PSM Makassar mencatatkan kemenangan kedua di Liga 1 2022/2023 usai menuntaskan perlawanan Bali United. Pasca laga, Stefano Cugurra Teco, pelatih Bali United mengakui kekalahan timnya karena terlalu banyak kesalahan di lini belakang.
Kesalahan itu bukan tanpa alasan. Kedisiplinan PSM dan konsistensi sepanjang laga memaksa tim tamu terpeleset. Sejak pra laga, pelatih PSM, Bernardo Tavares sudah memberikan instruksi untuk langsung mematikan ritme permainan Bali United.
Bermain di Stadion Gelora B.J Habibie, Parepare, PSM tampil dengan pertahanan solid sepanjang laga. Meski Serdadu Tridatu menguasai permainan dengan 61% penguasaan bola, serangan lebih efektif justru mampu dilancarkan oleh tim tuan rumah.
5 tembakan tepat sasaran berhasil dilepaskan oleh PSM berbanding hanya 2 tembakan ke gawang yang mampu dihasilkan Bali United. Shape 3-5-2 PSM berhadapan dengan permainan pragmatis Bali United yang mengandalkan skema 4-4-3 mereka.
Serangan cepat PSM yang dimotori oleh Yakob Sayuri dan Rizky Eka membombardir pertahanan Bali United di 25 menit awal laga. Strategi man to man marking tim tamu sukses dibongkar oleh anak asuh Bernardo Tavares.
Kuncinya ada di lini tengah. Daerah kekuasaan Rizky Pellu dan kawan-kawan dieksploitasi terus-menerus oleh Wiljan Pluim, Muhammad Arfan, dan Rasyid Bakri.
Strategi overload digunakan oleh PSM untuk mematikan lini tengah dan sektor sayap lawan. Terutama setelah PSM unggul lewat gol titik putih Everton Mendonca.
Keunggulan jumlah ini juga diimbangi dengan transisi yang berjalan mulus dan disiplin. Dalam hal ini, karakter dinamis Tavares dan fisik prima anak asuhnya sangat terlihat untuk mengatasi permainan konstan Teco yang cenderung mengandalkan pakem 4-3-3 andalannya.
Seringkali Bali United kalah jumlah saat bertahan dari counter PSM maupun ketika melakukan serangan. PSM bukan tanpa celah sebab lini serang mereka seringkali kurang efektif dalam menyelesaikan peluang.
Salah satu contoh di menit 58 dalam kondisi empat versus tiga pemain lawan di sepertiga akhir pertahanan, Everton justru memilih melakukan tembakan langsung dari luar kotak penalti. Padahal, Pluim dan Yakob telah membuka ruang dan berdiri bebas di kedua sisi.
Sedangkan dalam kondisi bertahan, PSM menggunakan formasi lima bek dengan garis pertahanan rendah. Kemudian untuk menyekap serangan Bali United yang sering diinisiasi oleh Irfan Jaya dan Privat Mbarga, PSM memasang jebakan pressing yang dipadukan dengan zona marking pada ruang kosong pertahanan mereka.
Peluang emas Serdadu Tridatu dari sisi sayap hanya mampu dihasilkan Irfan Jaya di menit 35. Praktis hal itu membuat dua motor serangan mereka terisolasi dan memaksa Bali United bergerak lewat tengah atau melakukan crossing langsung ke dalam kotak 16.
Taktik Tavares terbukti efektif sebab orientasi serangan Bali United yang tersentralisasi ke Ilija Spasojevic mampu diredam dengan maksimal. Beberapa kali upaya crossing maupun third man run tak lagi efektif berkat kedisiplinan pertahanan Juku Eja. Kesigapan Reza Arya di bawah mistar juga patut diapresiasi.
Gagal keluar dari tekanan, kesalahan justru dilakukan Brwa Nouri di penghujung laga saat mencoba lepas dari pressing Kenzo Nambu yang baru masuk ke lapangan. Yakob yang muncul dari second line langsung menyambar bola dengan sepakan keras sekaligus mengunci kemenangan untuk PSM.
Sejak gelaran AFC Cup, racikan Tavares cukup menjanjikan. Apakah performa PSM bisa terus konsisten musim ini?