Bundesliga adalah ladang yang subur bagi pesepak bola berbakat Asia. Dari Cha Bum-kun, Shinji Kagawa, Son Heung-min, dan puluhan nama lainnya tumbuh dan mekar dengan sempurna di tanah Jerman. Bahkan keterlibatan pemain asia di Bundesliga adalah tertinggi di antara 4 liga top Eropa lainnya. Berdasarkan data dari Opta Sport, sejak 1998-2019 total ada 64 pemain Asia yang bermain di Liga Utama Jerman dan tampil di 3.926 laga dan mencetak 426 gol.
Lantas mengapa Bundesliga banyak dihuni pesepak bola asia?
Faktor sejarah
Pada tahun 1960, Dettmar Cramer, mantan pelatih Bayern Munchen, melatih Timnas Jepang untuk persiapan Olimpiade Tokyo 1964. Ia bahkan dijuluki sebagai “Bapak Sepakbola Jepang karena jasanya yang mampu merevolusi sepakbola Negeri Samurai.
Kemudian ada peran Dieter Schulte yang melobi pemerintah Korea Selatan untuk membebaskan Cha Bum-kun dari bebas militer agar bisa bermain di Jerman.
https://twitter.com/FIFAcom/status/905736663237844992?s=20&t=3wl6jUQ0L4–ozvmw_h43g
Selain dua orang tersebut ada beberapa pelatih top Bundesliga lainnya di era 60-80an yang punya andil besar untuk mempromosikan para pemain Jepang dan Korea Selatan untuk mentas di Bundesliga.
Ekosistem yang ramah bagi pemain Asia
https://twitter.com/theafcdotcom/status/1261227512459395072?s=20&t=3wl6jUQ0L4–ozvmw_h43g
Liga Jerman meskipun acap kali dilabeli sebagai “Liga Petani” ternyata mempunyai ekosistem kompetisi yang ramah dengan pemain Asia. Terutama dalam hal regulasi dan mulai lunturnya sentimen buruk pada orang Asia.
Di Jerman juga tak ada batasan untuk pemain asing yang ingin berkarir di Bundesliga. Meski sejak musim 2008/09, mulai diberlakukan aturan baru bahwa klub-klub Bundesliga harus mengorbitkan 8 pemain dari akademi Jerman. Berbeda dengan di La Liga dan Serie A yang ada batasan khusus untuk pemain non Uni-Eropa. Sementara Liga Inggris sebetulnya tidak ada batasan tertentu hanya saja syarat-syarat yang harus dipenuhi pemain Asia cukup rumit. Belum lagi ada urusan Brexit dan lain-lain Selain dua hal itu, Bundesliga juga memberi jaminan untuk sukses lebih besar dibandingkan liga-liga top Eropa lainnya ketika memulai karier sepakbolanya.
“Akan ada lebih banyak pemain Asia yang datang ke Bundesliga, sebab mereka bisa lihat sendiri bagaimana pemain Jepang dan Korea Selatan bisa sukses di tim-tim besar Jerman,” ujar Cha Bum-kun di laman resmi Bundesliga
Perluasan market di Asia
Menjamurnya talenta Asia terutama Jepang dan Korea di tanah Jerman ternyata tidak lepas dari aspek komersil. Pasalnya pamor Bundesliga di Asia masih kalah jauh dibandingkan Liga Inggris, Spanyol dan Serie A. Maka dari itu strategi Bundesliga untuk menggaet fans dan perluasan pasar adalah banyak mendatangkan pemain dari wilayah Asia.
Learn from the best league. Strategi bisnis Bundesliga ini keren. Pendekatan ke pasar Asia dengan Konten dengan narasi storytelling, bikin Bundesliga sebagai Home to Asian Players #WFSAsia pic.twitter.com/9eYs2Pc7YH
— Viola (@veeola) April 29, 2019
Asia adalah market terbesar di dunia sepakbola. Banyak basis-basis fans terbesar klub Eropa ada di benua ini. Dengan mendatangkan pemain merupakan pasar terbesar bagi dunia sepakbola. Klub yang memiliki pemain dari negara tertentu pastinya dapat memperluas pasar mereka dan memiliki keuntungan yang besar dari sisi pemasukan salah satunya dari penjualan merchandise dan penjualan hak siar.
Karakter kuat pemain Asia
Bundesliga punya gaya main yang relatif akomodatif dengan pemain Asia. Tidak terlalu mengutamakan fisik seperti Liga Inggris dan mengedepankan teknik ketika bermain. Buktinya sudah banyak pemain Asia yang sukses berkarier di sini dan tak jarang ketika hijrah ke liga lainnya justru mengalami penurunan performa seperti yang dialami Shinji Kagawa dan Takumi Minamino.
Selain karena harganya tidak semahal pemain-pemain Amerika Latin atau Afrika, karakter pemain Asia terutama Korea dan Jepang yang pekerja keras, disiplin, tidak aneh-aneh dan lebih kolektif ketika bermain menjadi hal yang disukai oleh klub-klub Jerman. Jarang terdengar pemain Asia Timur terlibat ribut perpanjangan kontrak, rewel ingin pindah klub atau melakukan tindakan indisipliner lainnya.
Sehingga tidak mengherankan kalau Jepang menjadi negara non Eropa dengan jumlah pemain terbanyak yang tampil Bundesliga 2022/2023 dengan 9 pemain. Diikuti Korea Selatan dengan 2 pemain, Filipina 1 pemain, Australia 1 pemain dan Iran 1 pemain.
Bagaimana peluang negara-negara asia tenggara khususnya Indonesia?
Dilansir dari dw.com, Bundesliga masih memprioritaskan negara-negara Asia Tenggara sebagai market untuk penayangan liga. Bundesliga belum sampai ke taraf merekrut pemain-pemain layaknya negara-negara di Asia Timur untuk digunakan sebagai sarana promosi.
Di musim ini hanya ada satu pemain asal Filipina yang berlaga di sana yaitu, Gerrit Holtmann, yang membela FC Bochum. Ia bisa bermain di Bundesliga juga karena lahir dan besar di sana, bukan melalui program khusus seperti yang dilakukan Bundesliga di kawasan Asia Timur.
(Sumber: fourfourtwo.com, The Flanker.com, dw.com)