Fantasy Premier League Gameweek 32: Bandwagon

Bandwagon – atau lebih dikenal dengan istilah ‘ikut-ikutan’, merupakan sebuah fenomena di mana seseorang mencoba melakukan sesuatu untuk meraih keberhasilan setelah melihat kesuksesan yang pernah didapatkan oleh kebanyakan orang yang sebelumnya telah melakukan hal tersebut. Di Fantasy Premier League (FPL) sendiri, fenomena ini merupakan sesuatu yang lumrah. Jika seorang pemain menghasilkan poin tinggi pada satu atau beberapa gameweek terakhir, maka efek bandwagon pun akan terlihat – ada banyak manajer FPL yang ‘ikut-ikutan’ menggunakan pemain tersebut. Fenomena seperti ini terlihat jelas pada minggu ini.

Beberapa pemain pembeda yang direkomendasikan pada gameweek 31 seperti Charlie Austin (21 poin), Christian Benteke (23 poin), Matt Phillips (20 poin) hingga Glenn Murray (12 poin) yang berhasil ‘meledak’ pada gameweek tersebut, menjadi pemain-pemain yang banyak dibeli oleh manajer FPL pada minggu ini.

Tidak ada salahnya memang untuk ‘ikut-ikutan’ membeli pemain yang pada gameweek sebelumnya terbukti menghasilkan poin tinggi. Hanya saja, perlu pengamatan dan pertimbangan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Artikel ini akan mencoba untuk memberikan pertimbangan soal pemain-pemain bandwagon mana saja yang pantas untuk dibeli, dipertahankan ataupun dijual.

Penyerang alternatif

Sejumlah pemain Queens Park Rangers (QPR) dan Aston Villa yang pada gameweek 31 kemarin melakoni dua pertandingan sekaligus seperti Benteke (£7.5), Austin (£6.4) dan Phillips (£4.6) berhasil mencetak poin yang sangat tinggi. Mereka tercatat menghasilkan total 64 poin pada gameweek tersebut.

Menilik fixture kedua tim hingga akhir musim, sangat berisiko jika baru akan membeli pemain-pemain QPR atau Aston Villa tersebut pada gameweek 32. Selain sama-sama ‘blank’ pada gameweek 33, lawan-lawan yang akan mereka hadapi merupakan tim-tim yang menduduki papan atas hinga tengah klasemen sementara, kecuali pada gameweek penutup di mana kedua tim akan melawan sesama pejuang di zona degradasi. Namun, momentum untuk menggunakan pemain dari kedua kesebelasan tersebut dirasa telah habis.

BACA JUGA:  Wilfried Zaha yang Berjuang Sendirian

Bafetimbi Gomis (£6.5) bisa menjadi pengganti Austin ataupun Benteke untuk menjadi penyerang pembeda yang potensial karena hanya digunakan sebanyak 0.7% dari seluruh manajer FPL. Sejak kepergian Bony ke Man. City, ia menjadi pilihan utama dan berhasil mencetak empat gol dari enam laga terakhir. Selama periode tersebut, Gomis menghasilkan rata-rata tembakan per laga sebesar 2.83 dimana 23.52% diantaranya berhasil dikonversi menjadi gol.

Dalam empat pertandingan ke depan, Swansea akan berhadapan dengan tim yang posisinya berada di bawah mereka pada klasemen sementara, yaitu Everton (H), Leicester (A), Newcastle (A) dan Stoke (H). Tentunya, penampilan apik Gomis tak lepas dari peran dua pemain kreatif, Jonjo Shelvey (£5.2) dan sprinter asal Ekuador, Jefferson Montero (£5.2), yang telah memberikan total 10 asis sepanjang musim ini.

Di tempat lain, cedera hamstring yang didapat Diego Costa saat melawan Stoke City membuatnya harus rela memberi kesempatan bagi Loic Remy (£7.1) untuk unjuk gigi. Pada laga terakhir, Remy yang masuk menggantikan Costa pada menit ke-11 berhasil mencetak gol kemenangan bagi Chelsea.

Jika mencari pengganti Austin ataupun Benteke, Remy bisa menjadi pembeda yang menjanjikan karena hanya digunakan sebanyak 2.5% manajer FPL. Selain itu, lima dari delapan partai sisa yang dilakoni Chelsea di Liga Primer Inggris ‘hanya’ akan mempertemukan mereka tim-tim papan tengah ke bawah, termasuk double gameweek yang akan berlangsung pada gameweek 34.

Crystal Palace

Sejak ditangani Alan Pardew, Crystal Palace berhasil naik dari zona degradasi ke posisi 11 dengan meraih 22 poin dari kemungkinan 33 poin yang bisa didapatkan. Persentase kemenangan mereka pun mencapai 63.64%. Jika dilihat dari fixture yang akan datang, Palace masih berpotensi untuk melanjutkan tren positifnya. Dalam tiga laga ke depan, Palace akan melakoni dua laga kandang melawan West Bromwich Albion dan Hull City serta bertandang ke Sunderland. Ketiga lawan tersebut posisinya berada di bawah Palace dalam klasemen sementara.

BACA JUGA:  Memori Winning Eleven, dari Castolo hingga Roberto Carlos

Murray (£5.1) yang hanya digunakan sebanyak 0.3% dari seluruh manajer FPL masih akan menjadi andalan di lini depan sebagai mesin gol. Sejak menjadi pilihan utama dalam lima pertandingan terakhir, ia berhasil menghasilkan rata-rata poin per laga sebesar 7.8 poin.

Meskipun baru berhasil meraih sekali clean sheet sejak ditangani Pardew, Scott Dann (£4.9) menjadi pemain bertahan yang cukup potensial karena memiliki kemampuan yang baik dalam membantu serangan untuk menciptakan gol, khususnya dalam situasi set-piece. Sepanjang musim ini, ia telah mencetak dua gol dan tiga asis. Sebagai tambahan, Dann hanya digunakan sebanyak 1.4% manajer FPL.

Di bawah asuhan Pardew, Jason Puncheon (£5.6), Yannick Bolasie (£5.4) dan Wilfried Zaha (£5.1) menjelma menjadi sumber poin utama bagi Palace. Puncheon telah mencetak tiga gol dan empat asis. Bolasie memberikan servis yang baik kepada rekan-rekannya dengan empat asis. Sementara itu, Zaha telah menyumbangkan dua gol dan dua asis bagi tim yang membesarkannya tersebut.

Tak satupun dari Puncheon, Bolasie maupun Zaha yang digunakan lebih dari 5% total manajer FPL musim ini. Ketiga gelandang tersebut silih berganti menampilkan performa yang gemilang bagi Palace. Tentunya, ini menjadi dilema tersendiri bagi manajer FPL terkait gelandang Palace mana yang akan dibawa ke dalam kuota lima gelandang yang tersedia di skuat FPL.

 

Komentar