Sepakbola dan Ganja

Dalam sebuah wawancara, Robert Nesta (Bob) Marley pernah berujar, “Jika tidak menjadi musisi, saya memilih menjadi seorang pemain sepakbola.” Bob Marley memang mencintai sepakbola sama seperti ia mencintai musik dan ganja.

Tentang sepakbola, Bob Marley berujar, “Football is a whole skill to itself. A whole world. A whole universe to itself. Me love it because you have to be skilful to play it! Freedom! Football is freedom!” Ia menambahkan, “Football is part of I, When I play the world wakes up around me.”

Dahsyat bukan? Begitulah Bob Marley memandang sepalbola. Kecintaannya akan sepakbola mungkin hanya kalah dengan kecintaannya pada Haile Selassie dan ajaran Rastafari.

Dalam kesehariannya, di sela kesibukan mencipta lagu, latihan bermusik, atau di sela tur konser yang ia dan The Wailers lakukan, ia dan rekan-rekan sempatkan diri bermain sepakbola.

Selalu, sebelum memainkan sepakbola, ia akan lebih dahulu mengisap beberapa linting ganja. Baginya, bermain sepakbola setelah mengisap ganja akan menambah keahliannya mengolah si kulit bulat.

Pada tahun 1995, Lee Bowyer dan rekannya Dean Chandler saat masih sama-sama membela Charlton terbukti menggunakan ganja usai dilakukan tes obat-obatan. Bowyer dihukum larangan bertanding selama 8 pekan dan dikeluarkan dari skuat tim nasional Inggris U21.

Pada tahun 2009, polisi Inggris menangkap salah seorang punggawa Everton, Jose Baxter atas kepemilikan ganja. Kemudian di tahun 2010, Ali Chaaban, penyerang klub Bromley –klub yang kini berlaga di liga nasional Inggris- juga kedapatan memiliki 845 gram ganja. Polisi Inggris menangkapnya dan ia dipecat dari Klub.

Selain beberapa contoh di atas, ada sederet nama pesepakbola profesional lainnya yang terkait dengan pemakaian ganja. Roberto Mancini misal, dan yang paling mencengangkan terjadi di tahun lalu, Gino Coutinho, penjaga gawang kesebelasan ADO Den Haag yang berlaga di Liga Belanda, ia bukan sekadar kedapatan memiliki atau menggunakan ganja, lebih dari itu, ia kedapatan memiliki ladang ganja yang cukup luas.

Di luar Bob Marley yang menikmati sepakbola berpadu ganja, para pesepakbola profesional sebatas menjadi pesakitan saat mencoba menikmati ganja yang berasal dari tumbuhan yang tentu saja ciptaan Tuhan.

BACA JUGA:  Solidaritas Melampaui Rivalitas

Menambahkan deretan fakta di atas, setidaknya sejak tahun 2005 hingga 2010, ada 14 kasus penggunaan ganja yang melibatkan pemain sepakbola profesional. Yang paling ringan mendapat peringatan, yang terparah, dihukum larangan bertanding seumur hidup.

Tetapi, apakah melulu hubungan sepakbola dan ganja itu perkara penyalahgunaan dan hal-hal yang merusak profesi pemain sepakbola? Hingga mereka menjadi pesakitan, bersalah di mata hukum positif yang berlaku? Tentu saja tidak.

Ada cerita menarik tentang keterkaitan sepakbola dan ganja yang berakhir bahagia. Bukan terhadap para pemain memang, tetapi cerita ini sangat menarik untuk kita cermati.

Pada perhelatan EURO 2000, turnamen yang mempertemukan negara-negara di benua biru, Belanda dan Belgia menjadi tuan rumah bersama. Ini menjadi EURO pertama dengan tuan rumah 2 negara.

Ada 8 kota yang terpilih menjadi tuan rumah, 4 di Belanda dan 4 di Belgia. Turnamen yang akhirnya dimenangkan oleh Prancis ini lewat gol David Trezeguet ke gawang Francesco Toldo saat perpanjangan waktu. Di luar drama final yang berlangsung di Kota Rotterdam, Belanda ini, ada hal menarik lainnya yang terjadi, tentu saja ini terkait dengan ganja.

