Pelajaran dari Seorang Petar Segrt

Mungkin tidak banyak orang di negeri ini yang mengenal sosok pelatih berkebangsaan Kroasia, Petar Segrt. Apalagi saat berada di Indonesia situasi sepak bola kita sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Perpecahan di tubuh federasi dan berebut menjadi kompetisi yang paling diakui di persepakbolaan Indonesia menjadikan Petar Segrt sulit tampil sebagai sosok pelatih yang layak diperhitungkan di tanah air.

Namun, di tengah situasi sepak bola Indonesia yang tidak begitu baik, ternyata Petar mampu menarik simpati pencinta sepak bola negeri ini. Bukan karena kemampuan melatihnya meski dia punya lisensi UEFA Pro Licence. Bukan pula karena kemampuannya dalam menjalankan program latihan dengan sistem Eropa.

Melainkan kepribadiannya yang tulus dan menghargai sesama menjadikannya menerima hormat dari penggemar sepak bola. Mengutip pernyataan Petar Segrt dalam buku Petar Segrt: Tumbuh di Daerah Konflik hingga Kecintaannya pada PSM Makassar, “Sepak bola dapat membawa sebuah kebersamaan dan kekompakan. Tidak penting dari mana asal anda, budaya, dan tingkat pendidikan yang anda miliki, anda kaya atau miskin,…”

Sepak bola negeri ini butuh sosok yang benar-benar peduli. Butuh sosok yang mengerti filosofi dari sepak bola itu sendiri. Butuh sosok yang menempatkan segala sesuatu sesuai dengan aturan main. Rules of the Game tidak hanya untuk diucapkan tetapi harus dipatuhi dan dijalankan. Sepak bola bukan hanya sekadar permainan. Sepak bola adalah kehidupan. Saat kita berada di lingkarannya sulit untuk menarik diri dan melepaskan.

Proses dalam kehidupan sepak bola digambarkan dalam buku ini. Proses di mana seorang anak kecil yang memiliki impian besar untuk menjadi bagian dari olah raga yang sangat populer di dunia. Proses di mana segala sesuatu tidak terbentuk dengan mudah namun melalui perjalanan panjang. Namun, tidak semua orang mampu menghargai proses yang telah dijalani oleh seseorang sebagai usaha untuk mencapai suatu impian.

BACA JUGA:  Pesta Rakyat di Stadion Mattoanging
Cover buku Petar Segrt
Cover buku Petar Segrt

Sepak bola harusnya mampu memerdekakan jiwa yang terlibat di dalamnya. Bukan mengungungkung dalam sangkar dengan aturan yang hanya menguntungkan satu pihak saja. Lihatlah bagaimana saat anak-anak kecil bermain sepak bola dengan riang gembira. Mereka bermain lepas dan merdeka. Penonton pun dibuat tertawa dan terhibur. Jika kita mau mengambil pelajaran dari anak-anak kecil yang bermain sepak bola, seharusnya kita bisa menghargai sebuah proses panjang dalam kehidupan sepak bola.

Buku tentang perjalanan hidup Petar Segrt hingga kecintaannya pada klub sepak bola PSM Makassar memberi banyak pelajaran hidup kepada kita. Buku ini sangat sederhana dan mudah dicerna. Namun, justru dari kesederhanaan itu kita bisa mengambil banyak hikmah tentang kehidupan yang ada di sekitar dunia sepak bola yang telah menjadi “agama kedua” bagi penggemarnya.

Untuk tetap menjaga semangat dan kecintaan pada PSM di tengah usaha pemerintah dalam membenahi persepakbolaan nasional, kisah yang terurai dengan sederhana ini semoga bisa menjadi bacaan yang bermanfaat dan menyadarkan kita akan pentingnya hubungan antarsesama manusia. Sebagai penulis dalam buku tersebut, saya bangga pernah menjadi bagian dari PSM. Walaupun saat ini tidak lagi berada dalam kepengurusan, saya tetap bangga karena mencintai klub ini.

Ucapan terima kasih:

1. Seluruh rekan jurnalis yang telah membantu sehingga buku ini bisa terbit.

2. Kakak-kakak yang baik hati Tawakkal Basri dan Ocha Alim, serta Budjana, Diwan, Ramah Praeska, Apriani, Fajar Rahman, dan semua jurnalis yang “setia” bersama saya selama saya menjalankan amanat saat masih bertugas di PSM Makassar.

3. Terima kasih kepada suporter, pemain, ofisial, dan semua yang menjadi bagian cerita menaik dalam buku ini yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu.

BACA JUGA:  Chan Yuen-ting: Gadis Pemuja Beckham Itu Memimpin Sekelompok Pria Melawan Scolari

4. Terima kasih untuk semua yang terlibat dalam proses penulisan buku ini, Adam Nugraha, mas Marlin, Fajar Junaedi yang sudah bersedia menjadi co-editor, Dinar Pratamaaji untuk desain sampulnya, dan pihak lain yang terlibat dalam buku ini.

5. Terima kasih untuk Petar Segrt (I dit it coach :D)

6. Terima kasih my best partner, Sirajudin Hasbi (akhirnya selesai juga ya hahaha)

7. Untuk yang memberi kata pengantar dan endorsment, Mahir Pradana, Joachim Loew, Daeng Ical, Yusuf Arifin, dan Zen RS.

8. Dan my big thanks to teman-teman dari Fandom Indonesia yang bersedia membantu dan direpotkan sejak awal sampai buku ini selesai.

 

Komentar
Penyuka sepak bola, fans PSM Makassar, dan penulis buku 'Petar Segrt'.