Rodrigo Bentancur adalah pekerja ulung di lini tengah Tottenham Hotspur. Pria Uruguay ini terus berlari, menekel lawan, membuang bola, dan melakukan kerja-kerja kotor lainnya tanpa kenal lelah. Musim ini Bentancur tengah berada di puncak performanya, posisinya tidak tergantikan dan mampu membawa The Lily White bertengger di peringkat tiga Liga Inggris dan lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2022/2023.
Atribut, posisi dan peran
Sebagai seorang “tukang bersih-bersih” di sektor tengah Spurs, ia punya postur yang ideal untuk mengintimidasi lawan. Badan bertinggi 185 cm dan aura keras khas pemain Amerika Latin sudah lebih dari cukup untuk membuat nyali lawan menciut ketika berhadapan dengannya.
Lolito, sapaan akrabnya, juga seorang gelandang penjelajah. Bentancur mampu berlari 13,07 km per laga (terbanyak kedua di EPL 2021/2022) untuk melakukan covering area, tekel, intersep, dan duel. Hal lain yang kentara dengan Bentancur adalah akurasi passing-nya yang sangat baik yaitu mencapai 88,9%.
Dalam skema 3-4-3 Conte, Rodrigo Bentancur menempati posisi sebagai CM bersama Hojbjerg. Hanya saja ketika permainan berlangsung ia menjalankan tugas pemain nomor 6 atau nomor 4 yaitu mengatur tempo, melakukan distribusi bola, menjaga kedalaman sektor tengah.
Bentancur juga acap kali berperan sebagai gelandang box-to-box seperti Arturo Vidal dan Barella dulu di bawah Conte. Hanya saja ia hanya maju sampai final third namun tidak masuk ke kotak penalti lawan.
Musim ini ia juga menjadi salah satu pemain paling sibuk dalam permainan Spurs. Mantan pemain Boca Juniors dan Juventus ini menjadi pemain terbanyak ketiga menyentuh bola (717) dan passing (596) di bawah Eric Dier dan Hojbjerg di Liga Inggris musim ini.
Sejauh ini pemain bernomor punggung 30 itu mampu menjalankan tugasnya sebagai metronom dengan lihai. Dilansir dari Fbref, dalam tiap 90 menit Bentacur menjadi pemain terbanyak di Spurs dengan 2,63 tekel, 1,49 blok, 1,34 duel udara, 1,54 clearance dan 1,36 intersep.
Polesan Antonio Conte
Sejak datang ke Tottenham Hotspur Stadium pada Januari 2022, Bentancur menjelma menjadi sosok gelandang andalan Conte. Harga 21,5 juta pound terasa sangat murah melihat kontribusi yang ia berikan ke The Lily White. Bahkan ia menyingkirkan muka-muka lama yang sebetulnya bermain cukup baik musim lalu seperti, Oliver Skipp dan Harry Winks. Ia bahkan membuat Bissouma belum juga mendapatkan menit bermain reguler di Spurs.
https://twitter.com/SkySportsPL/status/1580883868399312896?s=20&t=D_bFn_5QhBi42pWWCRkKfg
Penampilan konsisten yang ia tunjukan, ternyata ada andil besar seorang Antonio Conte. Dilansir dari Sky Sport, setelah bekerja bersama pelatih asal Italia tersebut, Bentancur mengalami peningkatan pesat dalam hal fisik, intensitas dan transisi menyerang-bertahan ketika bermain.
Duet mesra bersama Hojbjerg
The Athletic menjuluki duet Bentancur dan Hojbjerg sebagai The New Dynamic Duo. Pasalnya duo ini terlihat saling melengkapi antara satu sama lain. Pembagian peran di antara keduanya juga berjalan mulus. Bentancur sukses menjaga ke dalam, sedangkan Hojbjerg sukses membantu penyerangan.
Mereka juga mampu menjalankan arahan Conte untuk membuat positioning yang bagus. Buktinya meskipun keduanya di posisikan sebagai CM, keduanya menjadi pemain yang dinamis dengan banyak mengisi tiap jengkal di lapangan. Tujuannya adalah membuka ruang, opsi dan mengontrol pertandingan.
pierre emile højbjerg rodrigo bentancur midfield duo edit fancam tottenham hotspur spurs thfc do i wanna know arctic monkeys pic.twitter.com/ectPeeDn0g
— ً (@007THFC) October 29, 2022
Ditambah keduanya juga mempunyai tembakan jarak jauh yang akurat dan ampuh dalam memenangkan duel udara. Total kombinasi keduanya sejauh ini sudah mencetak 5 gol dan 4 asis.
Duet ini juga bukan tanpa cela. Keduanya terlihat sangat kepayahan apabila menghadapi lawan yang punya karakteristik transisi cepat, counter attack atau punya combination play yang bagus. Selain itu Spurs juga tampak terlalu bergantung pada duo ini. Sehingga ketika dua-duanya atau salah satu absen akan sangat berpengaruh pada permainan tim.
Dengan permainan apiknya bersama Spurs, apakah Juventus menyesal melepas seorang Rodrigo Bentancur?