Tak ada cela untuk Jiwa Besar Syauqi Saud. Tindakannya sebagai atlet futsal patut mendapat pujian saat Timnas Indonesia kalah dramatis dari Jepang di babak perempat final Piala Asia Futsal 2022 Kuwait dengan skor 2-3. Memasuki menit 35, Indonesia sedang melancarkan serangan balik hingga bola sampai ke kaki Syauqi. Syauqi sudah berada dekat di depan gawang dalam situasi 2 vs 1 dengan kiper Jepang, Pires Higor. Di sebelahnya, ia melihat Ishida Kentaro tengah mengerang kesakitan akibat terjatuh usai Jepang kehilangan bola. Syauqi memilih membuang bola alih-alih bersikap oportunis dengan mengincar gol penyeimbang untuk Indonesia.
Syauqi tidak pantas mendapat mendapat celaan dan penghakiman. Justru jiwa besar dan kedewasaan Syauqi sudah sepantasnya mendapat apresiasi setinggi-tingginya. Segera usai laga berakhir, postingan Instagram terbaru Syauqi mendapat total 8.621 komentar dengan banyak ucapan bernada negatif menyalahkan pemilik akun atas sikap kemanusiaan yang ia tunjukkan.
Satu peristiwa bisa menihilkan kontribusi besar yang telah ia berikan untuk Timnas Futsal Indonesia. Syauqi mempunyai peran vital sebagai flank di bawah asuhan pelatih Mohammad Hashemzadeh. Cepat, piawai saat membawa bola, dan tembakan kerasnya sangat berguna untuk melancarkan serangan cepat ke gawang lawan.
Pada turnamen sebelumnya di Piala AFF Futsal 2022, Syauqi produktif dengan 6 gol yang ia cetak hingga membawa Indonesia ke partai puncak. Jauh mundur ke belakang, Syauqi menjalani debut bersama Timnas Futsal Indonesia dengan manis saat gelaran Piala Asia Futsal U-20 pada 2017 lalu di Bangkok. Ia sukses membawa skuad Garuda Muda menembus perempat final sebelum dikalahkan oleh tuan rumah di babak gugur tersebut. Syauqi saat itu tampil mentereng dengan menjadi pencetak gol terbanyak bagi Indonesia melalui sumbangsih enam golnya.
Pemain bernomor punggung 7 itu mengawali kecintaannya terhadap futsal saat memperkuat tim futsal Sumatera Utara di ajang PON 2016 Jawa Barat. Mataram FC kemudian melirik kemampuannya dan memutuskan membawa Syauqi ke kompetisi Pro Futsal League (PFL) hingga prestasi tertingginya membawa klub ke empat besar PFL 2017. Terkini, ia turut membawa Bintang Timur Surabaya menjuarai PFL 2022.
Syauqi sedang di usia produktif dan berprogres menuju masa keemasannya. Di tengah badai cedera yang melanda Timnas Futsal Indonesia, ia tetap mampu memberikan kontribusi terbaik. Tahun ini, Indonesia berhasil mencatatkan sejarah baru di ajang futsal Asia. Apalagi, sejak pertama kali ikut serta dalam Piala Asia Futsal pada 2002 lalu, Indonesia akhirnya mampu menembus babak perempat final dengan kondisi skuad pincang karena tak diperkuat Muhammad Albagir, Ardiansyah Runtuboy, Marvin Alexa, dan Evan Soumilena.
Bahkan di luar dugaan, Indonesia mampu memberikan perlawanan sengit untuk Jepang hingga sepersekian detik akhir. Andai saja punya waktu 1-2 detik lebih lama, ceritanya barangkali akan berbeda. Namun, pencapaian Indonesia di turnamen kali ini bukan untuk disesali. Publik penggemar futsal Indonesia patut bangga. Timnas Futsal Indonesia semakin menunjukkan perkembangan signifikan sejak ditangani Hashemzadeh.
Aksi Syauqi seharusnya menjadi refleksi bagi para pendukung dan atlet lainnya agar tetap menempatkan kemanusiaan dan sportivitas di atas segalanya. Pencapaian di Piala Asia Futsal 2022 bisa menjadi titik balik bagi Indonesia untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi lagi di ajang Piala Futsal Asia 2024 dan semoga menembus satu tempat di Piala Dunia Futsal 2024 mendatang. Angkat topi untuk Timnas Futsal Indonesia dan apresiasi setinggi-tingginya untuk jiwa besar Syauqi!