Richarlison mengambil alih panggung laga perdana Brasil dengan mencetak dua gol kemenangan atas Serbia. Satu gol Richarlison dicetak dengan sangat spesial melalui tendangan bicycle kick yang akan selalu diingat oleh seluruh penonton Piala Dunia Qatar 2022.
Dua gol tersebut dicetaknya pada babak kedua. Gol pertama Richarlison lahir di menit ke-62′ melalui rebound. Sementara gol kedua tercipta di menit 73′ yang menyambut umpan dari Vinicius Jr. dengan sepakan yang akrobatik. Mungkin gol ini menjadi yang terindah di Match Day 1 ini.
Ia berhasil mematahkan kritikan publik kepada pelatih Brasil Tite, yang lebih memilihnya daripada Roberto Firmino. Meskipun begitu, kritikan tersebut juga memang bukan tanpa alasan, sebab sejak pindah ke Tottenham Hotspur dari Everton, Richarlison belum mencetak satu pun gol.
Namun, Richarlison di Piala Dunia Qatar 2022 ini tampaknya adalah orang yang berbeda. Tite lebih mengerti karakter penyerang berusia 25 tahun ini karena sudah cukup sering bekerja sama dengannya. Misalnya saja seperti saat di Olimpiade Tokyo 2020.
Richarlison sukses menjadi top skor turnamen dengan 5 golnya. Prestasi tersebut membuatnya mengikuti jejak Romero dan Bebeto. Tak menutup kemungkinan, Richarlison kini juga berpeluang besar untuk mengikuti jejak Ronaldo Nazario yang pernah menjadi top skor Piala Dunia di tahun 2002.
Secara permainan, Brasil mendominasi Serbia sepanjang laga. Tim Samba berhasil menguasai ball possesion sebesar 59 persen dengan 22 tembakan dan 8 shots on goal. Sementara Serbia tidak berhasil melepas satu pun tembakan yang mengarah ke gawang Alisson Becker.
Peran Richarlison dalam pertandingan ini juga terasa begitu krusial. Dilansir dari Squawka, ia membukukan 25 sentuhan, 3 shots, dan 2 shots on target. Dilihat dari statistik tersebut, Richarlison dapat dikatakan menjadi striker yang cukup klinis dalam hal menyelesaikan peluang.
Pundi-pundi golnya kian bertambah dengan kini yang mencatatkan 9 gol dalam 7 laga terakhir bersama Brasil. Dua gol ke gawang Serbia juga membuatnya menyamai torehan gol Ronaldinho selama Piala Dunia.
Berkat kemenangan yang dipimpin oleh Richarlison, Brasil tetap tak terkalahkan di laha pembuka mereka dalam 20 edisi Piala Dunia terakhirnya, sejak kekalahan 3-1 atas Spanyol pada 1934. Sedangkan untuk Serbia, mereka telah delapan kali kalah dari 10 laga di Piala Dunia.
Namun kemenangan ini harus dibayar mahal dengan ancaman untuk Brasil kehilangan Neymar, karena cedera ankle yang cukup parah. Wajar saja, dalam pertandingan ini Neymar sendiri dilanggar sebanyak sembilan kali.
Jika terpaksa bermain tanpa Neymar, ini akan menjadi satu kesempatan sekaligus tantangan bagi Richarlison untuk mengisi peran sebagai pemain andalan di lini serang Timnas Brasil. Apakah Richarlison mampu untuk memenuhi ekspektasi tersebut? Gol akrobatiknya adalah sebuah isyarat.