Empat belas tahun berlalu dan Dian Sastrowardoyo masih terlihat seperti sosok perempuan yang sama dengan yang pernah digemari dahulu kala dengan seragam putih abu-abunya. Ditambah ekspresi ayu muka senewennya berbalur suara tegas yang membahana dan syahdu di telinga ketika bilang, “Basi, madingnya udah siap terbit!”
Nicholas Saputra dengan rambut keriting pendeknya saat ini, masih tampak tampan dan gagah. Jelas saja, karena ini Nicholas Saputra.
Konon, ketampanannya membuat sifat brengsek dan arogan dari sosok Rangga tidak begitu dipermasalahkan selama Nicholas masih menggemaskan dan bisa membuat ratusan wanita bertekuk lutut dengan puisi romantis dan tatapan matanya yang mendinginkan hati ketika diam dan termenung saat membaca buku di pojokan sekolah.
Hollywood boleh bangga lewat roman klasik abadi, Titanic, dengan Jack dan Rose sebagai jagoan terdepannya, tapi Indonesia dan sineas tanah air mampu menghadirkan sebuah film abadi yang saat ini sudah menjadi arketipe mutlak sebuah kisah kasih asmara berbalut nuansa persahabatan dan sakralnya peran Cinta dan Rangga bagi benak para penikmat film di tanah air.
Ada Apa Dengan Cinta (AADC) bukan hanya sebuah film yang menandai zaman, tapi ia membekas dan menjadi abadi dalam memori para penikmatnya.
Saya masih sepuluh tahun lebih sedikit ketika menonton film itu bersama bapak dan ibu di bioskop dekat rumah. Pada usia seperti itu, paling jauh, hanya karakter perempuan di video game yang bisa ditaksir anak seumuran saya, itu pun masih kalah jauh dengan nafsu tinggi anak-anak usia sekolah dasar saat itu yang begitu menggemari menghabiskan uang jajan untuk main Ragnarok Online di warnet.
Tapi sialnya, film itu melekat kuat di memori. Ketika memiliki komputer pertama kali, satu judul film yang wajib dikoleksi petama adalah AADC. Itu harus. Bahkan sampai saat ini, film itu masih tersimpan rapi di folder laptop untuk ditonton sewaktu-waktu.
Ada beberapa hal yang membekas dari film itu, di antaranya adalah sosok Rangga dan Cinta tentu saja. Rangga adalah sosok pria pecundang tapi keren. Ia tidak populer di sekolah. Teman terdekatnya adalah seorang penjaga sekolah yang sudah tua. Ia jarang bergaul dan suka menyendiri di pojokan sekolah sambil membaca lembar demi lembar buku sambil sesekali menulis puisi picisan yang menggetarkan kaki para wanita.
Sosok Cinta lain lagi. Ia jauh lebih melegenda dibandingkan Rangga. Gadis populer di sekolah, ketua pengurus mading sekolah, dan cantik serta kaya. Satu lagi, diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Laki-laki dari galaksi mana mampu menolak pesona perempuan sempurna satu ini?
Ditambah lagi, ada sosok Ladya Cheryl juga menghias dengan rapi di film itu sebagai sosok wanita dewasa yang mengayomi teman-temannya. Lengkap sudah komposisi film itu. Tidak berlebihan, tidak kekurangan. Sangat pas.
Sayangnya, Mira Lesmana dan tim produksi AADC memilih menutup cerita dengan ciuman singkat Rangga dan Cinta di bandara lalu mengakhiri film dengan puisi syahdu Rangga yang menggantung.
Sialan, bukan?
***
Dua tahun berselang dari booming-nya film AADC di tanah air, publik sepak bola Eropa dan Inggris dibuat terkejut dengan berjayanya tim dari London Utara yang mendominasi dan menguasai Liga Inggris dengan cara yang megah dan agung. Menjuarai Liga Inggris musim 2003/2004 dengan catatan tanpa kalah. Bertanding 38 kali dalam satu musim, tanpa pernah kalah sekalipun.
