama.
Dilansir dari Goal.com, penyesalan Campos disebabkan karena keduanya punya posisi yang sama dan besarnya uang yang sudah PSG keluarkan untuk keduanya belum mendapatkan hasil yang diinginkan. Karena target menjuarai Liga Champions oleh Le Parisien belum tercapai dalam lima tahun terakhir. Tak berhenti di situ, para pemain bintangnya kini justru sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Lalu ke mana Mbappe akan berlabuh?
Jika tidak pergi dari Paris dan terus bermasalah bukan tidak mungkin karier Mbappe akan semakin meredup. Apalagi pesaingnya utamanya, Erling Haaland, tengah dalam sorotan publik karena penampilan apiknya bersama City dan sepi dari rumor miring.
Selain itu, jika ia terus-terusan bertahan tanpa bisa mengontrol egonya akan berdampak pada klubnya performa klubnya musim ini. Namun kabarnya PSG juga enggan menjualnya ke Real Madrid. Tentu ini membuka kans bagi klub-klub Liga Inggris, Italia, atau La Liga lainnya untuk mendapatkan jasanya.
Lantas ke mana Mbappe akan pergi?
