Butuh 10 pertandingan musim ini untuk mengakhiri puasa gol Cristiano Ronaldo di Premier League sejak absen selama pramusim bersama Manchester United. Publik sepakbola, khususnya fans Manchester United menantikan gol perdana pria asal Madeira di daratan Inggris. Menurut mereka, satu gol perdana itu nantinya akan menjadi pembuka tuas kran golnya yang tersendat setelah United ditangani Erik ten Hag. Fans Setan Merah masih berharap, CR7 mampu melesakkan lebih dari 10 gol lagi seperti yang ia lakukan musim lalu.
Gol yang ditunggu akhirnya datang. Tepatnya saat Manchester United bertandang ke Goodison Park, markas Everton. Menit 44, Ronaldo melesakkan bola ke gawang Jordan Pickford. Fans United yang hadir di stadion bersiap meneriakkan “SIUU”, selebrasi khas sang pemain. Namun, tak ada akselerasi usai bola masuk ke gawang. Ronaldo jogging pelan ke pinggir lapangan, lalu menempatkan kedua tangannya di dada, seolah berkata “akhirnya jebol juga”.
Banyak orang mengartikan selebrasinya sebagai bentuk rasa lega setelah Ronaldo mencetak gol Ke-700 di level klub. “Peace of mind” tampaknya paling pas menggambarkan selebrasi barunya itu. Namun, setelahnya baru diketahui bahwa ternyata makna selebrasinya bukan soal kelegaan, melainkan arti jenaka yang diungkapkan oleh situs resmi Manchester United.
https://twitter.com/btsportfootball/status/1580537693481897984?s=20&t=czMGv6oZT0Q_ILW_Ni8unQ
Gaya selebrasi baru pengganti “SIU” itu mengacu pada posisi tidur Ronaldo ketika bepergian bersama rekan setim sebelum bertanding. Namanya seorang bintang, gesturnya akan menjadi perhatian oleh siapapun yang berada di sekelilingnya. Antony dan kolega menjadikan posisi tidur Ronaldo sebagai bahan candaan untuk memecah suasana.
Seperti halnya “SIU” dan selebrasi ikonik miliknya, gaya tidur siang usai mencetak gol itu kemudian mendunia. Empat hari kemudian, seorang anak yang menjadi maskot Liga Champions di laga Sporting Lisbon versus Marseille tertangkap kamera menirukan selebrasi idolanya.
Bertepatan saat anthem Liga Champions berakhir, anak itu menempatkan kedua tangannya di dada sambil menutup mata dan tersenyum tipis ke kamera. Pengaruhnya semakin mendunia ke lintas kompetisi, lintas negara, hingga lintas cabang olahraga. Mengulangi kesuksesan “SIU” sebagai selebrasi paling ikonik di dunia saat ini.
Wayne Parnell, pemain kriket Afrika Selatan mereplikasi gaya “peace of mind” setelah mencetak poin atas tim kriket India. Gaya serupa juga sampai ke kompetisi remaja UEFA Youth League. Saat pertandingan Benfica kontra PSG, Diego Moreira memperagakan tren “peace of mind” di menit 39. Gaya itu juga telah merambah daratan Brasil. Tim Wanita Palmeiras, ramai-ramai melakukan selebrasi serupa setelah mengalahkan Boca Junior di laga final Copa Libertadores. Hingga di India, tim Gokulam Kerala juga tak ingin ketinggalan tren terbaru itu.
Tentang pola tidur, Ronaldo memang punya cara tersendiri yang disebut sebagai “polyphasic sleep“. Dalam sehari, ia bisa terlelap lima kali dengan masing-masing berdurasi 90 menit. Jadi, total dalam sehari ia menghabiskan waktu 7.5 jam secara terpisah-pisah untuk tidur dan menjaga kebugarannya. Maka dari itu, ia akan selalu menyempatkan tidur saat menempuh perjalanan panjang bersama tim sebelum menjalani laga tandang.
Nick Littlehales adalah seorang Sport Sleep Coach yang memperkenalkan metode itu kepada Ronaldo. Saat masih di Real Madrid, Ronaldo dan pemain lain masing-masing punya pod tidur sendiri yang telah disesuaikan sehingga pemulihan pemain berjalan lebih optimal.
Pola tidur atlet menjadi aspek pokok lain yang perlu diperhatikan selain pola makan, gizi, dan gaya hidup. Littlehales juga pernah menangani cedera punggung eks bek Setan Merah, Gary Pallister dengan mengganti kasur lama sang pemain dengan kasur baru yang khusus dibuat untuk mendukung perawatan cederanya. Cara itu akhirnya berhasil memulihkan kondisi pemain berkebangsaan Inggris tersebut.
Terlepas dari makna aslinya yang bernada jenaka, gaya selebrasi baru Ronaldo memiliki interpretasi yang berbeda-beda baik di kalangan pesepakbola lain maupun para fans. Selain karena itu memang menjadi ciri khas posisinya saat tidur di perjalanan, tampaknya juga merepresentasikan pesan tersembunyi bahwa Ronaldo selalu mendapat kedamaian di pikirannya tiap kali mencetak gol lagi. Karena untuk saat ini, satu gol pun akan sangat berharga baginya yang tengah menyongsong hari tua.