Apa yang muncul dibenak Anda ketika saya menyebut nama James Rodriguez, Toni Kroos, Andres Iniesta, Javier Mascherano, Hidetoshi Nakata, Claudio Reyna sampai Luis Figo? Jawaban Anda tidak salah bila menyebut mereka sebagai barisan gelandang jempolan dengan prestasi segudang.
Nama-nama di atas memang dianugerahi kualitas kelas wahid yang membuat mereka begitu diandalkan oleh klubnya masing-masing. Tapi tahukah anda jika ketujuh pesepak bola yang disebutkan itu punya satu persamaan? Ya, mereka semua merupakan alumni Piala Dunia U-17.
Piala Dunia U-17 adalah turnamen sepak bola gagasan FIFA yang diselenggarakan dua tahun sekali dan diikuti oleh negara-negara yang mengirimkan tim nasional kelompok umur di bawah 17 tahun. Sebelum meloloskan negaranya ke putaran final, tentunya para peserta harus melalui babak kualifikasi lebih dahulu. Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1985 di Tiongkok, kejuaraan ini dikenal sering memunculkan bintang lapangan hijau baru.
Dan pada 18 Oktober hingga 9 November 2015, turnamen ini akan berlangsung kembali dengan Cile bertindak sebagai tuan rumah. Banyak pemandu bakat kesebelasan sepak bola di seluruh dunia akan hadir guna menyaksikan dengan mata kepala sendiri kemampuan talenta-talenta muda yang berlaga. Penulis mencatat sepuluh nama pemain muda nan ajaib yang bisa membawa timnya jadi juara sekaligus diproyeksikan menjadi bintang masa depan. Jika anda memainkan game Football Manager, maka nama-nama ini patut dipertimbangkan untuk direkrut.
1. Luca Zidane
Barangkali nama belakang dari pemuda yang satu ini begitu familiar bagi anda. Ya, Luca adalah putra kedua legenda hidup sepak bola Prancis, Zinedine Zidane. Ia merupakan andalan timnas Prancis U-17 dan klubnya, Real Madrid junior. Namun tak seperti ayahnya yang seorang gelandang luar biasa, Luca justru berposisi sebagai penjaga gawang. Walau masih belia, Luca dikenal punya positioning dan refleks yang mumpuni untuk melindungi gawangnya dari ancaman lawan.
Aksinya yang paling memukau tentu saja ketika berhasil menepis tiga eksekusi penalti pemain Belgia di babak semifinal Piala Eropa U-17 2015 yang lalu untuk mengantar Prancis ke final dan menjadi kampiun.
2. Erdinc Karakas
Pemuda keturunan Turki ini pernah menjadi buah bibir tatkala klub asal London, Chelsea, tertarik merekrutnya dari VFL Bochum pada pertengahan tahun 2015. Walau akhirnya tak terealisasi dan Karakas dicomot oleh Schalke 04, tapi keinginan The Blues saat itu memberi gambaran bahwa pemuda yang satu ini berkemampuan lebih. Bermain sebagai bek kiri, Karakas merupakan andalan pelatih Christian Wuck di timnas Jerman U-17. Bermodalkan kecepatan dan stamina prima, sedikit banyak Karakas bisa mengingatkan kita pada sosok Philip Lahm.
3. Alper Ademoglu
Dibanding kompatriotnya, Ismael Azzaoui, nama Ademoglu mungkin kalah populer. Akan tetapi jangan ragukan kemampuan pemuda kelahiran 10 April 1998 ini. Dirinya adalah otak permainan di lini tengah tim junior De Rode Duivels alias Setan Merah, julukan Belgia. Berbeda dengan Azzaoui yang tipenya lebih mirip Eden Hazard, produk akademi Anderlecht ini punya visi berman dan akurasi passing yang aduhai untuk pemain seusianya. Duet mereka jadi jaminan tersendiri untuk kreativitas Belgia. Beberapa pengamat bahkan menyebut Ademoglu punya gaya yang mirip dengan Wesley Sneijder dan Manuel Rui Costa.
4. Christian Pulisic
Sepak bola bukanlah olahraga terpopuler di Amerika Serikat, namun itu tak menghalangi Pulisic untuk mengejar impiannya menjadi bintang lapangan hijau. Pemuda berdarah Kroasia yang mengidolakan Wayne Rooney dan Luis Figo ini bahkan disebut sebagai The Future of American Soccer. Raksasa Jerman, Borussia Dortmund, patut bersyukur memiliki pemain muda dengan skill cemerlang sekelas Pulisic. Bukan sebuah kejutan jika dalam rentang dua atau tiga tahun ke depan gelandang muda berbakat ini bakal berkolaborasi bersama Mats Hummels, Marco Reus dan Pierre-Emerick Aubameyang di tim senior Die Schwarzgelben.
