“Waka Waka”: Sihir Shakira di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Shakira dalam video klip Waka Waka. (Pinterest)
Shakira dalam video klip Waka Waka. (Pinterest)

Shakira dan lagunya di Piala Dunia 2010 tak akan lekang oleh waktu. Mulai 1998, FIFA memutuskan beralih ke artis global yang mampu memikat masyarakat dunia ke pentas Piala Dunia lewat official song turnamen. Ricky Martin dengan The Cup of Life atau dalam bahasa latin berjudul La Copa de la Vida resmi menjadi penyanyi internasional pertama yang mengisi soundtrack Piala Dunia.

Berikutnya terus berjalan dengan Boom oleh Anastacia pada gelaran Piala Dunia 2002, hingga yang paling meledak dan membekas di telinga masyarakat dunia adalah “Waka Waka (This Time for Afrika)” yang dilantunkan oleh Shakira dalam Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Terhitung satu bulan sebelum riuh penonton dan vuvuzela menyambut Siphiwe Tshabalala sebagai pencetak gol pertama di Piala Dunia 2010, lagu “Waka Waka” resmi dirilis dan menjadi pemanas ueforia pesta akbar sepakbola empat tahunan tersebut. “Waka Waka” termasuk dalam album Listen Up! Piala Dunia 2010 dan untuk pertama kali dikumandangkan secara langsung saat opening ceremony di Stadion Johannesburg.

“Waka Waka” memang dibuat khusus untuk Piala Dunia 2010. Akan tetapi, lirik “this time for africa” tampaknya tidak menjadi penghalang agar lagu ini terus berkumandang di ajang sepakbola apapun yang sedang ramai dirayakan. Belum pernah ada yang mampu menandingi taraf kesuksesan “Waka Waka” sebagai lagu resmi Piala Dunia.

Pun juga lagu “We Are One” – Pitbull (2014) atau “Live it Up” yang dibawakan oleh Nicky Jam feat. Will Smith & Era Istrefi pada 2018 di Rusia, masih belum mampu menggantikan daya tarik eksotis dari “Waka Waka”.

“Saya dibesarkan dengan mendengarkan musik yang sangat dipengaruhi oleh musik Afrika,” ungkap Shakira dalam sebuah wawancara dengan YouTube pada 2010 silam. Dalam video klipnya, Shakira juga membawa sentuhan budaya Afrika dengan tarian, aksesoris, dan pernak pernik warna-warni lain yang lekat dengan masyarakat Benua Hitam. “Waka waka” sendiri adalah slang dari Kamerun yang dalam bahasa Inggris berarti “do it“.

BACA JUGA:  Pemain Keturunan Suriname yang Bersinar di Belanda

Shakira dalam produksi lagu “Waka Waka” berkolaborasi dengan Freshlyground, sebuah band Afro-fusion yang berasal dari Cape Town, Afrika Selatan. Sontak lagu itu langsung merangsek ke posisi teratas hits terpopuler di 15 negara dan menjadi salah satu single terlaris sepanjang masa. “Waka Waka” tercatat telah diunduh sebanyak lebih dari 15 juta kali oleh masyarakat dunia dan dinobatkan sebagai salah satu lagu Piala Dunia terbaik oleh Billboard, MLS Soccer, Remezcla, dan Washington Post.

12 tahun setelah perilisan video klipnya di YouTube, “Waka Waka” kini telah mencapai 3.2 miliar views dan akan terus bertambah. “Waka Waka” mewakili semangat dan kekuatan dari para penggawa di lapangan, kegembiraan saat menyaksikan aksi-aksi olah bola kelas dunia, serta dinamisme dan energi yang tersalurkan antara penonton dan pemain sehingga secara keseluruhan melambangkan sepakbola yang bersifat universal.

Chorus pada lagu ini sendiri mengambil referensi dari musik tahun 1986 dari grup musik asal Kamerun, Golden Sounds. Lagunya yang berjudul “Zamina mina (Zangalewa)” diadaptasi dengan aransemen baru di lagu “Waka Waka”.

Ada peran TikTok dan Instagram Reels dalam pelestarian lagu “Waka Waka”. Kira-kira sudah berapa kali kamu melihat cuplikan pertandingan di TikTok atau Instagram Reels dengan iringan lagu “Waka Waka”? Selain dapat ditemui dalam cuplikan sepakbola, lagu asli dari bagian chorus-nya, “Zamina mina (Zangalewa)” kemudian dapat ditemui dalam beberapa video komedi, meme, dan klip-klip pendek lain di media sosial. Terlepas dari masalah plagiasi yang menyeret Shakira dan FIFA akibat kesamaan lirik dan nada, “Waka Waka” tetap fenomenal di berbagai generasi penikmat sepakbola.

Masalah lain juga mengiringi “Waka Waka” ketika lagu tersebut meledak di pasaran. Sebagian masyarakat dan musisi lokal di Afrika Selatan melayangkan kritik terhadap pemilihan aktor non-Afrika pada upacara pembukaan Piala Dunia 2010, alih-alih mengangkat nama-nama artis setempat yang lebih representatif.

Di sisi lain, hits “Waka Waka” juga membuat Shakira menemukan cinta melalui Piala Dunia. Di waktu yang bersamaan saat Piala Dunia 2010 berlangsung, ia meluncurkan kampanye bersama UNICEF untuk menjual kaos “Waka Waka” di Mango Store yang tersebar di seluruh dunia.

Mayoritas keuntungan dari penjualan kaos itu digunakan untuk pendanaan South Africa East Observatory School yang siswanya terdiri dari 60 persen anak yatim piatu atau terlantar akibat perang, serta 20 persen lainnya kehilangan orang tua karena AIDS. Sementara sisa dana lainnya disumbangkan ke sejumlah sekolah di Afrika Selatan melalui Barefoot Foundation.

Jauh sebelum perceraiannya dengan Gerard Pique, momen pembuatan video klip “Waka Waka” juga menjadi saksi kisah cintanya dengan bek Barcelona tersebut. Piala Dunia sebagai ajang terbesar sepakbola akan selalu identik dengan cerita-cerita berkesan yang mengiringinya. Menjelang Piala Dunia 2022 Qatar, lagu “Hayya Hayyaa (Better Together)” telah diluncurkan sebagai official soundtrack. Menurutmu, apakah “Hayya Hayya” bisa menyaingi “Waka Waka”?

 

Komentar