Kisah Manis Gary Lineker

Tidak bisa dibantah bahwa tim nasional Inggris selalu melahirkan penyerang berbakat di setiap eranya. Pada era 1960 hingga 1970-an terdapat nama-nama seperti Jimmy Greaves, Geoff Hurst, Kevin Keegan, dan Sir Bobby Charlton.

Lalu era 1990-an hingga tahun 2015 terdapat Michael Owen, Andy Cole, Robby Fowler, Alan Shearer, Wayne Rooney, Harry Kane, hingga pemain yang beberapa pekan ini menjadi buah bibir di kalangan penikmat sepak bola, Jamie Vardy.

Selain nama-nama yang telah disebutkan, Inggris juga pernah melahirkan satu striker yang prestasinya juga tidak bisa dianggap remeh. Pemain itu bernama Gary Winston Lineker atau kita cukup mengenalnya dengan Gary Lineker.

Gary mengawali kiprahnya di dunia sepak bola dengan masuk ke akademi Leicester City pada tahun 1976. Hanya butuh dua tahun bagi Gary untuk bisa masuk ke tim utama. Bersama Leicester, Gary berhasil membawa The Foxes promosi dua kali dari divisi kedua Inggris saat itu.

Pada tahun 1985 Gary kemudian memutuskan hijrah ke Everton. Bersama The Toffees Gary hanya bermain selama satu musim dengan mencetak 30 gol di First Division (kompetisi tertinggi Inggris saat itu) sekaligus mempertahankan gelar pencetak gol terbanyak yang diperoleh sebelumnya saat masih berseragam Leicester.

Hanya bertahan selama satu musim di Everton, Gary direkrut oleh Terry Venables yang saat itu melatih Barcelona. Gary dibeli dengan harga yang terhitung mahal saat itu sebesar 2,8 juta pounds. Terry juga saat itu merekrut mantan pemain Manchester United Mark Hughes sehingga memunculkan koneksi antarsesama penyerang Britania Raya.

Karier Gary di Blaugrana sebenarnya tidak terlalu buruk. Dirinya mencetak 21 gol dalam 41 pertandingan termasuk hattricknya ke gawang Real Madrid. Bersama Barcelona dirinya mencetak 52 gol sekaligus mempersembahkan trofi Copa Del Rey dan Cup winners Cup. Gary kemudian hijrah pada tahun 1989 karena pelatih Barca saat itu Johan Cruyyf memilih memainkannya di lini tengah.

BACA JUGA:  Memoar Sinyo Aliandoe

Gary hijrah ke Tottenham Hotspurs pada tahun 1989. Bersama Spurs rekening gol Gary kembali tajam. Gary mengumpulkan 80 gol selama tiga musim berseragam Spurs. Gelar FA Cup 1991 pun menjadi satu-satunya gelar yang dipersembahkan Gary untuk The Lilywhites sebelum menutup kariernya di Jepang bersama Nagoya Grampus Eight.

Setelah menutup karier sepak bolanya, Gary kemudian melanjutkan karier di dunia media. Sempat menjadi penyiar di BBC Radio 5 Live sebelum akhirnya menjadi presenter tetap program BBC Match Of The Day.

Kariernya di dunia media pun semakin cerah karena selain di BBC, Gary juga pernah bekerja untuk Al Jazeera Sports, NBC Sports Network, serta BT Sports untuk program UEFA Champions League. Gary juga pernah tampil sebagai cameo untuk film Bend It Like Beckham.

Meskipun Gary hanya mempersembahkan lima gelar saja untuk klub yang pernah diperkuatnya, tapi tidak dengan gelar individu yang diperolehnya. Selama 16 tahun berkarier dirinya mengantongi 15 gelar individu termasuk tiga gelar sepatu emas kompetisi liga Inggris, PFA Players of The Year 1986, dan Runner-Up Ballon D’Or 1986.

Akan tetapi salah satu prestasi terbaik yang dimiliki oleh Gary adalah dia menjadi satu-satunya pemain Inggris sejauh ini yang mampu meraih gelar sepatu emas Piala Dunia. Saat itu Gary mengoleksi enam gol dalam turnamen yang berlangsung di Meksiko pada 1986.

Meskipun Inggris harus tersingkir secara menyakitkan oleh Argentina (atau lebih tepatnya Maradona), namun Gary berhasil menutup turnamen tersebut dengan gelar pencetak gol terbanyak. Ayah dari empat orang anak ini kemudian menambahkan kembali empat gol pada turnamen berikutnya di Italia. Hal ini kemudian menjadikan Gary sebagai pencetak gol terbanyak bagi negaranya di Piala Dunia.

Selain itu, prestasi lain yang sangat membanggakan dari seorang Gary Lineker adalah dia merupakan satu dari sedikit pemain yang tidak pernah mendapatkan kartu baik itu kartu kuning maupun merah selama 16 tahun berkarier di sepak bola. Hal ini menandakan bahwa Gary merupakan pemain yang mampu mengontrol emosinya agar tidak melampaui batas.

BACA JUGA:  Cesc Fabregas Bakal Dilatih Legenda Timnas di Como 1907

Hal ini juga mungkin disebabkan karakternya yang murah senyum, ramah serta humoris baik itu di dalam maupun di luar lapangan. Tak ayal FIFA kemudian memberikan gelar FIFA Fair Play Award pada tahun 1990 atas keberhasilannya.

Meskipun Gary dikenal sebagai pemain yang bersih dalam arti tidak pernah mendapatkan kartu. Namun suami dari Danielle bux ini pernah melakukan tindakan yang kotor atau bahkan terkesan jorok.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu rekan setimnya di tim nasional Terry Butcher. Terry menceritakan dalam autobiografinya bahwa Gary pernah BAB di lapangan. Kejadian itu terjadi pada piala dunia 1990 di Italia. Gary pun kemudian mengakui bahwa dia melakukan hal itu karena terpaksa.

“Saya sedang tak enak badan. Perut saya sudah mulas sejak babak pertama. Kemudian bola pun datang di sisi kiri saya. Saya pun coba untuk menekel lawan, setelah itu saya pun buang hajat. Untungnya saat itu hujan deras dan suasana pun sedang kacau balau. Saya harus katakan, saya tak pernah mendapatkan cukup ruang lagi setelah melakukan itu (BAB),” tutur Gary sambil bercanda saat diwawancarai BBC pada 2010 lalu.

Penyerang yang mencetak 281 gol sepanjang kariernya ini telah berulang tahun pada 30 November lalu. Meskipun ulang tahun yang ke 55-nya ini telah lewat beberapa hari, namun tidak ada salahnya untuk memberikan ucapan selamat kepada pemain hebat satu ini.

So, Selamat Ulang Tahun Gary Lineker.

 

NB: Gary Lineker disebut pernah menerima satu kartu kuning tapi bukan dalam pertandingan liga melainkan pramusim oleh salah satu forum.

Komentar
Penggemar Manchester United garis keras di lingkungan universitas. Seorang kiper amatir di lingkungan kos kosan. Seorang mahasiswa psikologi yang lebih paham sejarah sepakbola ketimbang teori psikologi.