Borussia Dortmund kembali beringas dan siap menjadi pesaing Bayern Munchen di Bundesliga pada musim ini. Meski dibantai kala bertemu, setidaknya di klasemen sementara saat ini, mereka mampu bercokol di peringkat kedua di bawah Bayern. Kekalahan dari anak asuh Pep Guardiola juga jadi satu-satunya kekalahan musim ini.
Memang, menjagokan Dortmund untuk menjadi juara Bundesliga lagi, nampak terlalu prematur. Masih banyak faktor yang harus mereka hadapi. Selain jalannya kompetisi yang masih panjang, performa Die Roten yang merupakan juara bertahan, juga menjadi faktor penghalang lain. Kiranya tak perlu disebut performa seperti apa yang ditampilkan FC Hollywood dengan Robert Lewandowski-nya musim ini.
Namun, posisi runner-up di klasemen sementara setidaknya bisa menjadi penambal luka atas performa musim lalu. Sebagai penyegar ingatan kita, pada putaran pertama Bundesliga musim 2014/15 lalu, mereka sempat terjerembab di zona degragdasi. Beruntung mereka bisa bangkit dan meraih jatah Europa League lewat jalur babak kualifikasi.
Kebangkitan mereka tentu menjadi angin segar bagi publik, entah itu fans Dortmund sendiri atau fans Bundesliga pada umumnya. Mereka digadang-gadang siap menjadi pesaing utama (lagi) Die Roten. Nama sang pelatih, Tomas Tuchel pun semakin dielu-elukan. Selain karena strategi yang pas, ia juga dinilai sukses memanfaatkan kelebihan para pemainnya. Salah satu buktinya adalah sang penyerang, Pierre Emerick Aubameyang.
Performa lini serang Dortmund musim lalu
Musim lalu, Dortmund mengalami musim yang buruk di tangan Jurgen Klopp. Hal ini masih ditambah dengan cedera yang tak lelah mendera. Namun, sisi penyerangan menjadi sisi yang paling mengenaskan, dimana Ciro Immobile dan Adrian Ramos adalah duo striker utama Die Borrusien musim lalu. Nama pertama menjalani 24 pertandingan, sementara Ramos menjalani 18 pertandingan. Namun, mereka hanya bisa menghasilkan masing-masing tiga dan dua gol saja. Bahkan, Aubameyang yang lebih sering bermain sebagai penyerang sayap, justru menjadi top skor klub dengan raihan 16 gol di Bundesliga dan 23 di semua ajang.
Sebagai perbandingan, pada musim 2012/13 dan 2013/2014, Lewandowski yang masih menjadi andalan mereka, sanggup menceploskan 24 dan 20 gol dalam semusim. Meskipun, gol-gol tersebut dihasilkan dengan jatah bermain yang lebih banyak. Yakni 31 dan 33 pertandingan.
Penurunan efektivitas serangan mereka pada musim lalu, sedikit banyak memengaruhi prestasi Dortmund. Karena bagaimanapun sisi penyerangan Dortmund merupakan salah satu faktor yang membuat mereka sempat menjadi kuda hitam Eropa beberapa musim lalu. Terbukti pada musim terakhir bersama Lewy, Dortmund masih mampu menjadi runner-up Bundesliga. Dan hal itu yang bisa diharapkan dari Aubameyang musim ini.
Faktor Aubameyang
Menjadi top skor klub musim lalu meskipun lebih sering bermain sebagai penyerang sayap, tentu menjadi bukti adanya insting mematikan dari pemain asal Gabon ini. Kecepatan dan kepandaian membuka ruang yang menjadi andalannya, mampu merepotkan lini pertahanan lawan. Hal ini berhasil diakomodir Tuchel musim ini dengan memindahkan posisi Aubameyang sebagai penyerang utama -meskipun musim lalu posisi ini sudah pernah ditempatinya—secara reguler.
Sebagai penyerang utama musim ini, ia telah berhasil memberikan sumbangsih 13 gol dan tiga umpan berbuah gol dari sepuluh penampilan di Bundesliga serta tiga gol dari dua pertandingan di ajang Europa League. Bahkan ia mencatatkan diri mencetak dua kali hattrick berturut-turut ketika menang 1-3 melawan Qabala di ajang Europa League dan menang 5-1 atas Augsburg di ajang liga domestik.
Sejauh ini ketajaman Aubameyang berhasil mengangkat prestasi Dortmund dan tampil lebih menjanjikan. Meskipun mereka sempat menderita kekalahan telak dari Bayern beberapa pekan lalu, hal ini tak terlalu berpengaruh terhadap optimisme yang terlanjur membumbung di benak publik pencinta sepak bola.
Andai saja Lewandowski tidak tampil kesetanan, sudah pasti sosok pemain yang terkenal dengan selebrasi topeng superheronya ini yang menjadi primadona media. Namun, bukanlah soal besar jika ia tak menjadi sorotan utama media. Toh bagi pencinta sepak bola hipster, ia adalah lawan tangguh dan sepadan Lewandowski sekaligus senjata untuk meruntuhkan dominasi Bayern di Bundesliga. Statistik yang diperlihatkannya tak kalah mentereng dibandingkan dengan rivalnya itu. Dan hal ini semakin menegaskan bahwa bahwa ia siap dan pantas menjadi katalisator Dortmund musim ini.