Dalam konstelasi sepakbola Belanda, Fortuna Sittard bukanlah kesebelasan top. Sepanjang berkiprah di level profesional, mereka belum pernah memenangkan titel Eredivisie. Prestasi paling apik kesebelasan yang berdiri 1 Juli 1958 ini adalah menjuarai Piala KNVB sebanyak dua kali yaitu musim 1956/1957 dan 1963/1964.
Tak heran bila keikutsertaan mereka di ajang Eredivisie lebih identik dengan status penggembira. Hal ini tercermin dari posisi finis mereka yang jarang sekali menembus sepuluh besar klasemen dan acap turun-naik divisi. Terakhir kali Fortuna melaju ciamik adalah musim 1997/1998 saat nangkring di peringkat tujuh.
Eredivisie musim 2020/2021 sudah berlangsung 25 pekan. Ajax Amsterdam duduk nyaman di puncak klasemen dan bisa segera mengunci gelar jawara sebab selisih poinnya dengan peringkat kedua, PSV Eindhoven, mencapai 14 poin.
Menariknya, perjalanan Fortuna kali ini tidak seperti musim-musim sebelumnya. Ada kisah heroik yang berhasil Ben Rienstra dan kawan-kawan.
Sepuluh laga perdana Fortuna di liga musim ini berjalan suram. Mereka keok tujuh kali dan imbang tiga kali. Alhasil, klub yang memiliki kostum kebesaran berwarna kuning ini terperosok di dasar klasemen.
Rapor buruk itu membuat Kevin Hofland didepak dari jabatannya sebagai pelatih. Sebagai pengganti, pihak klub mengangkat Sjors Ultee.
Keputusan tersebut rupanya membawa berkah bagi tim yang menjadi tempat Bert van Marwijk melakoni debut sebagai pelatih. Ultee berhasil membawa Fortuna bangkit dengan terus merengkuh hasil-hasil positif di Eredivisie.
Kemenangan perdana diperoleh atas Willem II Tilburg. Mereka lalu menumpas perlawanan Heracles Almelo, RKC Waalwijk, dan Heerenveen. Catatan itu perlahan-lahan mengatrol posisi Fortuna ke papan tengah.
Walau tetap merasakan pahitnya kekalahan, Fortuna berhasil tampil maksimal dan mendulang angka sempurna kala berjumpa PEC Zwolle, RKC (pertemuan kedua), VVV Venlo, Sparta Rotterdam, dan ADO Den Haag.
Hingga tulisan ini dibuat, Fortuna bertengger di posisi 11 klasemen dengan bekal 31 poin. Sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat aksi mereka di sepuluh laga awal.
Fans pun memuji kinerja Ultee yang baru berusia 33 tahun. Sejatinya, ia merupakan pelatih Fortuna pada musim 2019/2020 kemarin. Namun di awal musim 2020/2021, manajemen mengangkat Ultee menjadi Direktur Teknik yang baru dan Hofland yang mengisi pos pelatih.
Sayangnya, hal tersebut tak memberi hasil yang diimpikan. Beruntung manajemen bergerak cepat memperbaiki kekeliruan mereka dengan mengembalikan Ultee ke pos pelatih.
Mesin Gol asal Yunani
Selain Fortuna, kejutan besar lainnya ada di bagian daftar pencetak gol. Secara mengejutkan, bukan nama populer yang mengisi puncak. Adakah dari pembaca yang mengenal Giorgos Giakoumakis sebelumnya?
Pria berumur 26 tahun ini direkrut VVV pada awal musim 2020/2021 dari klub Yunani, AEK Athens. Ia diproyeksikan sebagai juru gedor baru klub yang pernah dibela Keisuke Honda itu.
Namun siapa sangka, kepindahan Giakoumakis ke Negeri Kincir Angin malah membuatnya jadi mesin gol paling tajam. Hingga pekan ke-25, ia sudah mengemas 23 gol dan unggul jauh dari Steven Berghuis dan Donyell Malen yang ada di peringkat kedua daftar pencetak gol berbekal koleksi 14 gol.
Menjalani debut di ajang Eredivisie, Giakoumakis punya cara hebat untuk mencuri atensi. Di pekan pertama, ia langsung membukukan tiga gol saat mengantar VVV menang 5-3 atas FC Emmen.
Kendati gelontoran golnya mandek di pekan kedua dan ketiga, Giakoumakis tancap gas lagi pada speelronde empat dan lima. Masing-masing, ia membukukan satu gol.
Speelronde enam mungkin menjadi pengalaman yang tidak mengenakkan bagi Giakoumakis. Ia harus menerima kenyataan klubnya dibabat 0-13 dari Ajax di kandang sendiri. Namun ia mampu bangkit dan mencetak gol dalam lima laga berturut-turut di Eredivisie.
Secara keseluruhan, ia menutup tahun 2020 dengan koleksi 10 gol dan satu asis dari 14 laga. Bagi striker debutan, torehan ini jelas eksepsional.
Di tahun 2021, performa Giakoumakis semakin menggila. Ia membuka laga pertamanya di tahun Kerbau dengan brace saat berjumpa Willem II. Striker berpostur 186 sentimeter ini kembali menghentak dengan empat golnya saat melawat ke kandang ADO.
Quattrick kembali ia ukir di pekan ke-19 ketika menghadapi Vitesse Arnhem. Koleksi golnya bertambah saat bersua Fortuna, FC Utrecht, dan Vitesse (pertemuan kedua) lagi.
Nahasnya, dalam tiga laga yang disebut terakhir, gol-gol Giakoumakis tak mampu menyelamatkan VVV dari kekalahan.
Bila sanggup mempertahankan ketajamannya dan beroleh status pencetak gol terbanyak seraya membuat VVV sintas (saat ini berada di peringkat enam belas) di Eredivisie, bukan tidak mungkin Giakoumakis akan dicaplok kesebelasan mapan di Belanda pada masa yang akan datang.