Agus Indra Kurniawan: Sosok Kapten di Dalam dan di Luar Lapangan

Siapa yang tidak mengenal Agus Indra Kurniawan, pemain sepak bola kelahiran 27 Februari 1982 ini merupakan salah satu talenta asli Gresik yang kariernya melejit bersama Persija Jakarta.

Ia memulai kariernya dari SSB Pongangan yang berada dekat dengan tempat tinggalnya. Kemudian beranjak remaja di SSB Petrokimia hingga kemudian meningkatkan kariernya ke PS Petrokimia Putra. Agus Indra juga sempat merasakan indahnya gelar juara Ligina pada musim 2002 bersama Petrokimia Putra.. Saat itu klub kebanggaan masyarakat Gresik itu menang 2-1 atas Persita Tangerang.

Pada tahun yang sama, Agus Indra juga menorehkan prestasi bersama timnas U-21 ketika mengikuti Turnamen Sultan Khasanah Bolkiah di Brunei Darussalam. Skuat yang dihuni pula oleh Hamka Hamzah, timnas U-21 mampu meraih juara dalam ajang tersebut. Sejak itulah karier sepak bolanya semakin meningkat.

Namun sayangnya, setelah Petrokimia Putra menjadi juara Ligina, di musim berikutnya justru terjerumus dan terdegradasi ke Divisi Utama. Agus Indra pun akhirnya melanjutkan kiprahnyanya di ibukota bersama Persija Jakarta.

Sepak terjangnya bersama timnas pun makin meningkat dari tahun ke tahun hingga menjadi bagian dari timnas senior bersama sahabatnya, Bambang Pamungkas. Mulai dari timnas U-23 yang mengikuti Pra Olimpiade, Pra Piala Asia, SEA Games, hingga timnas senior.

Di akhir tahun 2011, Agus Indra memutuskan hijrah dari Persija menuju kota asalnya menerima pinangan Persegres Gresik. Publik Gresik begitu mengelu-elukan namanya, terutama para Ultrasmania.

Mereka begitu merindukan sosok putra daerah yang mampu melambungkan nama kota santri di kancah nasional ini. Semenjak kembali ke Gresik, pemain yang pada awal kariernya dijuluki Jepank –merujuk pada wajah yang mirip orang Jepang— ini mendapatkan kepercayaan sebagai kapten di tim. Namun, di musim pertamanya bersama Persegres, tak banyak prestasi yang dapat ditunjukkan. Bahkan, ia sempat mengalami cedera.

BACA JUGA:  Mengayuh Sepeda, Demi Persija

Pada musim keduanya, tahun 2012 ada beberapa perubahan yang terjadi di tim Persegres. Pada musim ini, pemain-pemain begitu solid dan terlihat kompak. Ternyata karena adanya Agus Indra di dalam tim bersama dengan banyaknya putra daerah yang bergabung. Agus Indra selalu berusaha menujukkan kemampuan terbaiknya, karena itu pula para pemain di tim melakukan hal yang sama.

Pemain yang termasuk senior di kancah persepakbolaan Indonesia saat ini merupakan orang yang mudah bergaul. Mungkin tak banyak yang tahu bahwa Agus Indra dipanggil Abah oleh sebagian besar pemain asli Gresik.

Mereka menganggap bahwa ia mampu menjadi kapten baik di dalam maupun luar lapangan. Bukan hanya sebagai kapten, Agus Indra yang terkenal kalem dan sederhana ini juga mampu menjadi sahabat atau kakak bagi pemain-pemain lainnya.

Di kota-kota yang mereka singgahi ketika menjalani pertandingan tandang Agus Indra sering menunjukkan tempat-tempat yang perlu disinggahi untuk sekadar refreshing. Bahkan jika melihat penampilannya, mungkin tak ada yang percaya jika selama jalan-jalan di kota itu, mereka menumpang angkot daerah setempat.

Bukan hanya itu, ia juga tak segan berbagi ilmu dan pengalaman dengan pemain lainnya yang notabene lebih junior darinya, baik soal sepak bola atau bahkan soal agama.

Pernah suatu kali salah satu anggota tim mengatakan, “itu biasanya Abah kalau lagi di mess gantian jadi imam sholat jamaah sama Pak Khus (Khusaeri). Malah biasanya ngasih ceramah juga.”

Sayangnya ketika musim 2013 berakhir, ternyata Agus Indra belum berjodoh dengan tim Persegres Gresik United. Selama hampir dua musim ia berlabuh ke Pelita Bandung Raya (kemudian menjadi Persipasi Bandung Raya setelah merger dengan Persipasi Bekasi, kini menjadi Madura United setelah diakuisisi oleh Achsanul Qosasih).

BACA JUGA:  Sunderland ‘Till I Die dan Nasib Gresik United

Ada banyak yang merasa kehilangan dengan kepindahannya dari Gresik, salah satunya pernah berkata, “Sekarang di mess udah nggak ada yang ngajak sholat jamaah lagi. Pemain pada sholat sendiri-sendiri di kamar.” Tradisi bepergian atau berdiskusi bersama tim di luar acara formal dari tim pun lenyap.

Kini menjelang ISC (Indonesia Soccer Championship) 2016, Agus Indra kembali menjadi bagian dari Persegres Gresik. Mungkin secara teknis di lapangan permainannya akan berbeda dengan beberapa musim lalu saat masih membela Persegres atau PBR, namun ia memiliki peranan penting dalam tim.

Ya, Agus Indra tetaplah Abah, kapten, kakak, dan sahabat bagi seluruh penggawa tim. Akankah sosoknya kembali dapat menjadikan Persegres sebagai tim yang solid? Patut ditunggu!

Satu hal yang pasti, welcome home, Capt!

 

Komentar
Penggila sepakbola asal Gresik yang lihai memasak makanan enak. Bisa dihubungi melalui akun Twitter @s11emak.