Dendy Sulistyawan: Kartu Truf Timnas Indonesia

Penyerang Bhayangkara FC, Dendy Sulistyawan. (skor.id)

Dendy Sulistyawan menjadi kartu truf penentu kemenangan Timnas Indonesia atas Curacao dalam FIFA Matchday kedua yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor (27/9/2022). Gol putra daerah Lamongan di menit ke-87 yang memanfaatkan umpan dari Witan Sulaeman membuat Timnas Indonesia unggul 2-1 atas tim berjuluk La Familia Azul tersebut.

Meskipun masuk dari bangku cadangan pada menit ke-66 menggantikan Egy Maulana Vikri, Dendy mampu memberikan energi baru dalam serangan yang dilakukan Timnas Indonesia melalui kecepatannya. Satu gol yang ia cetak merupakan gol debutnya bersama Timnas Indonesia dari 2 kali caps yang sudah ia lakoni.

Musim 2022/2023, Dendy memang tengah menemukan kembali performa terbaiknya. Di level klub, Dendy selalu menjadi pilihan utama pelatih Widodo Cahyono Putro di lini serang Bhayangkara FC. Hingga pekan ke-10, pemain berusia 25 tahun ini sudah mengemas 2 gol dan 2 asis.

Diplot sebagai penyerang sayap kiri, Dendy menunjukkan eksplosifitasnya. Ia punya kecepatan, dribbling yang mumpuni, dan akurasi tendangan yang akurat. Berdasarkan data PT.LIB, Dendy mencatatkan rata-rata 1,2 tembakan per laga. Pemain binaan Persela Lamongan muda itu, juga tipikal pemain yang tidak malas untuk membantu pertahanan. Berkat kecepatan yang ia miliki, biasa digunakan untuk melakukan tekel, clearance, dan intersep.

Nama Dendy sendiri pertama kali dikenal khalayak luas ketika membela Persela Lamongan pada ajang Piala Presiden 2015. Selama membela Laskar Joko Tingkir, Dendy bermain selama 27 laga dan mampu mencetak 11 gol dan 5 asis.

Karena dinilai punya potensi besar, tidak butuh waktu lama untuk Bhayangkara FC mempermanenkannya di tahun 2018. Bersama The Guardians, Dendy sudah bermain di 118 laga, mencetak 13 gol dan 11 asis, dan mempersembahkan Trofi Liga 1 2017/2018. Ia bahkan juga sempat mendapat panggilan Timnas Indonesia di era Luis Milla, tapi belum mendapatkan kesempatan untuk bermain.

Setelahnya, karier pemain kelahiran 12 Okt 1996 itu sempat meredup bersama Bhayangkara FC karena sulit bersaing melawan para pemain asing di lini depan. Ia terpaksa harus dipinjamkan ke Persela pada 2018 demi mencari jam terbang. Akhirnya seusai masa peminjaman di tahun 2019, penampilan Dendy perlahan membaik hingga saat ini.

Melihat peta persaingan posisi sayap di Timnas Indonesia, tampaknya sulit bagi Dendy untuk menembus skuad tim utama. Sepertinya, Dendy bakal dijadikan kartu truf atau supersub oleh Shin Tae-yong ketika timnas sedang buntu atau membutuhkan sosok yang bisa memberikan energi baru di lini serang. Dan semalam, Dendy mampu menjalankan peran itu dengan baik.

Komentar

This website uses cookies.