Pelatih Johor Darul Ta’zim, Benjamin Mora bisa dibilang menjadi suksesor sepadan bagi Mario Gomez yang hengkang ke Persib Bandung pada tahun 2015 silam. Benjamin Mora dipromosikan ke tim utama setelah pada musim sebelumnya melatih tim JDT II yang berada liga level 2, Malaysia Premier League.
Prestasi pria bernama lengkap Benjamin Mora Mendivil itu terbilang sangat mentereng bersama skuad Harimau Selatan. Total ia memimpin dalam 44 laga dan hanya 2 kali kalah.
Ia juga mampu membawa JDT meraih 4 trofi juara Liga Super Malaysia, 1 trofi Malaysia Cup dan membawa JDT ke fase gugur Liga Champions Asia 2022/2023.
Pria kelahiran Meksiko itu dikenal sebagai pelatih yang suka dengan gaya bermain menyerang. Ia punya formasi andalan 4-3-3 tiap kali bertanding. Dengan taktik yang jitu dan dukungan pemain yang mumpuni, tentu tidak heran apabila JDT begitu digdaya dalam 6 tahun terakhir.
Benjamin memang lahir dari keluarga olahraga. Sang Ibu, María Antonieta Mendívil yang merupakan atlet voli nasional Meksiko pada era 70-an. Sementara sang ayah, Benjamín Mora Mercado, adalah seorang promotor olahraga gulat.
Pria berusia 43 tahun tersebut pada usia muda mengawali kariernya sebagai pemain bola di sebuah klub lokal Meksiko, Fuerzas Básicas de Tijuana. Namun kariernya sebagai pemain tidak begitu gemilang, lantas ia mencoba menjadi asisten pelatih di klub C.F. Pachuca.
Kariernya semakin moncer ketika meraih lisensi kepelatihan UEFA Pro. Ia melanjutkan petualangannya ke klub kaya raya asal Malaysia, Johor Darul Ta’zim pada tahun 2015.
Namun kebersamaan Benjamin Mora bersama JDT harus berakhir pada 27 Juli 2022. Berdasarkan informasi yang didapat, Benjamin memutus kontrak karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan di negaranya Meksiko.
Tentu ini menjadi tantangan besar bagi JDT karena baru akan menjalani putaran kedua Liga Super Malaysia 2022/2023.