Makna 100 Gol Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo mencetak dua gol kemenangan atas Bayern Munchen. Dua golnya membalas satu gol yang dicetak oleh Arturo Vidal di babak pertama.

Gol tersebut tidak hanya berarti kemenangan bagi Real Madrid, tapi juga penting untuk dirinya. CR7 mencetak rekor sebagai pemain pertama yang mencetak 100 gol di kompetisi Eropa.

Pencapaian yang sulit untuk disaingi oleh siapa pun. Jika pun Lionel Messi, pemain yang kerap diperbandingkan dengannya mencetak 100 gol pula di Eropa, entah tahun ini atau tahun depan, Ronaldo tetap lebih dulu mencapainya.

Benar, Ronaldo lebih tua ketimbang Messi. Dia lebih dulu bermain di Liga Champions. Tapi, pemain berdarah Portugal tersebut juga punya apologi lain yang tidak kalah hebat.

Dia mengawali kariernya sebagai sayap kanan, baik di Sporting Lisbon maupun Manchester United. Ketika kemampuan mencetak golnya terus membaik, baru Ronaldo mulai diberi tempat bermain di posisi penyerang tengah.

Tapi, di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, dia tidak selalu memperoleh kenyamanan sebagai Target Man. Ada Wayne Rooney, Dimitar Berbatov, dan Carlos Tevez yang juga bisa dipercaya di posisi itu dan diberi peran sebagai pencetak gol Setan Merah.

Baru, ketika hijrah ke Real Madrid, Ronaldo lebih sering menjadi penyerang tengah. Ini memberinya kesempatan lebih besar mencetak gol dan itu dibuktikan dengan pencapaiannya mencetak 100 gol di Eropa, selain tentu torehan golnya yang menakjubkan di La Liga Spanyol.

Ronaldo, meski jarang untuk dibicarakan, sejatinya adalah satu dari sedikit pemain yang bisa bermain di lebih dari satu posisi sama baiknya. Laga debutnya di Manchester United, dia bermain di sisi kiri, dengan keleluasaan untuk berpindah sisi. Lalu, dia permanen di posisi gelandang kanan.

BACA JUGA:  Dua Kali Cedera Parah, Dia Tetap Boaz yang Kita Kenal di Tahun 2004

Dia bisa didorong lebih ke depan dan kemampuannya mencari ruang di area pertahanan lawan membuatnya dipercaya sebagai penyerang tengah.

Ia mempunyai kemampuan dasar yang dimiliki oleh mereka yang sejak muda memang bermain sebagai penyerang. Salah satu pemain terbaik dalam hal memanfaatkan sekecil ruang adalah Filippo Inzaghi. Golnya tidak super, tidak perlu salto, tapi dia mencetak banyak gol dan itu ditakuti oleh siapa pun.

Walaupun kita sering tidak menyukai atau menghujat perangai Ronaldo yang egois, tapi sejatinya sifat buruk itulah yang tampaknya memberi dorongan bagi CR7 untuk terus bisa mengembangkan kemampuannya.

Dia menyadari bahwa publik beberapa tahun belakangan ini sangat gandrung dengan statistik. Pemain terbaik kerap dinilai dari catatan gol dan asis. Oleh karenanya, Ronaldo perlu mencetak gol, sebanyak yang dia bisa lakukan.

Kekuatan kaki kanan dan kirinya sama bagusnya. Dia punya sundulan akurat nan kuat disertai kemampuan melompat yang hebat. Tapi, itu semua tidak akan banyak berarti tanpa kelihaian mencari ruang, utamanya di kotak 16 besar.

Inilah atribusi yang kini semakin melengkapi Ronaldo. Dia sudah memilikinya sejak bertahun-tahun lalu dan kini semakin luar biasa.

Anda melihat gol keduanya ke gawang Manuel Neuer? Anda pasti akan menyalahkan Juan Bernat karena gagal menjaganya. Tapi, Ronaldo tak hanya mengelabui Bernat. Dia tahu betul bagaimana berhadapan dengan empat bek handal dan satu tembok di bawah mistar.

Sebelum gol Ronaldo, Neuer setidaknya membuat lima penyelamatan penting. Dan gol terjadi justru melalui celah di antara kaki Neuer. Ronaldo tahu jangkauan tangan dan kaki Neuer, tapi celah kakinya kerap sulit untuk ditutup. Di situ dia lalu meletakkan bola dan membawa Madrid menang di Allianz Arena.

BACA JUGA:  Siapa yang Diuntungkan dan Dirugikan Akibat Hukuman Transfer Real Madrid dan Atletico Madrid

Di usianya yang menua, atribusi ini akan membuat Ronaldo bisa bermain lebih lama lagi. Dia akan menjelma seperti Zlatan Ibrahimovic yang semakin tua semakin tajam atau mungkin akan melampaui apa yang dicapai Zlatan.

Itu semua mungkin, karena dia adalah seorang Cristiano Ronaldo. Orang yang akan terus memacu dirinya mencapai level yang lebih tinggi dan terus lebih tinggi.

Sifat egois tampaknya tak selalu buruk, itu bisa memacumu untuk bekerja keras demi mencapai performa yang sebelumnya tak pernah dibayangkan bisa dicapai oleh manusia.

Selamat Ronaldo!

Komentar
Akrab dengan dunia penulisan, penelitian, serta kajian populer. Pribadi yang tertarik untuk belajar berbagai hal baru ini juga menikmati segala seluk beluk sepak bola baik di tingkat lokal maupun internasional.