Diogo Dalot adalah salah satu pemain yang paling pesat transformasinya di bawah Erik ten Hag. Pemain berjuluk DaLotty itu, menjadi satu di antara dua pemain non-kiper yang tak tergantikan di 16 laga awal Setan Merah di musim 2022/2023. Selain konsisten, kemampuan pemain asal Portugal dalam hal menyerang maupun bertahan juga mengalami improvement yang baik.
Sering dicadangkan dan terbuang ke AC Milan
Sejak didatangkan Mourinho dari FC Porto pada tahun 2018 silam, Dalot lebih sering duduk di bangku cadangan karena performanya yang inkonsisten. Ditambah kehadiran Aaron Wan-Bissaka ke Old Trafford membuat kans bermainnya semakin menipis.
Saat-saat itu memang Dalot mengalami masalah utama dalam kemampuan bertahannya yang buruk sebagai seorang bek sayap. Hingga Ole Gunnar Solskjaer, manajer Setan Merah saat itu, memutuskan meminjamkannya ke AC Milan agar mendapatkan menit bermain dan meningkatkan permainannya di tahun 2020.
https://twitter.com/utdfocusid/status/1501851445041057794?s=20&t=HLD5VzpWEDjdeoOWkAexRg
Bersama AC Milan, Dalot juga harus bersaing dengan bek-bek yang tak kalah tangguh. Di sana ada Theo Hernandez dan Davide Calabria yang tengah dalam permainan terbaiknya. Namun, Dalot enggan menyerah. Lewat kegigihannya untuk berbenah, oleh Pioli dia diberi 33 kesempatan bermain. Dalot mampu menjawab kepercayaan tersebut dengan mencetak 2 gol dan 3 asis serta membawa Rossoneri finis di peringkat kedua klasemen Serie A 2020/2021.
Ada peran Ralf Rangnick
Kembalinya pemain berusia 23 tahun dari masa peminjaman di AC Milan, ternyata tidak membuat hari Ole tergerak untuk memainkannya. Hingga ketika Ralf Rangnick datang menggantikan Ole di tahun 2021, ia baru mendapatkan menit bermain.
Taktik Rangnick yang kental dengan pressing, permainan cepat, dan mengandalkan pemain sayap dalam membangun serangan ternyata cocok dengan karakter Dalot. Di bawah pelatih Jerman tersebut, Dalot selalu mengisi pos utama sebagai RB menggeser Aaron Wan-Bissaka, Di musim ini kemampuan crossing, pressing, kontrol bola, dan pembuatan keputusannya jauh lebih matang.
Intens melakukan latihan mandiri
Dilansir dari ESPN.com, Diogo Dalot menggunakan liburan musim panas untuk menjalani sesi kebugaran dengan fisioterapis, ahli nutrisi, dan pelatih kebugaran pribadinya. Pemain kelahiran Braga itu ingin menaikkan kelincahan dan kecepatannya untuk agar posisinya tetap aman saat Erik ten Hag datang.
Padahal musim panas lalu Dalot juga sudah dikaitkan akan hengkang ke AC Milan tapi Dalot bersikeras untuk bertahan dan memperjuangkan posisinya. Akhirnya kerja kerasnya dan keputusannya bertahan terbayar tuntas. Ia berhasil mengambil hati Ten Hag dan menjadi pemain yang tak tergantikan di musim ini.
Aktif terlibat penyerangan
https://twitter.com/StatmanDave/status/1585692815798960141?s=20&t=MHc3WZKZvbFe-VAlnrMN2g
Diogo Dalot sebetulnya sudah punya kemampuan menyerang yang baik. Hanya saja masih belum matang dan cenderung sporadis. Di tangan mantan pelatih Ajax Amsterdam itu, Dalot mampu menjalankan penyerangan dengan lebih matang dan terukur.
Dilansir dari ESPN.com, Ten Hag mendorong Diogo Dalot untuk lebih mengandalkan insting menyerangnya dan membiasakan diri masuk ke tengah sebagai gelandang tambahan dalam salah satu fase bermain tim, sehingga ia dapat lebih terlibat dengan aliran bola.
Pemain yang dijuluki Ronaldo sebagai Si Anjing Kecil ini mampu menjalankan arahan Ten Hag dengan baik. Berdasarkan data dari Fbref, Dalot menjadi pemain paling banyak menyentuh bola (731), melakukan passing komplet (493), membawa bola (445), crossing (6) dan melakukan long ball (128) bagi Manchester United di musim ini.
Dalot juga rata-rata melakukan progressive passes sebanyak 3,82 per 90 menit dan terlibat dalam melakukan tembakan sebanyak 2,45 per 90 menit. Ia juga melakukan key passes sebanyak 2,4 kali tiap 90 menit.
Dari heatmap pegerakan Diogo Dalot di sofascore.com menunjukan ia begitu aktif melakukan transisi menyerang dan bertahan. Ia juga terlihat cukup sering bergerak ke sisi tengah untuk menambah jumlah gelandang di sana. Dengan mobilitas dan perannya saat ini tidak heran kalau dia menjadi pemain yang sangat terlibat dalam permainan Setan Merah.
Diogo Dalot dalam 16 laga di semua ajang juga telah menyumbang 1 gol dan 1 asis bagi The Red Devils.
Solid dalam bertahan
Perlahan masalah Dalot dalam bertahan mulai menemukan titik terang. Apa yang ia lakukan di 16 laga kali ini jauh mengalami peningkatan dibandingkan musim-musim sebelumnya. Ia tampak lebih tenang, tidak gegabah, taktik, dan lebih aware dalam menjaga posisinya.
https://twitter.com/utdprop/status/1583547977750417408?s=20&t=HLD5VzpWEDjdeoOWkAexRg
Berdasarkan data dari Fbref, Diogo Dalot menjadi pemain Manchester United yang paling banyak melakukan ball recovery (101), intersep (15) dan block (21). Ia juga menjadi pemain terbanyak kedua melakukan tekel sebanyak 20 kali.
Kemampuan Dalot untuk memenangkan due-duel juga meningkat signifikan musim ini. Persentase ia memenangkan duel udara sebesar 67% dan ground duel di angka 58%.
Dilirik Real Madrid dan Barcelona
Sejatinya kontrak Diogo Dalot akan berakhir di Juni 2023 mendatang. Kabarnya dua klub La Liga, Real Madrid dan Barcelona, tertarik meminangnya. Bagi El Real, Dalot diproyeksikan menggantikan Dani Carvajal, sementara bagi Barca, pemain Timnas Portugal ini bakal mengisi posisi Sergi Roberto.
https://twitter.com/DeadlineDayLive/status/1582721981471825921?s=20&t=MHc3WZKZvbFe-VAlnrMN2g
Namun, selepas Piala Dunia 2022, pihak Setan Merah kabarnya bakal segera menyodorkan kontrak baru bagi DaLotty. Mengingat perannya begitu krusial di bawah permainan Ten Hag.
Diogo Dalot tetap butuh pesaing di sektor bek sayap. Agar ia tidak terlena dengan zona nyaman, terus mau memperbaiki diri dan punya gairah untuk tampil bagus tiap laganya. Aaron Wan-Bissaka bukanlah pesaing idealnya, Setan Merah perlu segera mencari pelapis sepadan di posisi bek sayap. Vamos Diogo Dalot!