5 Daftar Konflik Pemain Versus Pelatih dalam Sepakbola

Pemain versus pelatih, Roberto Mancini bersitegang dengan Balotelli. (Eamonn & James Clarke/The Guardian)
Pemain versus pelatih, Roberto Mancini bersitegang dengan Balotelli. (Eamonn & James Clarke/The Guardian)

Cerita pemain versus pelatih selalu menghiasi dunia sepakbola dengan berbagai kasus-kasusnya yang mengejutkan. Sepatu terbang ke pelipis kiri David Beckham, cekcok Zlatan Ibrahimovic dengan Pep Guardiola, dan terkini konflik antara Cristiano Ronaldo dan Erik ten Hag yang mencapai klimaks.

Deretan perseteruan itu, kemudian seringkali melahirkan adagium “Tidak ada pemain yang lebih besar dari klub” atau “Pelatih bintang versus pemain bintang.” Sebelum Ronaldo, ada sejumlah kasus perseteruan pelatih versus pemain yang juga menggemparkan dunia sepakbola. Berikut daftarnya:

1. David Beckham vs Sir Alex Ferguson

“Saya ada di ruang ganti saat itu. Semua orang terkejut, namun hal-hal seperti ini terjadi di ruang ganti. Bos (SAF) asal menendang sepatu itu. Sayangnya sepatu tersebut terbang dan mengarah ke wajah Beckham,” ungkap Mikael Silvestre pada 2020 lalu. Diego Forlan mengungkapkan hal serupa, menceritakan ketegangan di ruang ganti saat itu pasca kekalahan 0-2 Manchester United atas Arsenal di ajang Piala FA 2003.

Ferguson amat kesal ketika menuju ruang ganti. Fergie dengan hairdryer treatment-nya mengkritik performa buruk Beckham. Beckham membalas dengan umpatan hingga membuat Fergie balik badan, lalu menendang sepatu berjarak 6 meter ke arahnya. Darah bercucuran dari pelipis kiri Beckham hingga Roy Keane dan Ruud van Nistelrooy harus turun tangan.

Fergie kemudian meminta maaf kepada anak asuhnya itu, namun konflik itu ditengarai menjadi pemicu hengkangnya sang mega bintang Old Trafford ke Real Madrid. Akumulasi atas kekesalan Fergie terhadap gaya hidup selebritis Beckham yang semakin menjadi-jadi waktu itu.

2. Ibrahimovic vs Pep Guardiola

Hubungan Zlatan dan Pep sudah memanas sejak keduanya masih bersama di Barcelona. Ibra baru saja hijrah ke Barca dari Inter Milan. Nahas, pada semifinal Liga Champions 2010, justru Barca kalah di tangan Nerazzurri. Pasca laga, Ibra dikabarkan bertengkar hebat dengan sang pelatih. Pemain asal Swedia itu menyebut Guardiola “Tidak punya nyali!”. Menurut keterangan sang pemain, Pep tak merespons kala itu dan langsung pergi tanpa berkata apapun.

BACA JUGA:  Rasisme: Musuh Sepakbola, Musuh Kita Semua

Konfliknya kembali memanas baru-baru ini saat Ibra berbicara soal kiprah dan perkembangan Erling Haaland di Manchester City. “Apakah Guardiola bisa mengembangkan kemampuannya? Tergantung Pep, apa dia ingin membuat dirinya lebih besar dari Haaland atau tidak. Dia mengizinkan saya lebih besar atau sama dengannya,” terang Ibra.

Ia memang terkenal sebagai kritikus Pep sejak lama. Menurutnya, Pep adalah sosok yang menyebabkan perkembangannya di Barca macet. Dalam buku otobiografi sang pemain, ia juga menyebut Pep memiliki ego yang tinggi. Namun Pep membalas dengan santai dan satir atas pernyataan yang dilontarkan Ibra. “Dia benar, ego saya di klub ini melebihi semua orang,” balas Pep.

3. Diego Costa vs Antonio Conte

Antonio Conte dan Diego Costa sebenarnya punya memori indah saat sang pelatih menjalani musim perdananya di Chelsea pada 2016/2017 lalu. Costa sedang tajam-tajamnya dengan 22 gol dan 8 assists untuk The Blues. Di akhir musim keduanya sukses angkat trofi Premier League. Namun ada cerita lain dibalik kesuksesan Chelsea di musim itu.