5. Lincoln
Pemain bernama lengkap Lincoln Henrique Oliveira Dos Santos ini digadang-gadang akan menjadi bintang Brasil pada masa yang akan datang. Tak bisa dipungkiri memang karena teknik olah bola bocah berkaki kidal yang satu ini begitu luar biasa. Seperti yang dilaporkan metro.co.uk, klub sekelas Manchester United bahkan pernah mengutarakan ketertarikannya memboyong Lincoln dari Gremio. Bersama Immortal, julukan Gremio, musim ini Lincoln yang baru berusia 16 tahun telah menembus skuat utama dan berhasil mencatat 9 penampilan dan 1 gol dari tiga ajang, yaitu Serie A Brasil, Copa Do Brasil dan Campeonato Gaucho.
6. Tomas Conechny
Mendengar nama ini mungkin anda akan berpikir jika ia berasal dari Eropa, khususnya rumpun bangsa Slavia. Tapi pemain kelahiran 30 Maret 1998 ini murni berdarah Argentina. Ia merupakan kapten timnas U-17 Argentina yang bermain di South American U-17 Championship yang diselenggarakan di Paraguay bulan Maret lalu. Darah muda yang membela klub San Lorenzo ini merupakan figur penyerang yang tajam sehingga menjadi tumpuan Albiceleste di lini depan. Bukti sahihnya adalah torehan lima gol Conechny di turnamen tersebut. Maka jangan heran bila Conechny menjadi bintang andalan Argentina di Piala Dunia U-17 nanti.
7. Kelechi Nwakali
Bersama Victor Osimhen, Nwakali merupakan andalan pelatih Nigeria U-17, Emmanuel Amunike. Figurnya begitu penting bagi Elang Kecil Emas, julukan Nigeria. Buktinya ban kapten melingkar di lengan pemuda berusia 17 tahun ini. Pemain bernomor punggung 10 ini juga roh permainan timnas berkostum hijau tersebut. Bakat alaminya bahkan sudah terendus oleh Manchester City dan seusai memperkuat Nigeria U-17 di Cile kali ini, dirinya dikabarkan akan bergabung dengan tim junior The Citizens. Nwakali akan memimpin rekan-rekannya untuk mempertahankan gelar Piala Dunia U-17 yang direbut Nigeria dua tahun silam di Uni Emirat Arab.
8. Lee Seung Woo
The Korean Messi adalah julukan yang disematkan media kepada darah muda berusia 17 tahun ini. Apalagi dirinya kini mentas bersama tim Barcelona B, tempat di mana Lionel Messi yang asli juga menimba ilmu. Berposisi striker, liukan dan ketajamannya di lini depan Taeguk Warriors, julukan Korea Selatan, memang harus diacungi jempol. Di ajang AFC Asian Championship U-16 2014 lalu, dirinya keluar sebagai top skor sekaligus Most Valuable Player (MVP) turnamen, sebuah bukti nyata jika bocah kelahiran Suwon ini punya talenta luar biasa. Maka jangan heran bila Seung-woo akan bersinar terang di turnamen kali ini.
9. Han Kwang Song
Masih dari semenanjung Korea, namun kali ini dari utara, muncul juga seorang bakat hebat bernama Han Kwang-song. Berkat performa ciamiknya, Korea Utara (Korut) mampu keluar sebagai kampiun di ajang AFC Asian Championship U-16 lalu setelah menang 2-1 dari Korea Selatan di babak final. Satu gol penyerang muda ini berperan besar mengangkat moril Pasukan Chollima untuk membalikkan kedudukan setelah tertinggal 0-1 ketika itu. Dan tak diragukan lagi, pelatih Yon Kwang-mu pasti akan menaruh kepercayaan besar kepada dirinya untuk membawa Korut melaju sejauh mungkin di Piala Dunia kali ini.
10. Panos Armenakas
Mengawali karir sepak bolanya di Sydney Olympic, tak butuh waktu lama buat Armenakas untuk dilirik pemandu bakat klub-klub Eropa. Watford FC menjadi tim yang beruntung mendapatkan pemain muda dengan skill mumpuni seperti Armenakas. Dua tahun menimba ilmu di Inggris, dirinya kemudian bergabung dengan klub saudara Watford asal Italia, Udinese. Kontraknya selama tiga tahun di Udinese membuatnya jadi pemain Australia termuda, 16 tahun, yang meneken kontrak profesonal di salah satu klub di lima liga top Eropa. Sebagai gelandang serang, Armenakas punya atribut lengkap untuk menjadi Harry Kewell barunya The Socceroos.
Selain nama-nama di atas tentunya masih banyak lagi deretan darah muda yang bisa mencuri perhatian dan menjadi bintang di masa depan. Maka sepatutnya Anda tak melewatkan aksi-aksi mereka di Piala Dunia U-17.