Carlos Manuel dos Santos Fortes menjelma sebagai striker mematikan di Liga Indonesia. Label eks penggawa Timnas Portugal U-20 sempat membuat namanya dieluh-eluhkan saat pertama kali mendarat di Arema musim lalu. Dihujam kritik saat awal musim karena tumpul, Fortes merespons kritikan tersebut melalui koleksi golnya untuk tim Singo Edan.
Torehan 20 gol dalam semusim bersama Singo Edan membuat namanya melambung dan jadi komoditas panas yang patut diperebutkan. Terkini, Si Gimbal dari Portugal telah mengoleksi 3 gol dan 1 assist bersama PSIS Semarang di ajang Piala Presiden.
Lahir di Lisbon, Portugal 27 tahun silam, Fortes mengawali karier profesional bersama Racing de Santander di divisi empat Liga Spanyol. Ia juga pernah berseragam SC Braga B dan mencetak 11 gol untuk klub Portugal tersebut.
Tinggi, kekar, besar, dengan rambut dreadlocksnya menjadi bekal Fortes untuk mengintimidasi bek lawan di Liga Indonesia. Namun, bukan itu saja yang menjadi kekuatan juru gedor Laskar Mahesa Jenar.
Posturnya mungkin mengingatkan kita terhadap sosok Romelu Lukaku sebagai striker murni nomor 9. Namun tak hanya dari segi fisik, Fortes tajam di depan dan aktif mencari ruang untuk meneror lawan. Fortes acapkali bergerak turun ke bawah untuk menjemput bola, menyamping membuka ruang, dan juga kreatif menciptakan peluang.
Almeida, pelatih Arema FC pernah menyebut Fortes sebagai pemain versatile yang mampu beroperasi dari berbagai lini di depan. Duetnya bersama Marukawa di PSIS, kini digadang-gadang menjadi duo mematikan dan wajib diwaspadai bek lawan. Akankah Cak Sodiq bisa terus moncer bersama Laskar Mahesa Jenar?