Di grup A yang dihuni Portugal, Rumania, Inggris dan Jerman, selain menjanjikan pertandingan-pertandingan yang menarik, para pengamat menyoroti para suporter di grup ini. Terutama saat Inggris menghadapi Jerman. Kedua suporter negara ini terkenal tak pernah akur. Di mana pun mereka bertanding, bentrokan antarsuporter kerap terjadi.

Pertandingan pembuka grup ini mempertemukan Jerman dengan Rumania di Liege, Belgia dan Portugal dengan Inggris di Eindhoven, Belanda. Rumania dipimpin George Hagi berhasil menahan imbang Jerman dengan hasil akhir 1-1. Bahkan Rumania berhasil unggul terlebih dahulu lewat gol yang dicetak Moldovan sebelum disamakan oleh Mehmet Scholl.

Di Eindhoven, pada 20 menit pertama Inggris sudah unggul 2 gol lewat gol yang dicetak Paul Scholes dan Steve McManaman. Namun Portugal berhasil membalikkan keadaan, hasil akhir 3-2 untuk kemenangan Portugal.

Seluruh warga kota Eindhoven khawatir dengan hasil akhir ini. Kekalahan menyakitkan di pertandingan pembuka berpotensi memicu kemarahan hooligans Inggris. Ditambah pengaruh alkohol, amuk massa para hooligans berpotensi besar terjadi.

BACA JUGA:  Mengenal ICD, Alat Bantu Jantung Eriksen

Akan tetapi, usai pertandingan tak ada kerusuhan yang terjadi. Memang ada 5 suporter Inggris yang diamankan, tetapi itu terjadi sebelum pertandingan dan semua untuk pelanggaran ringan.

Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa para hooligans tenang-tenang saja saat tim kesayangan mereka menderita kekalahan menyakitkan?

Di banyak kafe yang tersebar di Eindhoven, konsumsi ganja legal. Sebelum pertandingan Portugal vs Inggris, para pengelola kafe menyediakan lebih banyak lintingan ganja dibanding hari biasa.

Di kafe-kafe lain yang tidak memiliki izin penggunaan ganja, pihak keamanan memberikan memberikan kelonggaran khusus selama penyelenggaraan EURO, penggunaan ganja untuk jumlah terbatas diizinkan.

“Ganja mungkin membuat mereka rileks,” ujar Johan Beelan, salah seorang polisi di kota Eindhoven. Ia menambahkan, “Bahkan para hooligans menikmati pesta yang kami sediakan.”

“Apakah kamu pernah sekali saja mendengar jika para pengguna ganja memicu sebuah kerusuhan?” ujar Ronald Dam, peneliti di Cannabis Collage, Amsterdam.

Di pertandingan selanjutnya, Inggris bertemu musuh bebuyutannya, Jerman. Kali ini pertandingan diselenggarakan di kota Charleroi, Belgia. Berbeda dengan Belanda yang mengizinkan penggunaan ganja dalam jumlah yang terbatas di tempat-tempat tertentu, Belgia lebih ketat dalam mengatur penggunaan ganja.

Belajar dari kasus yang terjadi di Eindhoven, aktivis pro-ganja Inggris meminta pihak keamanan Belgia sekali saja memberikan keringanan untuk penggunaan ganja, namun pihak keamanan Belgia bergeming akan permintaan ini.

Hasilnya? Meskipun Inggris berhasil unggul lewat gol semata wayang yang dicetak Alan Shearer, bentrok antarsuporter terjadi sebelum dan setelah pertandingan berlangsung.

Mungkin benar apa yang diucapkan Bob Marley perihal ganja, “Herb is the healing of a nation, alcohol is the destruction.” Ia menambahkan, “When you smoke the herb, it reveals you to yourself.” Dan, “Herb, herb is a plant. I mean herbs are good for everything. Why, why these people who want to do so much good for everyone, who call themselves governments and this and that. Why them say you must not use the herb?

Komentar