Sudah begitu lama update hal-hal terkait Football Manager (FM) bertahan di angka 0. Dari tulisan terakhir di blog pribadi berjudul save Persiba Balikpapan hingga ke tulisan ini dipublikasikan, jaraknya terlalu jauh. Setengah tahun lebih. Sempat sebuah artikel dimuat di MSports.net, sekitar bulan April, yang menyoal team instruction. Tetapi, dengan hanya terdapat satu artikel di antara artikel terakhir di blog dengan artikel yang anda baca ini, tentu saja bisa dikategorikan sebagai “no update“.
Di sisi lain, selain karena jenuh terhadap match engine (ME) FM yang membuat “capek deh” dan frustrasi, ada harapan lain agar komunitaslah yang lebih banyak menulis dan berbagi ilmu. Kalau anda ingat kata pengantar dalam majalah elektronik IDFM edisi kesembilan, tersurat harapan akan lebih banyaknya member IDFM yang –selama ini hanya membaca dan memberikan support, amin dan terima kasih– memberikan warna dan tulisan. Untuk itu, keputusan mengambil satu langkah ke belakang dan memutuskan menjadi “pembaca”, akan baik terhadap harapan itu sendiri. Biarlah group member yang menulis untuk e-magz –bila masih dapat dilanjutkan dengan baik, tentunya– dan komunitas melalui blog pribadi atau media sosial lainnya.
Artikel ini ditulis bukan dalam waktu dekat-dekat ini. Artikel ini sudah mulai dituliskan sejak Februari/Maret 2015 kemarin. Karena baru saja ditemukan, maka diputuskanlah untuk dilanjutkan saja. Apa lagi, topik yang diangkat di dalamnya merupakan topik yang sangat mendapatkan sedikit kasih sayang dan peluk hangat dari sang manajer sekaligus pengasuh tim. Apa itu? Mari kita telaah bersama-sama.
Bila ada salah satu fitur taktikal dalam Football Manager yang paling banyak menghadirkan salah pemaknaan –karena kurangnya perhatian dan kasih sayang– tidak lain adalah (team) mentality. Salah kaprah dan salah urus yang berakibat pada kesalahan dalam menginterpretasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh (team) mentality.
Anda bisa temukan salah satu “salah kaprah” dalam menginterpretasikan (team) mentality ketika anda berikan beberapa pertanyaan sederhana. Pertama, apa itu (team) mentality attacking? Banyak yang akan menjawab, menyerang, gan. Atau, attacking itu nyerang, sob. Selanjutnya, berikan pertanyaan kedua, bagaimana dengan mentality control? Atau apa itu overloading? Kira-kira, apa reaksi dari orang yang anda berikan pertanyaan? Ya, gitu deh? 🙂
Tulisan ini akan menjelaskan secara singkat (pemaknaan dasar) tentang apa itu (team) mentality dan apa saja isi dari masing-masing (team) mentality.
(Team) mentality dibangun oleh sekaligus berpengaruh pada hal-hal berikut:
- Passing (mengumpan)
- Closing down (menekan/pressing)
- Tackling (mengambil bola dari penguasaan lawan)
- Defensive line (sedalam/setinggi apa posisi back line, secara kolektif, baik menyerang/bertahan)
- Width (tingkat lebar bentuk permainan, wide/narrow)
- Tempo (cepat/lambat permainan dijalankan)
- Time wasting (berlama-lama dengan bola dan menunda melepaskan umpan ke depan setim)
- Dribbling (berlari dengan bola)
- Shooting (menembak)
- (Individual) mentality (keagresifan individu baik dalam memposisikan diri dalam bertahan, menyerang, atau transisi keduanya, yang juga berpengaruh pada cara main si pemain saat tim dalam keadaan on atau off posssesion)
- Run from deep (berlari ke depan saat fase transisi menyerang dan fase menyerang)
Contain, defensive, counter, standard, control, attacking, dan overloading, merupakan (team) mentality yang disediakan oleh Sport Interactive (SI), selaku pengembang FM.
Saat diminta untuk mendefinisikan apa makna masing-masing (team) mentality, anda tidak bisa sekadar mengatakan, attacking itu menyerang, dan contain itu bertahan total. Ingat, ini adalah FM yang merupakan sebuah game. Sebuah permainan yang menyediakan istilah-istilah khusus untuk membantu user dalam memudahkan memainkannya. Sehingga, harus disadari, penamaan yang anda lihat tidaklah menjelaskan makna secara menyeluruh. Bahkan, penamaan tersebut menimbulkan banyak interpretasi yang tidak menyeluruh.
Tiap-tiap (team) mentality berpengaruh pada sebelas hal yang disebutkan di atas. Baik terhadap tim maupun individu pemain. Dengan mengatakan contain (hanya) sebagai bertahan total atau attacking sebagai menyerang (saja), anda sedang bersikap tidak adil terhadap banyak elemen yang membangun masing-masing (team) mentality. Di satu sisi, yang dimaksudkan dengan menyerang adalah bermain agresif. Sementara, yang dimaksud bertahan total adalah menunggu dengan bermain dalam blok pertahanan super rendah. Sebetulnya, bagi anda yang menginterpretasikan seperti itu tidaklah salah 100%. Tetapi, anda hanya kurang menyeluruh. Terdapat banyak elemen yang membangun permainan agresif. Sama halnya, terdapat banyak elemen yang membangun permainan bertahan total, seseorang menyebutnya parkir pesawat terbang.
