Si Anak Ajaib adalah julukan yang pernah disematkan kepada Andakara Prastawa Dhyaksa. Prastawa memang menjalani debutnya sebagai pemain basket dengan penuh keajaiban.
Pada debutnya, ia sukses membawa Aspac Jakarta menjuarai IBL pada tahun 2012/2013. Tak berhenti disitu, ia juga menjadi peraih Rookie Of The Year dan masuk dalam Six Man Of The Year. Raihan tersebut memang pantas didapatkan oleh Prastawa muda.
Prastawa memang lahir dari keluarga basket. Ibu dan bapaknya adalah pemain basket profesional. Bahkan Ibunya, Julisa Rastafari merupakan point guard andalan Timnas Basket putri Indonesia yang mampu mengantarkan timnas meraih medali perak basket pertama kali dalam sejarah SEA Games pada tahun 1991. Sementara sang ayah, Rastafari Horongbala merupakan salah satu pemain kenamaan pada era 70-80an dan kini menjadi salah satu pelatih Indonesia tersukses hingga hari ini.
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya memang benar adanya. Skil handling ball dan kecepatan ia warisi dari Ibunya. Sementara akurasi tembakan yang tinggi merupakan warisan dari sang ayah. Bahkan berkat akurasi tembakannya yang mumpuni ia sering kali dijuluki Stephen Curry-nya Indonesia.
Tahun 2022 banyak yang menilai si anak ajaib ini telah habis dan sudah tidak layak bermain di timnas basket lagi, Hal itu dikarenakan pada laga awal SEA Games 2022, ia tampil kurang maksimal.
Namanya juga anak ajaib. Di tengah sentimen negatif yang tertuju padanya ia justru mampu membawa Timnas Basket Indonesia meraih medali emas SEA Games untuk pertama kali. Bahkan menjelang final, ia merupakan salah satu penyumbang poin terbanyak bagi skuad timnas basket.
Meskipun sudah menjadi ayah, tentu istilah anak ajaib masih akan melekat kepadanya. Keajaibannya akan terus dinantikan dan dibutuhkan oleh timnas ataupun klubnya saat ini, Pelita Jaya. Kalau di sepakbola Indonesia, siapakah yang pantas dijuluki Si anak ajaib saat ini?