Bukayo Saka: Peluru yang Dibutuhkan Arsenal

Bukayo Saka: Peluru yang Dibutuhkan Arsenal

Sejak pertengahan musim ini, Arsenal ditangani oleh mantan pemainnya di tahun 2011-2016 lalu, Mikel Arteta. Lelaki Spanyol itu dilantik sebagai pelatih buat menggantikan kompatriotnya, Unai Emery, yang dipecat pihak manajemen gara-gara performa jeblok yang diperlihatkan Mesut Özil dan kawan-kawan.

Kedatangan Arteta yang sempat menjadi asisten Pep Guardiola di Manchester City amat ditunggu-tunggu oleh pendukung fanatik The Gunners. Datang di momen yang buruk membuat kerja Arteta tidak mudah. Ibarat sebuah mobil, masalah Arsenal ada di bagian paling sentral yaitu mesin.

Debut kepelatihan Arteta berlangsung pada saat Boxing Day lalu melawan Bournemouth. Laga berakhir sama kuat 1-1, tapi dari segi permainan, ada hal positif yang diperlihatkan Arsenal besutan Arteta.

Perlahan tapi pasti, The Gunners mulai sanggup mengepak poin demi poin, walau tak selalu berupa kemenangan, guna mengerek posisi mereka di papan klasemen. Hingga tulisan ini dibuat, Arsenal duduk manis di peringkat kesembilan Liga Primer Inggris dengan koleksi 37 poin. Kans untuk beroleh tiket ke ajang Liga Europa masih terbuka lebar. Bahkan dengan sedikit keajaiban, lolos ke Liga Champions juga memungkinkan.

Kendati memperlihatkan progresi, Arteta juga memiliki banyak masalah yang kudu diselesaikan. Salah satu yang paling mengganjal dalam kurun dua bulan terakhir adalah krisis bek kiri yang dialami kubu Meriam London.

Sepasang bek kiri Arsenal yakni Sead Kolasinac dan Kieran Tierney didera problem kebugaran. Dokter malah memvonis keduanya harus absen sampai Maret mendatang. Situasi tak enak ini membuat sang pelatih muda memutar otak. Dirinya pun mengobok-obok tim U-23 dan memberi tiket promosi ke tim utama kepada Bukayo Saka, penggawa berumur 18 tahun yang sejatinya berposisi sebagai winger kiri.

BACA JUGA:  Victoria Concordia Crescit: Dari Arsenal Untuk Dunia

Sebelum dimainkan Arteta di posisi tersebut, Emery dan pelatih interim Arsenal, Freddie Ljungberg, juga pernah menurunkan Saka sebagai bek kiri. Hal ini membuat Arteta merasa yakin bahwa Saka adalah pilihan yang tepat guna mengisi kekosongan di area krusial itu.

Pemain dengan nomor punggung 77 ini menjadi pilihan utama Arteta sebagai bek kiri sambil menunggu Kolasinac dan Tierney pulih dari cederanya. Di pertandingan melawan Newcastle United dua pekan lalu (16/2). Berlaga di Stadion Emirates, The Gunners sukses membungkam The Magpies dengan kedudukan mencolok 4-0 sekaligus menyudahi tren seri di empat laga beruntun Arsenal sebelumnya.

Dalam partai tersebut, Saka menyumbang sebiji asis bagi gol yang dilesakkan Nicolas Pepe. Dalam prosesnya, ia melewati pemain baru Newcastle yang dipinjam dari Internazionale Milano, Valentino Lazaro, dengan cara mengolonginya atau beken disebut ‘nutmeg’ sebelum mengirim umpan terukur yang kemudian disambut Pepe. Saka sendiri beroleh predikat Man of The Match dari laga tersebut.

Kepercayaan Arteta rupanya sukses dijawab Saka dengan cara paripurna. Di sejumlah laga, ia memamerkan aksi yang mengundang decak kagum suporter. Tak heran bila kini namanya makin sering dibicarakan. Publik bahkan meyakini bahwa Saka bisa menjadi tulang punggung Arsenal di masa yang akan datang.

Berdasarkan data Transfermarkt, Saka telah merumput di 27 pertandingan. Meliputi Liga Primer Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan Liga Europa. Ia juga menyumbang 3 gol dan 9 asis. Akui saja, catatan itu sangat impresif buat pemuda seusianya, bukan?

Walau banjir pujian, Saka tak ingin besar kepala. Sosok kelahiran Ealing itu ingin terus membuktikan dirinya sebagai figur dengan potensi apik dan bisa menjadi andalan Arsenal. Kabar terakhir menyebutkan jika The Gunners enggan kehilangan salah satu berlian mudanya ini. Kontrak jangka panjang dengan nominal gaji yang pantas pun sudah disiapkan pihak manajemen agar Saka bertahan lama di Stadion Emirates.

BACA JUGA:  Harapan yang Hadir Kembali Bagi Sergi Roberto

Di tengah mejannya meriam Arsenal dalam beberapa musim pamungkas, Saka hadir bak peluru dengan daya ledak luar biasa yang siap ditembakkan untuk menghancurkan segala rintangan.

Bila Kolasinac dan Tierney sembuh, pendukung Arsenal tak sepatutnya khawatir akan kehilangan kesempatan menyaksikan penampilan sang penggawa muda.

Arteta dengan segala pengetahuan yang ia miliki, sudah pasti mempunyai pilihan dan strategi buat memaksimalkan kemampuan Saka di posisi lain, termasuk mendorongnya ke pos winger meski di situ bercokol nama Pierre-Emerick Aubameyang, Gabriel Martinelli, Pepe sampai Joe Willock. Lagi pula, menyia-nyiakan bakat seelok Saka adalah sebuah kejahatan besar.

Komentar