Detail-detail yang mana anda tidak menyadarinya merupakan elemen yang krusial. Dengan “kehilangan” elemen sekrusial ini, pemahaman taktikal FM yang anda miliki bisa membuat taktik yang anda bangun kehilangan beberapa bahkan banyak keping di dalamnya. Ini sama saja dengan anda memiliki perusahaan berbasis manufaktur dan pabrik anda sedang memproduksi barang yang anda sendiri tidak pahami detail bahan-bahan pembuatnya. Apa akibatnya? Periksalah secara saksama laporan akuntansi perusahaan. Hitung berapa banyak “kebocoran” di dalamnya.
Untuk memudahkan pemahaman tiap-tiap mentality dalam bahasa yang lebih singkat, berikut kutipan interpretasi dari jpcote09 di dalam post-nya di http://community.sigames.com. Berikut pengantar yang diberikan olehnya:
- Contain: “tidak mau ambil resiko”
- Defensive: hati-hati
- Counter: sabar
- Standard: normal atau menengah
- Control: menyerang
- Attacking: agresif
- Overload: “berani mati”
Harus diingat, penamaan yang dilakukan oleh SI terhadap (team) mentality hanya bertujuan memudahkan user untuk mengingatnya serta menarik dari sisi komersil. Lebih keren aja, guys daripada, misalnya, tujuh mentality tersebut diberikan nama satu sampai dengan tujuh. Tidak akan ada bedanya dengan penamaan yang diberikan SI. Karena, elemen-elemen di dalamnya tidak berubah. Yang berbeda, adalah penamaan dengan angka jelas jauh dari kata keren.
Di sisi lain, istilah-istilah yang dipilih oleh SI juga berkontribusi pada kesalahpahaman akan makna di balik masing-masing (team) mentality. Seperti yang disebutkan sebelumnya, makna di balik kata defensive atau attacking sebenarnya jauh lebih fleksibel ketimbang nama itu sendiri. Baik defensive maupun attacking dibangun oleh sekaligus berpengaruh terhadap sebelas elemen di dalamnya. Sebelas elemen inilah yang berubah-ubah sesuai dengan mentality yang anda pilih.
Sebagai gambaran sederhana, coba lihat perbandingan yang saya berikan berikut ini. Image diambil (dan di-edit) dari tactical-slider Football Manager 2013, tulisan jpcote09 di http://community.sigames.com.
Dilihat dari empat team instruction (TI) pada kotak merah bagian bawah (defensive line, widht, tempo, dan time wasting), bila diurutkan dari contain sampai overload, contain menciptakan defensive-line (d-line) atau blok permainan paling rendah (deep), width (jarak horizontal dan pemanfaatan lebar lapangan) paling narrow, tempo paling lambat (slow), dan time wasting paling banyak (often).
Bila dilihat pada pengaruhnya terhadap player instruction (PI), seperti (individual) mentality dan closing down misalnya, contain mengambil risiko terendah. Contoh yang saya maksud dengan risiko terendah adalah, dalam (team) mentality contain, pemain akan lebih berhati-hai dalam memilih umpan. Pemain memiliki kecenderungan melepaskan umpan jarak pendek. Kecenderungan yang berbeda akan diambil pemain-pemain dalam (team) mentality yang paling agresif (overload). Dalam (team) mentality overload, pemain memiliki kecenderungan lebih besar untuk melakukan long ball play (gung ho), yang ketepatan umpannya lebih rendah ketimbang umpan jarak pendek. Inilah yang saya maksud risiko, yang berhubungan dengan tinggi-rendahnya keberhasilan.
Perlu juga diperhatikan, pengaruh (team) mentality terhadap posisi, role, dan duty tiap pemain sifatnya berbeda-beda. Pemain-pemain dalam lini bertahan –bek dan gelandang bertahan– memiliki kecenderungan lebih berhati-hati. Sebaliknya, pemain-pemain dalam lini serang memiliki kecenderungan untuk lebih mengambil risiko. (Team) mentality attacking berbeda pengaruhnya terhadap advance forward (AF) dengan limited defender (LD). Hal yang sama juga berlaku terhadap anchor dan poacher. Pemain-pemain yang cenderung bertahan memiliki kecenderungan untuk beraksi dalam risiko lebih rendah ketimbang mereka yang cenderung menyerang.
Dua gambar perbandingan yang diberikan di atas (standard vs attacking) hanya merupakan perbandingan sederhana. Pengaruh (team) mentality dalam FM 2013 tidaklah 100% sama dengan yang terjadi pada FM 2015. Sampai patch 15.2 –setengah tahun yang lalu– (team) mentality dalam FM 2015 memberikan efek pemain bermain lebih agresif ketimbang versi-versi sebelumnya. Lantas, apakah contoh yang diberikan, dengan mengambil sampling dari FM 2013, masih valid berlaku? Jawabnya, ya. Karena mekanisme kerjanya masih sama. Yang berbeda hanya agresifitas yang ditimbulkan.
(Team) mentality mempengaruhi cara pemain bermain, baik seberapa cepat mereka terlibat dalam fase menyerang maupun seberapa cepat mereka masuk ke dalam fase bertahan. Termasuk transisi menyerang (bertahan-menyerang) maupun transisi bertahan (menyerang-bertahan). Memahami makna dasar (team) mentality tidak lantas membuat anda menjadi “mastah” dan kesadaran bahwa anda salah dalam mendefinisikan (team) mentality juga bukan berarti, tiba-tiba, anda menjadi “nubie”. Memahami (team) mentality dan fitur-fitur lain di FM akan membantu anda untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis melalui berbagai pertimbangan yang lebih komprehensif.
Salam FM.