Itu warisan dari tinta emas Arsene Wenger di sepak bola Inggris. Terlebih, itu legacy kuat Arsene Wenger di Arsenal. Warisan itu akan sulit diulangi tim manapun di Inggris saat ini mengingat liga ini termasuk kompetitif dan sulit diprediksi tiap musimnya. Siapa sangka pemuncak klasemen saat ini adalah Leicester City dan satu tingkat di bawahnya adalah Tottenham Hotspurs?
Tapi, sejak 2004, Arsene Wenger dan Arsenal sudah tidak lagi mengangkat trofi juara Liga Inggris satu kali pun. Bergantian, dua tim milik sugar daddy, Chelsea dan Manchester City menjuarai Liga Inggris bergantian dengan dominasi mutlak Sir Alex Ferguson bersama Manchester United. Tiga tim ini seakan menyisakan jatah pasti buat Arsenal adalah peringkat empat. Baik betul mereka.
Tapi Arsene paham, usia sudah menggerogotinya. Kontraknya berakhir Juli 2017 nanti. Dan usianya akan menginjak kepala tujuh tahun depan. Saat ini, Arsenal tertinggal delapan poin dari Leicester dan masih sangat jauh untuk bilang bahwa Arsenal akan mampu menjuarai Liga Inggris bersama Arsene.
Ada kisah yang menggantung antara Arsene dan Arsenal, dan pastinya, cerita itu menuntut akhir yang manis.
***
Rabu, 9 Maret 2016, selain gerhana matahari total, tepat pukul 12:00 WIB, Miles Production merilis official trailer penuh dari Ada Apa Dengan Cinta jilid 2 yang akan tayang perdana 28 April 2016 nanti di tiga negara, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Empat belas tahun berlalu dan akhirnya Rangga datang ke Indonesia menemui Cinta dengan sebuah permintaan maaf yang basi dan kadaluarsa. Cinta, hebatnya lagi, dengan ketegaran wanita tulen khas Inggit Garnasih, berkata beberapa kalimat dalam cuplikan trailer film itu dengan lugas, “Rangga, yang kamu lakukan ke saya itu…jahat.”
Ada emosi yang mendalam ketika frasa kata “jahat” itu diucapkan Cinta. Dengan ekspresi muka yang dingin dan pilihan kata yang tajam, Cinta mengatakan hal itu tanpa basa-basi.
***
Dahaga juara liga belasan tahun sudah terlalu lama bagi Arsenal. Dua belas tahun tanpa gelar liga setelah musim Invicible yang megah itu. Spanduk sudah dibentangkan berkali-kali untuk menuntut Arsene Wenger mundur.
Arsene memang bukan sosok biasa bagi Arsenal. Arsenal adalah Arsene, begitu pula sebaliknya. Ia membangun dinasti dan meninggalkan catatan yang luar biasa di London Utara. Sebuah stadion megah dan keuangan klub yang sehat sudah menanti calon penerusnya. Tapi, kontraknya dikejar waktu. Godaan untuk pensiun menyapa pada akhir musim depan.
Sementara itu, entah dirasuki setan dari mana, pikiran liar saya memberi bayangan sebuah hal yang surealis. Membayangkan perwakilan suporter Arsenal datang ke teras rumah Arsene Wenger untuk membicarakan perihal puasa gelar liga selama dua belas tahun dan mencetuskan beberapa baris kalimat seperti, “Arsene, yang kamu lakukan ke kami itu….jahat.”
Tidak ada yang tahu kelanjutannya kemudian. Apakah Rangga akan bersama Cinta dan live happily ever after seperti dongeng film Disney? Semua masih misteri.
Misteri yang sama pula berlaku untuk kans juara Arsenal di Liga Inggris di sisa rezim Arsene Wenger. The most longest-serving manager in Europe, mulai mendekati senjakalanya.