Costa tidak suka dengan cara sang pelatih dalam aspek manajerial. Menurutnya, Conte terlalu sering menaruh curiga terhadap pemainnya sendiri. Saat itu, Costa mengalami cedera dan memohon izin sang pelatih untuk menepi dari latihan sejenak. Namun, Conte kemudian mendapati penyerangnya itu bolos latihan. Conte semakin naik pitam ketika Costa menyatakan keinginan untuk hengkang dari Stamford Bridge pada bursa transfer musim dingin.

Atletico Madrid dan Tianjin Quanjian adalah dua opsi destinasi selanjutnya dalam keberlanjutan kiprah si pemain. Conte akhirnya melepas penyerangnya itu pada akhir musim setelah menjuarai Premier League. Meski demikian, keduanya tetap saling menaruh rasa hormat atas karakter dan hasil kerja yang dimiliki masing-masing pihak.

4. Adem Ljajic vs Delio Rossi

Ljajic syok ketika mendapat pukulan dari Delio Rossi saat keduanya masih membela Fiorentina pada 2012 silam. Semua berawal saat Ljajic ditarik keluar ketika laga Fiorentina melawan Novara. Kala itu, Fiorentina sedang tertinggal 0-2. Ljajic ditarik keluar padahal laga baru berusia 32 menit. Ljajic memang menunjukkan kekesalannya tapi ia menampik saat dituduh mengumpat dan menghina sang pelatih.

BACA JUGA:  Mengenang Kakek Mengenang Bonek dan Persebaya 

https://twitter.com/CalcioTurkey/status/1443211352932339717

“Jika gambar di TV menunjukkan saya melakukannya, maka saya akan mundur dari sepakbola. Rossi menyerang saya lebih dari satu kali sambil berkata ‘Kamu kotoran, saya akan membunuhmu,” jelas sang pemain. Ljajic saat itu berjalan ke bangku cadangan setelah ditarik. Ia menunjukkan gestur sarkas dengan mengangkat jempol ke atas setelah diganti. Saat baru duduk, Rossi berlari menyerang wajah sang pemain.

Pasca laga Delio Rossi langsung dipecat atas tindakan kekerasannya terhadap pemain. Setelah pertandingan yang berkesudahan 2-2 itu, Presiden Fiorentina, Andrea Della Valle mengumumkan pemecatan Rossi di saat belum memikirkan calon pengganti. Fiorentina menyatakan bahwa mereka tidak akan menoleransi tindakan kekerasan yang ada di lingkungan klub.

5. Mario Balotelli vs Roberto Mancini

Berbicara soal Balotelli, sudah banyak rangkaian kisah tentang kebengalan pemain berkebangsaan Italia tersebut. Sifat dan karakternya itu yang juga membuat kariernya meredup dari level tertinggi saat masih berseragam Manchester City. Ketegangan muncul sejak keduanya sama-sama berseragam The Citizen. Mancini tidak puas dengan performa Balotelli yang kurang maksimal di sesi latihan.

Perseteruan keduanya pecah ketika Balotelli melancarkan tekel keras terhadap Scott Sinclair usai kehilangan bola. Mancini berteriak ke arah sang pemain dan mencoba mengeluarkannya dari lapangan. Kemarahan memuncak saat Mancini akhirnya menarik kaos Balotelli dan harus dipisahkan oleh Brian Kidd dan Massimo Battara. Tak sampai di situ, Mancini juga geram ketika Super Mario meminta dijual ke AC Milan pada musim dingin 2013 silam.

Yang paling fenomenal, tentu ketika laga pramusim Manchester City kontra LA Galaxy pada 2011. Balotelli mendapat peluang emas di depan gawang, tapi justru melakukan trik back heel tidak perlu yang membuat bola melebar. Balotelli dikecam habis-habisan karena dinilai tidak menghormati lawan, tak terkecuali mengecewakan Roberto Mancini.

Pertarungan ego dan kepentingan pelatih versus pemain dalam sebuah skuad akan selalu muncul di tengah ketatnya persaingan kompetisi sepakbola. Namun, sudah sepatutnya tidak boleh ada siapapun yang merasa lebih besar dari klub. Konflik Cristiano Ronaldo kontra Erik ten Hag menambah daftar perseteruan antara pelatih versus pemain dalam sejarah skuad Manchester United. Menurutmu, konflik siapa yang paling mengejutkan dan berpengaruh besar terhadap performa tim?

Komentar