Apesnya Cascarino dan Aston Villa

Aston Villa merupakan salah satu kandidat kuat peraih gelar juara Liga Inggris pada musim 1989/1990.

Sayang sekali, The Villans yang sempat nyaman di puncak klasemen sejak Februari hingga Maret malah kehabisan bensin dan merelakan gelar Liga Inggris diambil oleh Liverpool yang finis dengan keunggulan sembilan poin.

Pembelian Tony Cascarino yang awalnya dianggap mampu membantu Aston Villa meraih gelar nyatanya tak membuahkan hasil maksimal.

Musim 1989/1990 adalah musim kedua Aston Villa kembali tampil di kasta tertinggi Liga Inggris (yang saat itu masih bernama First Division) setelah turun divisi pada musim 1986/1987 alias hanya lima tahun setelah mereka menjuarai Piala/Liga Champions.

Klub yang bermarkas di kota Birmingham ini saat itu ditangani Graham Taylor dan diperkuat beberapa pemain bintang seperti Nigel Spink serta Gordon Cowans yang merupakan sisa dari skuad jawara Eropa 1982.

Selain itu ada Paul McGrath, Derek Mountfield, Tony Daley, dan gelandang haus peraih gelar PFA Player of The Year 1990, David Platt.

Aston Villa bersaing ketat dengan Liverpool sepanjang musim itu dan berhasil menduduki puncak klasemen untuk pertama kalinya pada 21 Februari 1990 setelah meraih tujuh kemenangan beruntun sejak Desember.

Nahas, performa The Villans setelah itu langsung merosot akibat dua kekalahan beruntun melawan Wimbledon (0-3) dan Coventry City (0-2) meski kemudian meraih kemenangan lagi atas Luton Town.

Dua kekalahan beruntun usai memuncaki klasemen untuk pertama kalinya memberi sinyal bahaya bagi tim berlogo singa ini.

Mereka terlalu bergantung kepada Platt sebagai pencetak gol. Perlahan, permainan mereka juga kian terbaca oleh lawan-lawannya.

Puncaknya adalah ketika McGrath dan kolega dibantai klub gurem Oldham Athletic dengan skor 0-3 pada ajang Piala FA.

Manajemen klub merespons dengan memburu striker yang diharapkan bisa menjadi mesin gol tim guna bertarung sampai akhir musim.

BACA JUGA:  Delapan Wonderkid Liga Inggris 2015/2016

Awalnya, striker Millwall, Teddy Sheringham, yang menjadi buruan. Namun akhirnya justru rekan setim Sheringham yang berhasil didaratkan di Stadion Villa Park yaitu Cascarino.

Banderol 1,5 juta Poundsterling mesti dirogoh The Villans untuk mengamankan jasanya. Semakin menarik sebab Cascarino menjadi pemain termahal Aston Villa pada saat itu.

Dengan Liga Inggris hanya menyisakan 10 pertandingan, tugas Cascarino hanya satu yaitu mencetak gol sebanyak-banyaknya agar klub barunya dapat mengunci gelar.

Sebelum bergabung dengan rival sekota Birmingham City ini, Cascarino memiliki karier yang cukup mentereng.

Ia merupakan striker Tim Nasional Republik Irlandia walau lahir di Inggris. Selama tiga musim bersama Millwall, Cascarino telah mencetak 42 gol dari 105 pertandingan dan membawa klub asal London itu promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris untuk pertama kalinya dan sempat bermain-main di papan atas pada musim berikutnya.

Ketika pindah ke Aston Villa, Cascarino telah mencetak 11 gol di Liga Inggris bersama Millwall. Jelas kedatangannya membawa harapan besar bagi fans The Villans.

Debut Cascarino berlangsung pada 17 Maret 1990 ketika Aston Villa bertandang ke markas Derby County di Stadion Baseball Ground.

Aston Villa memenangkan pertandingan itu lewat kedudukan akhir 1-0 dan berhasil memperlebar jarak dari Liverpool menjadi lima poin.

Apes buat Cascarino sebab ia kehilangan momentum untuk mencetak gol dalam laga ini.

Sundulan kerasnya memanfaatkan umpan silang Platt dapat ditepis Peter Shilton. Rupanya, kegagalan mencetak gol ke gawang Derby menjadi awal dari kesialan Cascarino dan klub anyarnya.

Cascarino gagal mencetak gol di tujuh pertandingan berikutnya sementara Aston Villa tergusur dari puncak klasemen pada akhir Maret setelah hanya meraih satu poin dari tiga pertandingan pasca-menang atas Derby.

Cascarino baru mencetak gol perdananya dalam pertandingan kedelapan saat Aston Villa menghadapi Norwich City pada 28 April 1990 yang berakhir imbang 3-3.

BACA JUGA:  Thomas Frank: Pawang Lebah

Gol perdana yang terlambat kalau tidak mau dikatakan tidak berguna bagi Aston Villa sebab dalam pertandingan ini mereka dipastikan gagal merengkuh gelar juara Liga Inggris gara-gara Liverpool mengalahkan Queens Park Rangers (QPR).

Hasil itu bikin The Reds duduk di puncak klasemen dengan keunggulan empat poin serta punya tabungan satu laga.

Cascarino mencetak satu gol lagi dalam laga pamungkas melawan Everton. Hanya mencetak dua gol dari 10 pertandingan Liga Inggris yang sangat krusial bikin ia disebut sebagai salah satu pembelian terburuk di mata fans The Villans.

Musim Cascarino Selanjutnya

Cascarino menjalani musim penuh penuh pertama dan satu-satunya di Aston Villa pada 1990/1991 ketika Taylor pergi melatih Tim Nasional Inggris dan kesebelasan ini menunjuk Dr. Jozef Venglos sebagai nakhoda anyar.

Pencapaian Cascarino di musim ini terbilang lumayan dengan mencetak 10 gol di semua kompetisi.

Meski demikian performa Aston Villa sepanjang musim 1990/1991 sangat buruk. Mereka finis di peringkat ke-17 Liga Inggris, tersingkir di babak ketiga Piala FA, keok pada babak keempat Piala Liga, dan gugur di babak kedua Piala UEFA/Liga Europa.

Ketika Aston Villa mengganti Venglos dengan Ron Atkinson pada musim panas 1992, tidak perlu waktu lama bagi Atkinson untuk segera menjual Cascarino.

Birmingham Mail mencatat bagaimana Atkinson hanya membutuhkan satu simulasi pertandingan delapan lawan delapan untuk mengambil keputusan tentang strikernya itu.

Kepada asistennya, Andy Gray, Atkinson menyatakan ketidakpuasannya terhadap permainan Cascarino.

“Cass harus pergi sebelum ada yang melihatnya bermain”, ujarnya.

Cascarino kemudian dijual ke Celtic dengan harga 1,1 juta Poundsterling pada Juli 1992. Selanjutnya ia berkelana di Chelsea, Marseille, Nancy, dan menutup karier di Red Star 93 pada tahun 2000.

Komentar
Penikmat sejarah PSIS yang bukan orang Semarang. Bisa disapa via akun Twitter @FaridLuthfiAssi