Blessing in Disguise: Berkah dari Bencana Luke Shaw

Pekerjaan apa yang paling sulit dalam hidup? Bukan, bukan menjadi jomblo akut dalam waktu yang lama. Pekerjaan paling sulit adalah bersyukur, terutama ketika musibah terjadi. Ketika bahagia, rasa syukur dengan mudah lolos dari mulut. Ketika kemalangan datang, rasa syukur terpendam jauh di dasar hati.

Rasa syukur adalah citra diri manusia, menggambarkan kedalaman hati kita ketika menikmati kehidupan, bahkan kesusahan. Jadi, tidak aneh apabila rasa syukur juga berkelindan dengan sepak bola. Toh, melalui sepak bola, kita bisa melihat beragam sisi kehidupan manusia.

Di dalam sepak bola yang penuh dengan kontak fisik, cedera menjadi hal yang muskil untuk dihindari. Contoh terakhir adalah cederanya Luke Shaw ketika Manchester United dijamu PSV Eindhoven di ajang Liga Champions Rabu dini hari. Cedera double leg fracture kemungkinan bakal memaksanya menepi hingga akhir musim. Melihat anak asuhnya cedera parah, Louis van Gaal berkomentar, “The boy is in his second season and he has been playing fantastic. And now this happens.” Begitulah kehidupan, Meneer. Ketika sedang “bahagia”, kehidupan akan mengingatkanmu melalui “kemalangan” dengan mesra.

Sedikit mundur ke belakang, Arsenal juga sempat dalam keadaan chaos ketika Per Mertesacker dan Lurent Koscielny cedera sebelum laga “berat” menjamu Liverpool. Callum Chambers, bek muda, harus berduet dengan Gabriel Paulista, bek baru. Maka jadilah, penampilan ala kadarnya—kalau enggan menyebut sungguh buruk—ditunjukkan Chambers di babak pertama. Kemalangan datang tanpa diundang.

Di sinilah kualitas rasa syukur kita diuji. Melihat Shaw cedera parah, apakah fans United masih bisa mengelus dada dan bersyukur, “Everything will be okay”? Apakah fans Arsenal bisa bersyukur ketika melihat Chambers, bek “bau kencur”, menggantikan Bos Koscielny?

BACA JUGA:  Turki: Kuda Hitam yang Nasibnya di Ujung Tanduk

Pembaca, mari kita lihat lewat sudut lain. Cederanya Koscielny dan Mertesacker memberi panggung terbaik bagi duet masa depan Arsenal. Memang, Chambers sukses membuat Gooners sedunia jantungan. Namun, pada akhirnya Chambers mampu memperbaiki penampilan di babak kedua dan mengakhiri laga dengan clean-sheet. Belum lagi bagi Gabriel Paulista, cederanya dua bek senior seperti menjadi blessing in disguise baginya. Ya, berkah di balik musibah. Sejak tampil melawan Liverpool, Gabriel Paulista selalu menjadi pilihan utama. Bermain sangat solid, mencatatkan 3 clean-sheet, dan menunjukkan partnership yang padu dengan Koscielny. Bagi fans United, Shaw yang cedera jelas berita buruk. Namun, menepinya Shaw akan memberikan jalan kepada Marcos Rojo atau bahkan Donald Love untuk unjuk gigi sebagai first team player.

Sekali lagi, memang bukan pekerjaan mudah untuk bersyukur dalam setiap musibah. Untuk belajar bersyukur, kita bisa menengok buah pikiran Quraish Shihab. Menurut ayahanda dari Najwa Shihab tersebut, ada tiga cara bersyukur. Pertama, syukur dengan hati, yaitu kepuasan batin akan anugerah. Artinya, kita menyadari sepenuhnya bahwa semua anugerah berasal dari Tuhan tanpa mengeluh semisal kemujuran hanya seujung kuku. Rasa sukur ini juga mengajarkan bahwa malapetaka juga berasal dari Tuhan. Sadari bahwa bisa saja kemalangan yang menimpa Shaw bisa lebih buruk, misalnya.

Rasa syukur kedua adalah syukur dengan lidah, artinya mengakui anugerah dan memuji Tuhan sebagai pemberi. Lewat menyebut “alhamdulillah” yang juga disebut “al lil-istighraq” yang bermakna “keseluruhan”, artinya kita mengembalikan semua pujian kepada yang berhak, yaitu Allah Swt. Seberapa pun beratnya sebuah kemalangan, akan menjadi wujud kualitas kita sebagai manusia untuk tetap bersabar dan mengucapkan, “Terima kasih Tuhan. Rencanamu selalu akan indah pada waktunya.”

BACA JUGA:  Robin van Persie dan Kisah Getirnya di Inggris

Rasa syukur ketiga disebut syukur dengan perbuatan. Artinya, sebagai individu, kita menggunakan nikmat anugerah sebagai suatu landasan penciptaan. Setiap anugerah harus direnungkan dan dikembangkan, salah satunya dengan perbuatan bisa berupa memberi kepada sesama atau bekerja dengan lebih giat.

Melihat cedera dan kemalangan dalam sepak bola, akan menjadi sesuatu yang luar biasa apabila kita mampu menyadari bahwa kemalangan pun asalnya dari Tuhan dan menerimanya tanpa mengeluh, lalu bersyukur dengan ikhlas lewat gerak bibir, dan memaksimalkan setiap kesempatan yang datang di balik kemalangan dengan bekerja lebih keras.

Pada akhirnya, makna bersyukur dalam sepak bola adalah menikmati setiap halangan dan memaksimalkan kesempatan di baliknya menjadi suatu anugerah, bagi diri sendiri dan sesama.

 

Komentar
Koki @arsenalskitchen.