Brighton & Hove Albion menjadi salah satu klub yang paling progresif di Premier League. Tidak hanya soal performa mereka yang tengah menanjak, tapi klub ini juga menjelma menjadi produsen pemain yang banyak diminati para klub kaya raya.
Sepatu futsal Mills ori di sini!
Kebangkitan Brighton tidak dibangun dalam satu malam. Sejak promosi ke Premier League di musim 2017/18, klub berjuluk The Seagulls itu memiliki visi dan rencana yang jelas untuk menjadi seperti sekarang ini.
Chris Hughton menjadi pelatih Brighton yang membawa klub ini promosi. Namun selama dua tahun melatih Brighton di Premier League, tidak ada progres nyata yang mampu ia bawa.
Nama Graham Potter terpilih sebagai pelatih Brighton yang baru. Alhasil, Potter bersama Brighton meraih masa depan yang cerah. Ia menjadi pelatih versatile yang mengembangkan pemain di berbagai posisi. Potter juga memiliki pakem yang jelas menggunakan tiga bek.
Selain itu, Brighton juga menjadi produsen pemain yang banyak diminati klub lainnya. Nama-nama seperti Ben White, Marc Cucurella, Yves Bissouma, hingga Neal Maupay sukses lumbung pendapatan mereka.
Cari sepatu sepakbola Ortus ori? Klik di sini!
Ketika Potter memutuskan untuk hengkang ke Chelsea, banyak yang bertanya-tanya bagaimana Brighton akan menggantikannya. Tetapi manajemen klub ternyata tidak panik seperti apa yang orang-orang pikirkan.
CEO Brighton, Paul Barber, telah mengagumi pekerjaan Roberto De Zerbi sejak di Sassuolo. Pria Italia itulah yang kini meneruskan sukses Potter di Brighton. Profil De Zerbi yang berhasil membawa klub papan tengah meraih torehan positif menjadi alasan dibalik penunjukannya.
Di luar karena pengaruh pelatih dan pemain, manajemen klub juga berpengaruh pada kebangkitan Brighton saat ini. Terbukti bahwa sedari penunjukkan Potter hingga De Zerbi, mereka memahami betul apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh klub.
Agaknya, Todd Boehly bisa belajar dari manajemen klub Brighton untuk mengelola Chelsea agar tidak terlalu sembrono..
Cari Sepatu Nike Tiempo? Klik di sini!