Bagi banyak anak laki-laki, menjadi pesepakbola profesional adalah satu dari sekian cita-cita yang paling ingin diwujudkan. Tak terkecuali oleh seorang bocah yang bernama lengkap David Robert Joseph Beckham atau kita semua kenal dengan nama David Beckham. Hal ini Beckham ungkapkan dalam sebuah wawancara pada tahun 2007 silam.
“Apa yang ingin kamu lakukan saat kelak tumbuh dewasa?”, tanya seorang guru kepada salah seorang muridnya.
“Saya ingin menjadi pesepakbola,” jawab murid itu dengan penuh keyakinan.
“Bukan. (Maksudku) apa yang benar-benar kamu ingin lakukan. Semacam sebuah pekerjaan di masa depan?”, timpal guru itu lagi.
“Namun hanya itu (jadi pesepakbola) satu-satunya yang ingin saya lakukan,” tegas Beckham mengulangi apa yang ia lakukan saat masih bocah.
Di kala bocah-bocah seumurannya masih ragu dan terkesan main-main dalam menentukan masa depannya, Beckham justru sebaliknya. Ia tampak yakin dengan pilihan hidupnya sebagai pesepakbola. Mujur, cita-cita sosok kelahiran 2 Mei 1975 ini kesampaian.
Lulus sebagai salah satu jebolan Class of 92′ dari akademi Manchester United, Beckham berkembang jadi pemain profesional yang kemudian memperkuat sejumlah klub ternama dunia semisal United, Real Madrid, Los Angeles Galaxy, AC Milan, dan Paris Saint-Germain (PSG).
Beckham merupakan satu-satunya anak lelaki dari pasangan David Edward Alan Beckham dan Sandra Georgina. Ayahnya merupakan tukang peralatan dapur dan ibunya berprofesi sebagai penata rambut. Beckham kecil kerap menendang bola dari gulungan kaos bekas hasil buatan ayahnya.
Sejak berusia empat tahun, ia berlatih di taman dekat rumahnya selama beberapa jam setiap sepekan sekali. Ternyata bermula dari cara sederhana itulah, lahir seorang pesepakbola fenomenal dengan tendangan melengkung nan mematikan.
Kecintaan Beckham terhadap United bukan tanpa alasan. Ayah dan ibunya merupakan fans sejati The Red Devils. Beruntung, kegilaan kedua orang tuanya berhasil diwariskan kepada Beckham. Dibekali kemampuan teknis mumpuni sebagai pesepakbola muda, Beckham menunjukkan potensi menjanjikan saat menjadi yang terbaik dalam kompetisi Bobby Charlton Soccer Schools National Skills pada saat berumur 13 tahun.
Momen inilah yang akhirnya membawa Beckham ke akademi United karena saat itu, salah seorang pemandu bakat The Red Devils melihat aksinya. Saat usianya menginjak 16 tahun, Beckham pun tinggal jauh dari orang tuanya lantaran harus berdomisili di kota Manchester. Ada banyak kisah suka dan duka di situ, tapi tekad bulat Beckham akhirnya mengantar ia jadi pemenang karena sanggup menjadi pesepakbola profesional.
Ada banyak fase yang mesti dijalani Beckham sebelum mewujudkan mimpi masa kecilnya. Mulai dari latihan keras hingga berkurangnya waktu untuk bermain. Namun ia tak mengeluh sedikit pun karena keinginan untuk jadi pesepakbola sudah memenuhi hatinya.
Pada tahun 1992, debut bersama tim utama United akhirnya didapat Beckham. Keadaan ini berlanjut dengan sejumlah aksinya di laga-laga lain meski tak melulu tampil sedari sepak mula. Paling tidak, pelatih United saat itu, Sir Alex Ferguson, mulau menaruh kepercayaan terhadapnya.
Sempat dipinjamkan terlebih dahulu ke Preston North End pada 1994, Beckham lantas mudik ke Stadion Old Trafford di tahun 1995. Kepercayaan yang diberikan Ferguson mampu dibalas Beckham dengan prima. Walau sempat nirgelar di musim 1994/1995, musim-musim berikutnya senantiasa berakhir manis bagi The Red Devils karena selalu ada saja trofi yang mampir ke almari mereka.
Saat membela Madrid, Galaxy dan juga PSG, Beckham juga sanggup menghadiahkan gelar juara. Entah dari ajang liga maupun cup competitions. Satu-satunya klub yang gagal ia berikan titel hanyalah Milan.
Akan tetapi, Beckham tak bisa disorot dari kehidupannya di dalam lapangan saja. Pasalnya, ada banyak hal menarik dari suami Victoria Beckham tersebut di luar lapangan. Pasca-pensiun, Beckham menjadi pebisnis sekaligus bintang dari sejumlah produk terkenal. Tak berhenti sampai di situ sebab ayah dari Brooklyn, Rome, Cruz, dan Harper Seven ini juga memiliki sebuah klub sepakbola yang bertempur di Major League Soccer (MLS), Inter Miami FC.
Beckham memang sempat terlihat keblinger dengan gaya hidup ala selebriti. Posh Spice, julukan Victoria, dituding memberi pengaruh negatif bagi karier Beckham sebagai pesepakbola. Konon, hal inilah yang membuat relasi Beckham dan Ferguson retak sehingga United rela melego sang pemain ke Madrid.
“Dia jatuh cinta dengan Victoria dan itu mengubah segalanya,” ujar Ferguson dalam buku biografinya.
Meski sudah pensiun, Beckham tak pernah sepi dari sorot kamera. Kehidupan ala selebriti masih dijalaninya hingga sekarang. Namun di sisi lain, pria berjuluk Golden Balls ini juga sering menunjukkan kedermawanannya. Ia bisa dikategorikan sebagai filantropis dan acap terlibat dalam kegiatan amal bersama lembaga amal yang membantu anak-anak di seluruh dunia milik Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), UNICEF.
Tercatat, Beckham pernah menemui Perdana Menteri Inggris (2010-2016), David Cameron, guna meminta aksi bantuan kepada anak-anak penderita malnutrisi agar semakin digencarkan. Beckham juga menyumbangkan gajinya saat bermain di PSG sebesar 3,4 juta Paun kepada lembaga yang mengurus kehidupan anak-anak kurang mampu di Prancis. Ditambah lagi, Beckham aktif dalam mendukung kegiatan amal bertajuk Help For Heroes yang bertujuan membantu tentara yang cedera akibat perang di Afghanistan dan Irak.
Kebaikan hati Beckham juga dirasakan Sripun, seorang siswa SMPN 16 Semarang pada Maret 2018. Sebagai duta UNICEF, Beckham mendatangi anak-anak di Indonesia dan menggalakan kampanye anti-perundungan. Wajah Sripun yang berseri-seri karena diajak berswafoto oleh Beckham.
Di tengah tragedi pendemi Corona seperti sekarang, Beckham getol dalam kegiatan kampanye menyediakan makanan sehat bagi para pekerja dan staf kesehatan. Setelah membuat kampanye #clapforcarers, Beckham mendukung One Millions Meals serta menyediakan ribuan makanan sehat bagi para pekerja.
Kehidupan Beckham memang nyaris tanpa cacat dan bisa membuat iri kebanyakan orang. Ia memiliki wajah rupawan, istri yang cantik, anak-anak yang sehat dan cerdas, keluarga harmonis, karier cemerlang baik saat merumput di atas lapangan hijau ataupun sesudah pensiun.